Tren Pasar

Parade IPO Berlanjut: 11 Perusahaan Antre Masuk Bursa, Superbank Berikutnya?

  • Antrean IPO di BEI makin ramai, dengan 11 perusahaan siap melantai setelah 23 emiten sukses menghimpun Rp15,05 triliun. Dari dominasi perusahaan menengah hingga rumor panas Superbank, peluang investasi baru kian terbuka lebar.
Aktifitas Bursa Saham - Panji 5.jpg
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Pesta Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tampaknya masih jauh dari kata usai. Setelah sukses menggelar 23 IPO yang menghimpun dana Rp15,05 triliun, kini ada 11 perusahaan lagi yang sudah masuk dalam antrean (pipeline) untuk melantai di bursa.

Meskipun begitu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, masih belum bersedia mengungkap nama-nama perusahaan tersebut. Namun, pasar kini sedang 'berisik' oleh rumor mengenai potensi IPO dari nama-nama besar, termasuk bank digital Superbank.

Lantas, siapa saja yang sedang mengantre secara resmi dan seberapa besar potensi dari para calon sultan yang masih dirumorkan? Mari kita bedah tuntas.

1. Peta Antrean IPO: Dominasi Perusahaan Kelas Menengah

Berdasarkan data BEI, tujuh dari sebelas perusahaan yang sedang dalam proses IPO merupakan perusahaan dengan skala aset menengah. Sementara itu, empat perusahaan lainnya berasal dari skala aset besar, menunjukkan dinamika pasar yang sehat dan beragam.

Sektornya pun sangat bervariasi, menunjukkan diversifikasi yang sehat di pasar. Perusahaan yang masuk dalam antrean berasal dari sektor bahan baku, konsumer siklikal, keuangan, industri, teknologi, hingga transportasi dan logistik.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengonfirmasi bahwa saat ini tidak ada perusahaan dengan aset kecil yang masuk dalam antrean. “Terdapat 7 perusahaan dengan aset menengah, yakni antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar, dan empat perusahaan lainnya dengan aset besar di atas Rp250 miliar,” tulis Nyoman di Jakarta pada Senin, 29 September 2025.

2. Berkaca dari Kesuksesan IPO Emas (EMAS)

Gairah pasar terhadap IPO baru saja terbukti dari kesuksesan besar IPO PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS)pekan lalu. Anak usaha MDKA ini berhasil meraup dana segar Rp4,66 triliun dari pelepasan 10% sahamnya.

Antusiasme investor yang sangat tinggi, yang tecermin dari kelebihan permintaan (oversubscribed) pada IPO EMAS, menjadi sinyal positif bagi para calon emiten berikutnya. Ini menunjukkan bahwa likuiditas dan minat investor di pasar perdana masih sangat kuat.

3. Rumor Panas: Superbank Siap Menyusul?

Di luar daftar resmi, rumor yang paling santer beredar adalah rencana IPO dari bank digital besutan Emtek dan Grab, Superbank. Meskipun namanya belum muncul dalam pipeline resmi, kabar mengenai potensi listing-nya tahun ini terus menjadi perbincangan hangat di kalangan pelaku pasar.

Jika rumor ini benar, IPO Superbank berpotensi menjadi salah satu yang paling dinanti-nantikan di sektor teknologi dan keuangan. Namun, Nyoman Yetna masih merahasiakan nama-nama perusahaan yang ada di dalam antrean.

4. Apa Artinya Ini Bagi Investor?

Bagi investor, ramainya antrean IPO ini adalah kabar baik yang berarti semakin banyak pilihan investasi baru yang akan datang. Dominasi perusahaan kelas menengah juga menawarkan peluang untuk menemukan 'permata tersembunyi' dengan potensi pertumbuhan yang tinggi.

Namun, penting untuk membedakan antara informasi resmi dari BEI dengan rumor yang beredar di pasar. Meskipun rumor IPO dari perusahaan-perusahaan besar sangat menggoda, investor disarankan untuk tetap bijak dan menunggu prospektus resmi dirilis sebelum mengambil keputusan investasi.