Tren Pasar

TINS dan INDY Dipilih Analis di Tengah IHSG Melemah

  • Tim Analis Bareksa merekomendasikan dua saham untuk trading hari ini, Kamis (21/11), di tengah proyeksi IHSG yang berpotensi melemah. TINS dan INDY disebut layak dicermati dengan level beli, target profit, dan batas stop loss yang sudah dipetakan.
Ilustrasi Pengamatan IHSG - Panji 6.jpg
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis 16 Maret 2023. Hari ini (17/3) IHSG dibuka menguat 49,65 poin atau 0,76 persen ke posisi 6.615,3. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 9,87 poin atau 1,09 persen ke posisi 917,3. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA — Tim Analis Bareksa kembali membagikan dua saham yang layak dicermati untuk trading pada Jumat, 21 November 2025. Di tengah proyeksi IHSG yang berpotensi bergerak lebih rendah hari ini, dua nama yang direkomendasikan adalah PT Timah Tbk (TINS) dan PT Indika Energy Tbk (INDY).

TINS: Buy di Rp2.980–3.100

Pada perdagangan Kamis (20/11), harga saham TINS turun tipis 0,32% ke level Rp3.100. Emiten tambang milik negara yang bergerak di komoditas timah, nikel, hingga pasir kuarsa ini direkomendasikan untuk buy on weakness di rentang Rp2.980–3.100.

Target ambil untungnya dipatok di Rp3.200 dan Rp3.300, sementara batas stop loss berada di Rp2.850.

INDY: Beli Spekulatif di Rp1.750–1.820

Sementara itu, saham INDY juga terkoreksi 0,82% ke Rp1.820 pada perdagangan sebelumnya. Perusahaan energi terintegrasi yang memiliki bisnis dari sumber daya energi, jasa energi, hingga infrastruktur ini direkomendasikan beli spekulatif di area Rp1.750–1.820. Target profit INDY berada di Rp1.890 dan Rp1.940, dengan stop loss di Rp1.690.

Tabel: Rekomendasi Saham Hari Ini

Stock Pick (Rp)
 
TINS
 
INDY
 
Last Price3.1001.820
RecommendationTrading BuySpeculative Buy
Entry Range3.1001.820
2.9801.750
Target Price (TP) 13.2001.890
Target Price (TP) 23.3001.940
Stop Loss2.8501.690

Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 20/11/2025

Highlight Pasar

IHSG pada Rabu (20/11) ditutup menguat 0,16% ke posisi 8.420, diikuti aksi beli investor asing yang mencatatkan net buy Rp1,3 triliun.

Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia (21/11), beberapa sektor yang menjadi motor penggerak indeks antara lain:

  1. Consumer cyclical naik 2,5%
  2. Infrastruktur naik 0,52%
  3. Energi naik 0,44%
  4. Industrials naik 0,35%
  5. Kesehatan naik 0,35%
  6. Transportasi & logistik naik 0,23%

Beberapa saham yang menyumbang dorongan terbesar bagi IHSG yakni BMRI yang naik 1,86% ke Rp4.940, BREN naik 1,29% ke Rp9.800, dan DSSA yang naik 0,89% ke Rp99.500.

Di sisi lain, rupiah justru bergerak melemah 29 poin ke posisi Rp16.732 per dolar AS.

Secara teknikal, IHSG hari ini diperkirakan bergerak di rentang support 8.338 dan resistance 8.419, dengan peluang penutupan yang cenderung lebih rendah.