Tren Pasar

Laba Pulih, Efisiensi Biaya Dorong Prospek Cerah Saham MBMA

  • MBMA mencatat turnaround laba US$9,3 juta di kuartal II 2025. Riset menilai efisiensi biaya dan hilirisasi akan memperkuat prospek 2026.
WhatsApp Image 2023-03-30 at 15.52.29.jpeg
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) laksanakan Public Expose di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023. (TrenAsia/Idham Nur Indrajaya)

JAKARTA, TRENASIA.ID – PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) memperoleh kenaikan rekomendasi menjadi buy dengan target harga Rp800 per saham, naik dari sebelumnya hold. Target ini merefleksikan potensi kenaikan harga hingga 37,9% dari posisi saat ini. 

Riset Ciptadana Sekuritas Asia yang dirilis pada 29 September 2025 menilai prospek positif MBMA ditopang oleh pemulihan kinerja laba pada kuartal II 2025, keberhasilan efisiensi biaya di segmen nikel, serta pipeline proyek hilirisasi yang dinilai menjanjikan.

Setelah membukukan kerugian pada kuartal I 2025, MBMA mampu melakukan turnaround pada kuartal II dengan mencatat laba bersih US$9,3 juta, berbalik dari rugi US$3,5 juta sebelumnya. Perbaikan ini terutama didorong oleh efisiensi di segmen High Grade Nickel Matte (HGNM) dan Nickel Pig Iron (NPI). Biaya pokok penjualan turun tajam 33,4% secara tahunan, sementara beban operasional juga berhasil ditekan. Kondisi ini membuat laba operasi melonjak signifikan menjadi US$24,3 juta, atau naik 110,9% secara kuartalan.

Tabel: Highlight dan Prediksi Keuangan MBMA

Tahun per 31 Desember
 
2023A
 
2024A
 
2025F
 
2026F
 
2027F
 
Pendapatan (USD juta)1.3281.8452.0373.3854.215
Laba Operasi (USD juta)488072383448
Laba Bersih (USD juta)72322109128
EPS (US$ sen)0,00,00,00,10,1
Pertumbuhan EPS (%)-68,0228,8-5,0402,617,7
EV/EBITDA (x)44,128,431,010,28,7
PER (x)606,3187,3192,638,732,9
PBV (x)2,72,72,62,52,3
Dividend Yield (%)0,00,00,00,00,0
ROE (%)0,51,51,46,57,1

Sumber: MBMA, estimasi Ciptadana

Ke depan, prospek keuangan MBMA diproyeksikan semakin solid. Estimasi laba bersih periode 2025–2027 diperkirakan masing-masing mencapai US$22 juta, US$109 juta, dan US$128 juta. Revisi ini didorong oleh turunnya perkiraan biaya produksi serta pergeseran basis valuasi ke 2026.

Dari sisi operasional, produksi bijih nikel MBMA pada paruh pertama 2025 mencapai 6,9 juta wet metric tonnes (wmt), tumbuh 76,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. Lonjakan ini ditopang peningkatan kapasitas tambang dan infrastruktur. Meski output NPI turun 23% akibat perawatan terjadwal fasilitas Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF), efisiensi berhasil menekan biaya tunai menjadi US$9.719 per ton pada kuartal II. Produksi HGNM sengaja diturunkan untuk menjaga margin di tengah fluktuasi harga global.

Dari lini hilirisasi, MBMA mempercepat ekspansi pabrik Acid Iron Metal (AIM) melalui Merdeka Tsingshan Indonesia. Saat ini, fasilitas pirit dan asam telah beroperasi penuh, sementara pabrik logam klorida dan katoda tembaga ditargetkan mulai berproduksi penuh pada akhir 2025. Kehadiran fasilitas-fasilitas baru ini diproyeksikan memperkuat platform pertumbuhan terintegrasi MBMA di industri nikel, sekaligus mendukung strategi hilirisasi mineral nasional.