Tren Pasar

MDKA dan ARTO Jadi Incaran di Tengah IHSG Melemah

  • Bareksa merekomendasikan MDKA dan ARTO sebagai saham pilihan untuk trading hari ini. Di tengah pelemahan IHSG dan tekanan sektor energi, kedua saham ini dinilai masih menyimpan peluang cuan jangka pendek dengan strategi beli spekulatif.
Ilustrasi Pengamatan IHSG - Panji 3.jpg
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis 16 Maret 2023. Hari ini (17/3) IHSG dibuka menguat 49,65 poin atau 0,76 persen ke posisi 6.615,3. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 9,87 poin atau 1,09 persen ke posisi 917,3. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Tim Analis Bareksa kembali merilis dua saham pilihan untuk trading pada Rabu, 19 November 2025. Kali ini, mereka menyoroti pergerakan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO), yang dinilai memiliki peluang menarik di tengah tekanan pasar.

Untuk MDKA, saham emiten tambang emas ini tercatat turun 3,98% ke posisi Rp2.170 pada perdagangan 18 November. Analis merekomendasikan aksi beli spekulatif dengan area masuk di Rp2.100–2.180. 

Adapun target ambil untung berada di Rp2.250 hingga Rp2.300, sementara batas stop loss disarankan pada Rp2.050. Dengan volatilitas harga emas yang masih tinggi, MDKA dianggap masih menyimpan potensi rebound jangka pendek.

Tabel: Rekomendasi Saham Hari Ini

Stock Pick (Rp)
 
MDKA
 
ARTO
 
Last Price2.1701.980
RecommendationSpeculative BuySpeculative Buy
Entry Range2.1801.990
2.1001.950
Target Price (TP) 12.2502.030
Target Price (TP) 22.3002.050
Stop Loss2.0501.920

Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 18/11/2025

Sementara itu, saham ARTO juga terkoreksi 1,49% ke level Rp1.980. Meski melemah, bank digital ini tetap direkomendasikan untuk beli spekulatif, dengan harga masuk di kisaran Rp1.950–1.990. Target cuan ditetapkan pada Rp2.030 dan Rp2.050, sedangkan stop loss disarankan di Rp1.920. Prospek pertumbuhan sektor digital membuat ARTO masih dilirik trader harian.

Dari sisi pasar, IHSG ditutup turun 0,65% ke level 8.362 pada perdagangan Selasa (18/11). Menariknya, investor asing tetap mencatatkan net buy sebesar Rp281 miliar meski indeks melemah. Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia, sektor energi menjadi penekan terbesar dengan koreksi 2,22%, diikuti consumer cyclical (-1,61%) dan basic materials (-1,32%).

Sejumlah saham berkapitalisasi besar turut menyeret indeks, seperti BBCA yang turun 2,04% ke Rp8.400, BRPT anjlok 5,04% ke Rp3.580, serta BREN yang turun 1,03% ke Rp9.625. Di sisi lain, rupiah kembali melemah tipis 16 poin ke Rp16.745 per dolar AS.

Secara teknikal, IHSG hari ini diperkirakan masih bergerak terbatas dengan rentang support–resistance di 8.290–8.443. Tekanan jual diperkirakan masih dominan sehingga peluang indeks menutup perdagangan di area lebih rendah tetap terbuka.