Tren Pasar

Laba COIN Melesat Jadi Rp41 Miliar, Mesin Uang Derivatif Kripto Jadi Pemicu

  • Emiten kripto COIN balikkan rugi jadi laba Rp41 M di Q3 2025. Pendapatan meroket 19x lipat jadi Rp204 M.
WhatsApp Image 2025-07-03 at 15.28.01.jpeg
Ilustrasi PT Indokripto Koin Semesta. (dok. CFX)

JAKARTA, TRENASIA.ID – PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) mencatatkan pembalikan kinerja signifikan. Emiten ekosistem kripto ini berhasil membalikkan rugi bersih menjadi laba bersih periode berjalan Rp41,09 miliarhingga kuartal III-2025.

Kinerja bottom line ini didukung oleh lompatan pendapatan yang meroket 19 kali lipat. Pendapatan perusahaan tercatat mencapai Rp204,6 miliar hingga September 2025, yang mencerminkan kinerja operasional yang kuat dengan EBITDA solid Rp100,7 miliar.

Lantas, apa mesin pendorong utama di balik kinerja cemerlang emiten yang baru IPO pada Juli 2025 ini? Jawabannya terletak pada lonjakan volume transaksi di anak usahanya, Bursa Aset Kripto CFX, terutama dari segmen derivatif.

1. Mesin Uang dari Anak Usaha (CFX & ICC)

Direktur Utama COIN, Ade Wahyu, mengungkapkan kinerja apik ini didukung oleh positifnya kondisi pasar kripto. Tren ini memberikan dampak positif terhadap kinerja kedua anak perusahaan yang dinaungi oleh COIN sebagai perusahaan holding.

COIN merupakan perusahaan yang menaungi dua entitas berizin OJK. Keduanya adalah PT Central Finansial X (CFX) selaku Bursa Aset Kripto pertama, dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC) selaku lembaga kustodian penyimpanan aset kripto.

2. Ledakan Transaksi Derivatif Kripto

Ade Wahyu menuturkan, kinerja solid didukung oleh kenaikan volume transaksi di Bursa CFX. Peningkatan ini terjadi baik di pasar spot maupun di segmen derivatif kripto. Segmen derivatif menjadi pendorong utama pertumbuhan pada kuartal ketiga.

Porsi perdagangan derivatif naik dari 17% (kuartal II-2025) menjadi 28% dari total transaksi aset kripto di bursa CFX. "Kondisi ini memperlihatkan minat dan kepercayaan konsumen terhadap produk milik anak perusahaan COIN juga meningkat,” kata Ade di Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2025.

Nilai transaksi derivatif kripto di Bursa CFX melonjak 118% dari Rp24,17 triliun (Q2) menjadi Rp52,71 triliun (Q3). Secara kumulatif, total transaksi derivatif kini telah mencapai Rp86,25 triliun sepanjang periode Januari–September 2025.

3. Perbaikan Fundamental di Neraca Keuangan

Selain kinerja operasional, COIN juga berhasil melakukan perbaikan fundamental di neraca keuangan. Perusahaan sukses menekan liabilitas jangka pendek secara drastis dari Rp231,9 miliar (akhir 2024) menjadi hanya Rp45,9 miliar per 30 September 2025.

Arus kas bersih dari aktivitas operasi juga berbalik positif menjadi Rp99,6 miliar. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari bisnis intinya, bukan hanya dari aktivitas pendanaan atau investasi semata.

Per 30 September 2025, posisi kas dan setara kas perseroan tercatat sangat kuat, yaitu sebesar Rp361,88 miliar. Ade menilai ini menjadi modal penting bagi COIN dalam menghadapi dinamika pasar kripto yang dikenal sangat fluktuatif.

4. Komitmen Manajemen ke Depan

Manajemen COIN berkomitmen untuk terus memperkuat portofolio usaha. Perusahaan akan terus berupaya menangkap peluang baru untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan, seiring dengan tumbuhnya adopsi aset digital di Indonesia.

“Kami akan terus memperkuat portofolio usaha... Perseroan juga berkomitmen untuk selalu mendukung kegiatan operasional kedua anak usahanya, yakni Bursa CFX dan Lembaga Kustodian ICC,” imbuh Ade.