Agresif Ekspansi Bisnis, CDIA Bangun Gudang Rp240 M di Cilegon
- CDIA investasi Rp 240 miliar beli lahan 51.128 m² di Cilegon untuk ekspansi pergudangan. Perusahaan Prajogo Pangestu ini juga perkuat bisnis pelayaran dan energi terbarukan.

Chrisna Chanis Cara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID—PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) terus menunjukkan agresivitasnya dalam perluasan usaha guna mengonsolidasikan portofolio bisnis perusahaan.
Terkini, korporasi yang berada di bawah kendali konglomerat Prajogo Pangestu ini lewat entitas anak PT Chandra Warehouse Cilegon (CWC) mengalokasikan investasi senilai Rp240 miliar untuk akuisisi lahan seluas 51.128 meter persegi yang berlokasi di kawasan industri Krakatau I, Cilegon, Banten.
Anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) tersebut mengungkapkan akuisisi tanah dari PT Panca Puri Perkasa (PPP) dimaksudkan untuk ekspansi usaha pergudangan serta operasional CWC. Kesepakatan transaksi telah ditandatangani pada tanggal 30 Oktober 2025. Perlu dicatat CWC dan PPP memiliki keterkaitan sebagai pihak berafiliasi.
"Hubungan afiliasi antara PT CWC dengan PT PPP terbentuk karena PT CWC dan PT PPP memiliki pemegang manfaat utama yang sama," demikian pernyataan manajemen CDIA dalam dokumen keterbukaan informasi di BEI yang dikutip pada Selasa, 4 November 2025.
Sebelum itu, di awal bulan Oktober 2025, CDIA juga mengonsolidasikan kehadirannya di industri maritim lewat dua anak usaha yakni PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM). Perseroan menambah porsi kepemilikan saham pada kedua entitas dengan nilai investasi total mencapai Rp2,68 triliun.
Bangun PLTS di Banten
Tak hanya fokus pada logistik dan maritim, CDIA merambah bisnis energi baru terbarukan (EBT). Lewat entitas anak PT Krakatau Chandra Energi (KCE), korporasi sedang membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,7 MWp di Cilegon, Banten.
Proyek ini bakal meningkatkan total kapasitas PLTS grup hingga mencapai 11 MWp dengan target operasional pada November 2025. Hingga saat ini, CDIA mengembangkan bisnis melalui empat pilar strategis yaitu energi, logistik, kepelabuhan dan penyimpanan, serta pengelolaan air.
Keempat sektor tersebut dikelola melalui sinergi dengan perusahaan induk dan entitas-entitas yang berada dalam naungan Barito Group. Pada sektor energi, KCE berperan sebagai penyedia listrik untuk kawasan industri Krakatau Cilegon dengan basis pelanggan yang mencakup sektor industri, rumah tangga, hingga instansi pemerintahan.
Perusahaan ini mengoperasikan berbagai fasilitas pembangkit termasuk PLTGU 120 MW, PLTS 2,2 MWp, serta jaringan distribusi tegangan menengah hingga rendah. Dalam kolaborasi dengan Krakatau Posco, KCE turut mengelola PLTGU 200 MW yang memanfaatkan off gas sebagai bahan bakar, dan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik lewat pembangunan SPKLU di berbagai titik strategis.
Baca Juga: CDIA Banjir Cuan dari Listrik dan Kapal, Pendapatan Tembus US$104,8 Juta
Pada segmen logistik, CSI dan MIM mengoperasikan armada tujuh kapal untuk transportasi bahan kimia dan gas. Sementara mitra asosiasi SBL menangani logistik darat dengan 155 unit truk yang menyediakan layanan transportasi, pergudangan, hingga ekspor-impor.
Guna mendukung kelancaran rantai distribusi, anak usaha PT Redeco Petrolin Utama (RPU) menyediakan fasilitas pelabuhan dan penyimpanan dengan dermaga berkapasitas hingga 35.000 DWT dan 72 tangki dengan kapasitas total 130 ribu meter kubik.
RPU juga menghadirkan platform digital untuk pemesanan dan pengambilan produk demi meningkatkan efisiensi logistik bagi pelanggan. Pada sektor pengelolaan air, PT Krakatau Tirta Industri (KTI) bertanggung jawab atas pengelolaan dan penyaluran air bersih di wilayah Cilegon dan Gresik dengan kapasitas pengolahan melebihi 3.400 liter per detik.
KTI secara berkelanjutan mengembangkan fasilitas air demineralisasi, daur ulang, serta pengolahan limbah menggunakan teknologi modern seperti membran, ultrafiltrasi, dan biological treatment untuk memenuhi kebutuhan sektor industri maupun masyarakat umum.

Chrisna Chanis Cara
Editor
