Harga Emas Terus Pecah Rekor, Tahun Depan Ditaksir Sampai Semahal Ini
- Reli emas berlanjut, dipicu ketidakpastian global dan kebijakan The Fed. Proyeksi bank besar: harga bisa sentuh US$4.000–5.000 per ons.

Ananda Astri Dianka
Author


Pramuniaga menunjukkan emas batangan di Cikini Gold Center, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Harga emas 24 karat keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp 17.000 per gram pada Rabu (8/4) berada di posisi Rp 946.000 per 1 Gram, setelah tembus rekor tertinggi sepanjang sejarah pada harga Rp 963.000 per 1 Gram pada Selasa (7/4). Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
(Istimewa)JAKARTA, TRENASIA.ID – Harga emas di pasar spot kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high). Mengutip Investing.com, Selasa, 9 September 2025 pukul 14.30 WIB harga emas sempat menembus level US$3.613 per ons, atau sudah melampaui ambang US$3.600. Pada perdagangan hari itu, level tertinggi tercatat di US$3.613,58 dan terendah di US$3.609,03 per ons.
Hingga sekitar pukul 15.00 WIB, harga emas spot sedikit terkoreksi ke US$3.608, namun tetap menunjukkan kenaikan 0,59% dibandingkan hari sebelumnya. Lonjakan ini melanjutkan tren positif setelah emas lebih dulu menembus US$3.599,61 per ons pada Jumat (5/9) malam.
Sebelumnya, pada 2 September 2025, emas telah berhasil melewati level psikologis US$3.500 per ons dengan mencatatkan rekor intraday di US$3.540 sebelum ditutup di US$3.533 per ons.
Prediksi Harga Emas pada 2026
Kenaikan harga emas diyakini belum akan berhenti. Goldman Sachs memperkirakan harga emas bisa menyentuh US$4.000 per ons pada 2026, bahkan berpotensi mendekati US$5.000 jika sekitar 1% aset Treasury swasta Amerika Serikat (AS) dialihkan ke emas.
Ekspektasi kenaikan ini turut dipicu oleh kekhawatiran pasar atas sikap Presiden Donald Trump terhadap The Fed yang dianggap bisa mengganggu independensi bank sentral AS. Kondisi tersebut mendorong arus dana ke emas sebagai instrumen lindung nilai inflasi. Sepanjang 2025, emas sudah melonjak 35% hingga mencapai US$3.500 per ons, menjadikannya salah satu aset global dengan performa terbaik.
Dengan kurs pasar spot Rp16.358 per dolar AS (8/9), proyeksi harga emas US$4.000 per ons setara sekitar Rp2,1 juta per gram, sedangkan US$5.000 per ons setara Rp2,63 juta per gram. Jika dibandingkan harga emas domestik yang saat ini berada di kisaran Rp1,91–2,06 juta per gram, maka masih terdapat potensi kenaikan 9,9% hingga 37% tergantung skenario harga global.
Bank of America (BofA) juga memperkirakan harga emas bisa mencapai US$4.000 per ons pada semester I 2026. Faktor pendorongnya adalah tren penurunan suku bunga The Fed serta melemahnya dolar AS, seiring pasar tenaga kerja di Negeri Paman Sam yang mulai melambat.
Sementara itu, J.P. Morgan memprediksi harga emas akan berada di level US$3.675 per ons pada akhir 2025, lalu menanjak ke US$4.000 pada kuartal II 2026 dan berlanjut ke US$4.250 per ons pada akhir tahun yang sama.

Ananda Astri Dianka
Editor
