Harga Emas Naik, BRMS dan PSAB Jadi Rekomendasi Saham Trading Hari Ini
- Tim analis Bareksa merekomendasikan saham BRMS dan PSAB untuk trading hari ini seiring kenaikan harga emas spot yang kembali menembus US$4.133 per ons. Sentimen tersebut dinilai menguntungkan bagi emiten tambang emas.

Ananda Astri Dianka
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Tim analis Bareksa merekomendasikan dua saham emiten tambang emas, yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), sebagai pilihan untuk trading pada Selasa, 11 November 2025. Rekomendasi ini sejalan dengan kenaikan harga emas spot yang kembali menembus US$4.133 per ons pada pukul 08.00 WIB, yang dinilai menjadi sentimen positif bagi emiten penghasil emas.
Untuk BRMS, harga saham perusahaan tambang yang berada dalam grup usaha Salim tersebut tercatat naik 2,09% ke level Rp975 pada sesi perdagangan sebelumnya (10/11). Analis Bareksa merekomendasikan aksi beli untuk trading dengan rentang harga masuk di Rp950–Rp975. Target ambil untung ditetapkan pada Rp1.000 hingga Rp1.020, sementara batas stop rugi berada di Rp900.
Sementara PSAB, yang merupakan perusahaan tambang emas dan logam mulia milik pengusaha Jimmy Budiarto, mencatat kenaikan harga saham 6,25% menjadi Rp595 pada perdagangan terakhir. Saham ini direkomendasikan untuk beli dengan harga masuk di rentang Rp575–Rp595, target profit di Rp620 dan Rp640, serta stop rugi di Rp550.
Tabel: Rekomendasi Saham Hari Ini
| Stock Pick (Rp) | BRMS | PSAB |
|---|---|---|
| Last Price | 975 | 595 |
| Recommendation | Trading Buy | Trading Buy |
| Entry Range | 975 | 595 |
| 950 | 575 | |
| Target Price (TP) 1 | 1.000 | 620 |
| Target Price (TP) 2 | 1.020 | 640 |
| Stop Loss | 900 | 550 |
Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 10/11/2025
Pada saat yang sama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah tipis 0,04% ke level 8.391 pada perdagangan Senin (10/11), meski investor asing mencatatkan net buy senilai Rp420 miliar. Menurut riset teknikal Ciptadana Sekuritas Asia (11/11), sektor kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang berada di zona merah dengan pelemahan 0,74%.
Adapun sektor yang memimpin penguatan antara lain teknologi yang naik 3,87%, industri 3%, properti dan real estat 2,55%, serta infrastruktur 1,29%. Sejumlah saham berkapitalisasi besar yang menekan laju indeks di antaranya BBCA yang melemah 1,15% ke Rp8.575, BBRI turun 1,26% ke Rp3.930, dan TLKM yang melemah 0,86% ke Rp3.440. Sementara itu, nilai tukar rupiah menguat 31 poin ke posisi Rp16.654 per dolar AS.
Secara teknikal, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support 8.043 dan resistance 8.332, dengan peluang penutupan lebih tinggi pada perdagangan hari ini, Senin (11/11).

Ananda Astri Dianka
Editor
