Pasar Modal

CELIOS: Investor Lebih Percaya Influencer Ketimbang Financial Planner

  • Investor di Indonesia lebih percaya informasi finansial yang disampaikan oleh financial influencer di media sosial ketimbang konsultan keuangan dan sumber-sumber lainnya seperti media massa, forum diskusi, hingga YouTube. Hal tersebut terkuat dalam studi yang dilakukan Center of Economics and Law Studies (CELIOS) bersama Tokocrypto.
WhatsApp Image 2022-07-28 at 5.00.36 PM (1).jpeg
Ilustrasi perdagangan aset kripto (Ilustrasi TrenAsia/Muhammad Faiz Amali)

JAKARTA - Investor di Indonesia lebih percaya informasi finansial yang disampaikan oleh financial influencer di media sosial ketimbang konsultan keuangan dan sumber-sumber lainnya seperti media massa, forum diskusi, hingga YouTube. Hal tersebut terkuat dalam studi yang dilakukan Center of Economics and Law Studies (CELIOS) bersama Tokocrypto.

Studi CELIOS mengungkap, kemajuan teknologi dan media sosial turut mendorong pertumbuhan sektor layanan investasi, termasuk aset kripto di Indonesia. Perkembangan ini pun menciptakan peluang baru dalam hal pekerjaan dan berbagai hal lainnya, seperti marak muncul influencer di bidang keuangan atau investasi yang lebih dikenal financial influencer.

Survei CELIOS ini dianggap menarik dan menjadi perhatian untuk regulator hingga pelaku industri dalam memandang bagaimana investor mendapatkan informasi ketika membuat keputusan investasinya, terutama aset kripto yang sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini akan berhubungan dengan edukasi dan perlindungan konsumen untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Menilik data Bappebti, pertambahan investor kripto di Indonesia mencapai rata-rata 150.000 per bulan selama lima bulan terakhir. Per Januari 2023, total investor kripto tercatat mencapai 16,9 juta. Jumlah tersebut melebihi pertumbuhan jumlah investor pasar modal, yang tercatat hanya mencapai 10,3 juta per Desember 2022. 

Sementara, transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia justru kembali menggeliat di awal tahun 2023 ini seiring dengan kenaikan pasar. Nilai transaksi pada Januari 2023 mencapai Rp 12,14 triliun, atau naik 20% dari Rp 9,74 triliun pada Desember 2022.

“Tingginya animo masyarakat, terutama generasi muda dalam berinvestasi aset kripto didorong oleh beberapa faktor, hal terbesar adalah terpengaruh oleh eksposur figur publik atau influencer,” kata VP Corporate Communication Tokocrypto, Rieka Handayani, Jumat, 3 Maret 2023. 

Rieka menganalogikan perkembangan ini bak pisau bermata dua. Selain berfungsi sebagai sumber informasi dan komunikasi yang menarik, namun juga membawa dampak negatif.

Melihat peran dan tingkat kepercayaan investor terhadap influencer dalam keputusan berinvestasi menjadi hal yang baik, bila dibarengi dengan konten yang bermanfaat, tepat dan tidak berlebihan dalam melakukan promosi suatu produk aset tertentu, sehingga menimbulkan FOMO (Fear of Missing Out) yang dapat merugikan investor maupun calon investor. 

"Hal ini menjadi perhatian bersama bagi para pelaku industri dan regulator untuk bersama-sama meningkatkan pengawasan dan menciptkan edukasi yang baik untuk masyarakat," pungkas Rieka.

Tambahan informasi, survei CELIOS dilakukan kepada 3.530 responden dari berbagai latar belakang. Mayoritas responden berasal dari pulau Jawa dan Bali sebesar 75,6%, disusul oleh Sumatera sebesar 14,7%.