Tren Pasar

Ini Strategi Trading Pekan Natal: Incar Saham Emas dan Konsumer

  • Bursa libur Natal dan Tahun Baru, perdagangan pekan ini pendek. Simak jadwal lengkap dan 3 rekomendasi saham pilihan: ARCI, ASSA, UNVR.
Aktifitas Bursa Saham - Panji 4.jpg
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Pekan ini menjadi pendek di Bursa Efek Indonesia. Investor pun harus memutar strategi mengingat pekan pendek sering kali pasar bergerak volatil, utamanya di momen perayaaan Natal dan Tahun Baru 2026.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri menutup pekan lalu dengan wajah muram, terkoreksi 0,59% ke level 8.609 di tengah aksi jual investor asing. Kondisi pasar yang volatil di penghujung tahun menuntut strategi transaksi yang taktis dan disiplin.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan, menyoroti pentingnya mencermati sentimen global dan domestik di sisa hari perdagangan yang sempit ini. Berikut adalah 4 hal krusial mulai dari jadwal libur hingga rekomendasi saham pilihan untuk pekan ini.

1. Jadwal Libur Bursa Akhir Tahun

Pekan ini, aktivitas perdagangan saham hanya akan berlangsung efektif selama tiga hari, yakni Senin hingga Rabu (22-24 Desember 2025). Bursa Efek Indonesia akan meliburkan perdagangan pada Kamis, 25 Desember 2025 untuk perayaan Natal, dan Jumat, 26 Desember 2025 sebagai cuti bersama.

Kombinasi libur nasional dan akhir pekan menciptakan jeda panjang atau long weekend selama empat hari bagi para investor. Libur bursa juga akan berlanjut pada Rabu, 31 Desember 2025 dan Kamis, 1 Januari 2026 menyambut Tahun Baru.

Investor perlu memperhatikan jadwal penyelesaian transaksi (T+2) agar dana tidak tertahan selama liburan panjang. Manajemen kas menjadi sangat krusial dalam periode pendek ini. "Pasar modal Indonesia akan mulai libur pada peringatan Hari Raya Natal," tulis pengumuman resmi BEI.

2. Sentimen Suku Bunga dan Geopolitik

Pergerakan pasar pekan ini masih dibayangi oleh sentimen global yang beragam. Keputusan Bank of Japan (BoJ) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 0,75% mengejutkan pasar, mengingat ini adalah level tertinggi suku bunga Jepang sejak tahun 1995 silam.

Di sisi lain, data tenaga kerja Amerika Serikat menunjukkan pelemahan dengan naiknya tingkat pengangguran ke 4,6%. Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga di level 4,75% demi menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.

Isu geopolitik juga muncul dari potensi batalnya kesepakatan Framework Agreement AS-Indonesia. Investor asing merespons negatif kabar backtracking komitmen yang sempat disepakati Juli lalu. "Sentimen-sentimen tersebut membuat pergerakan IHSG sedikit lesu," tegas David Kurniawan.

3. Asa IHSG Tembus 9.000

Meskipun waktu perdagangan tersisa sangat sedikit, optimisme IHSG menyentuh level psikologis 9.000 pada akhir 2025 masih terbuka. Namun, hal ini membutuhkan dukungan katalis kuat berupa belanja pemerintah yang signifikan serta kebijakan moneter yang lebih longgar di sisa hari bursa.

David menilai peluang tersebut ada jika terjadi perbaikan kinerja korporasi dan re-rating valuasi pasar secara cepat. Stabilitas makroekonomi dan pemulihan kondisi global juga menjadi prasyarat mutlak agar target optimistis tersebut bisa tercapai dalam lima hari perdagangan tersisa.

Tanpa dorongan volume beli yang masif, target ini mungkin akan berat tercapai. Pelaku pasar cenderung wait and see di minggu pendek. "IHSG bisa menyentuh level 9.000 apabila ada belanja pemerintah dan kebijakan fiskal yang signifikan," tambah David.

4. Saham Pilihan Trading

Untuk strategi pekan pendek, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan tiga saham potensial. Pertama, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dengan strategi Buy on Pullback. Target harga di Rp1.700 didukung oleh harga emas global yang menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa.

Kedua, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) direkomendasikan Buy dengan target harga Rp1.280. Saham ini menunjukkan tren penguatan jangka pendek yang konsisten dan berhasil memantul dari garis rata-rata pergerakan 20 hari (MA20), menandakan momentum beli masih terjaga.

Terakhir, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) layak dikoleksi dengan strategi Buy on Breakout menuju target Rp3.000. Pergerakan harganya mengindikasikan potensi kenaikan lanjutan. "Layak trading pekan ini karena harga komoditas gold kembali all time high," rekomendasi David untuk ARCI.