Laboratorium Portabel Diluncurkan, Uji Spesimen Bisa 120 Per 12 jam

  • JAKARTA—Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan inovasi Mobile Laboratorium Bio Safety Level 2 (BSL-2). Dalam pengembangannya, BPTT bekerja sama dengan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan COVID-19 (TFRIC-19), yakni kolaborasi kelembagaan antara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek). Kepala BPPT Hammam Riza dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan […]

<p>Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (LABKESDA) Kota Tangerang, Banten 28 April 2020. Untuk menekan penyebaran Corona, Dinas Kesehatan Kota Tangerang rutin mengadakan swab test bagi warga yang diadakan setiap 2 kali seminggu. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (LABKESDA) Kota Tangerang, Banten 28 April 2020. Untuk menekan penyebaran Corona, Dinas Kesehatan Kota Tangerang rutin mengadakan swab test bagi warga yang diadakan setiap 2 kali seminggu. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

(Istimewa)

JAKARTA—Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan inovasi Mobile Laboratorium Bio Safety Level 2 (BSL-2). Dalam pengembangannya, BPTT bekerja sama dengan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan COVID-19 (TFRIC-19), yakni kolaborasi kelembagaan antara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek).

Kepala BPPT Hammam Riza dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan penerapan sistem dan tipe reagen yang digunakan, Mobile Lab BSL-2 ini mempunyai kapasitas pemeriksaan sekitar 120 spesimen per 12 jam.

“Mobile Lab BSL-2 juga dilengkapi dengan 2 swab chamber sehingga diharapkan Lab Mobile BSL-2 ini dapat memberikan penguatan kapasitas pemeriksaan spesimen COVID-19 di wilayah DKI,” ujar Hammam sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi, Rabu, 17 Juni 2020.

Selain itu, Hammam menyebutkan bahwa Lab Mobile BSL-2 ini juga dilengkapi dengan aplikasi Pantau COVID-19 (PC-19) yang akan memudahkan masyarakat untuk melakukan swab test, dan registrasi online, serta mendapatkan jadwal waktu dan urutan untuk swab test. 

“Untuk mendukung kelengkapan data dan proses pelaporan hasil, Lab Mobile BSL-2 ini juga dilengkapi dengan aplikasi SIM BSL-2,” ujar Hammam.

Dia menambahkan, pengembangan Mobile Lab BSL-2 ini dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas pengujian COVID-19. Dengan adanya laboratorium portabel seperti ini, pengujian dapat dilakukan di berbagai daerah yang belum memiliki laboratorium standar BSL-2.

Menristek Bambang Brodjonegoro menungkapkan, dengan fasilitas tersebut, sampel COVID-19 dapat segera dianalisis tanpa perlu mengirimkan sampel ke pusat atau ke kota besar. 

Sebagai informasi, Mobile Lab BSL-2 dibangun dengan memanfaatkan container 20 feed, laboratorium disain untuk 2 ruangan, yaitu anteroom dan main room, yang dilengkapi dengan negative pressure dan sistem interlock. Kemudian terdapat fasilitas Biosafety Cabinet, Autoclave, dan PCR, serta peralatan pendukung lain sehingga menjadikan Lab BSL-2 telah memenuhi bersyaratan Biosatey Level 2 plus (BSL 2 enhance).