Tren Pasar

Manuver CDIA Milik Prajogo Pangestu Tancap Gas ke Energi Hijau

  • CDIA langsung ekspansi usai IPO dengan proyek PLTS baru dan penguatan bisnis logistik. Strategi agresif menuju transisi energi nasional.
Kawasan PT Chandra Asri - Panji 1.jpg
Salah satu pabrik PT Chandra Asri di kawasan Cilegon Banten. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID  – Emiten baru Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), langsung tancap gas pasca-IPO. Perusahaan ini melancarkan ekspansi ganda: menggempur sektor energi hijau lewat proyek PLTS baru, sekaligus memperkuat otot bisnis logistiknya dengan membeli armada kapal anyar.

Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa CDIA tidak hanya diam setelah sukses menghimpun dana segar. Perusahaan secara agresif mengeksekusi agenda pertumbuhannya untuk menjadi raksasa baru di sektor infrastruktur energi dan logistik terintegrasi.

Didukung oleh rapor keuangan yang solid dan banjir pendanaan dari berbagai sumber, prospek CDIA kini semakin menjadi sorotan. Lantas, seperti apa detail dari jurus ekspansi ganda ini? Mari kita bedah tuntas.

1. Menggempur Sektor Energi Hijau

Langkah pertama adalah memperkuat posisi di sektor energi hijau. Melalui anak usahanya, PT Krakatau Chandra Energi (KCE), CDIA kini tengah mengembangkan proyek PLTS baru berkapasitas 4,7 megawatt peak (MWp) di Cilegon, Banten, yang ditargetkan beroperasi pada November 2025.

Proyek ini akan menambah total kapasitas PLTS yang dimiliki Grup CDI menjadi 11 MWp. Presiden Direktur CDIA, Fransiskus Ruly Aryawan, menyatakan bahwa pencapaian ini adalah langkah penting dalam mendukung agenda transisi energi nasional.

“Pencapaian ini menjadi langkah penting bagi CDI Group dalam memperkuat kontribusi terhadap bauran energi nasional sekaligus mendukung agenda transisi energi Indonesia,” ujar Fransiskus dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 16 Oktober 2025.

2. Memperkuat Logistik Laut

Di saat yang sama, CDIA juga memperkuat 'otot' di pilar bisnis logistiknya. Perusahaan mengumumkan pembelian dua kapal chemical vessel baru dari Jepang, masing-masing berkapasitas 9.000 DWT. Akuisisi ini akan secara signifikan meningkatkan kapasitas angkut perusahaan.

Kedua kapal ini dirancang khusus untuk mengangkut bahan kimia dan akan melayani rute pelayaran domestik maupun internasional. Armada baru ini dijadwalkan akan mulai beroperasi secara penuh pada semester pertama tahun 2026 mendatang.

3. Rapor Keuangan yang Solid

Tentu, ekspansi agresif ini membutuhkan 'amunisi' finansial yang kuat. Fondasi utama datang dari kinerja keuangan perusahaan yang sangat solid pada semester pertama 2025, di mana laba bersih berhasil mencapai US$74,4 juta.

Selain itu, posisi neraca keuangan perusahaan juga sangat sehat. Total aset tercatat sebesar US$1,5 miliar, dengan posisi likuiditas atau 'tumpukan kas' yang sangat tebal mencapai US$527,6 juta.

Direktur CDIA, Jonathan Kandinata, menyatakan bahwa hasil ini mencerminkan ketahanan dan disiplin strategi pertumbuhan perusahaan. “Kami mencatatkan hasil audit yang kuat dengan laba bersih naik signifikan dan posisi likuiditas solid,” ujarnya.

4. Banjir Dana dari IPO hingga Utang

Selain dari kinerja internal, 'bensin' pendorong ekspansi ini juga datang dari 'banjir' pendanaan eksternal. Perusahaan telah sukses menghimpun dana sebesar Rp2,4 triliun dari gelaran IPO yang oversubscribed pada Juli lalu.

Tidak berhenti di situ, perusahaan juga berhasil mengamankan pinjaman jangka panjang senilai Rp2 triliun dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Dukungan juga datang dari pemegang saham strategis, Chandra Asri Group dan EGCO Group, yang menyuntikkan modal tambahan sebesar US$185 juta.

5. Respons Pasar dan Implikasinya

Pasar merespons positif serangkaian aksi korporasi ini. Pada perdagangan hari ini, Kamis, 16 Oktober 2025, saham CDIA terpantau terus melanjutkan penguatannya, bergerak naik 0,50% ke level Rp1.995 per saham.

Penguatan ini melanjutkan tren positif di mana dalam satu bulan terakhir, saham ini telah menguat 34,34%. Bagi investor, ini menunjukkan bahwa eksekusi rencana pertumbuhan perusahaan berjalan sesuai dengan ekspektasi yang terbangun pasca-IPO.

Kombinasi antara agenda ekspansi yang jelas, fundamental keuangan yang kuat, dan struktur pendanaan yang solid menjadi faktor pendukung utama bagi prospek saham CDIA ke depan, sejalan dengan narasi pertumbuhan yang ditawarkan kepada pasar.