Tren Pasar

Harga Emas Cetak Rekor Baru, Saham AMMN dan ANTM Jadi Primadona

  • Harga emas dunia tembus US$4.378 per ons, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa. Lonjakan ini mendorong saham tambang seperti AMMN dan ANTM jadi pilihan utama analis Bareksa, di tengah IHSG yang menguat ke level 8.125.
<p>Nampak antrian pembelian logam mulia ANTAM di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tangerang Selatan, Sabtu 19 Juni 2021. Anjloknya harga emas selama sepekan membuat masyarakat berlomba untuk membeli. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>

Nampak antrian pembelian logam mulia ANTAM di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tangerang Selatan, Sabtu 19 Juni 2021. Anjloknya harga emas selama sepekan membuat masyarakat berlomba untuk membeli. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

(Istimewa)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertingginya dan menjadi pemicu utama penguatan sejumlah saham tambang di Bursa Efek Indonesia. Kenaikan harga emas yang tak terbendung membuat analis Bareksa merekomendasikan dua saham tambang unggulan, yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sebagai pilihan trading untuk Jumat 17 Oktober 2025.

Menurut data Investing, harga emas dunia pada Jumat pagi pukul 05.15 WIB menyentuh level US$4.378 per ons, hanya selangkah lagi menembus US$4.400 per ons yang akan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa. Dalam sebulan terakhir, harga emas telah meroket 18%, sementara secara tahunan melesat hingga 61%. Sehari sebelumnya, Kamis (16/10), harga emas spot ditutup di posisi US$4.365 per ons.

Kinerja impresif harga emas tersebut turut mengangkat saham-saham tambang logam mulia di Tanah Air. Saham AMMN melesat 9,31% ke level Rp7.925 pada penutupan perdagangan Kamis (16/10). Emiten yang bergerak di sektor tambang dan pengolahan emas serta tembaga itu direkomendasikan beli untuk trading dengan rentang harga masuk Rp7.550–Rp7.850, target ambil untung di Rp8.125–Rp8.250, dan batas kerugian di Rp7.250.

Grafik: Pergerakan Harga Emas Spot Dunia

Illustration

Sumber: Investing

Sementara itu, saham ANTM juga menguat 0,88% ke posisi Rp3.430 pada perdagangan yang sama. Perusahaan tambang milik negara tersebut direkomendasikan beli untuk trading pada kisaran Rp3.310–Rp3.430, dengan target ambil untung di Rp3.600–Rp3.730 dan batas kerugian di Rp3.180.

Di tengah euforia pasar logam mulia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut menguat 0,91% ke level 8.125 pada Kamis (16/10). Penguatan ini terjadi di sebagian besar sektor utama, meskipun investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp621 miliar. Sementara itu, nilai tukar Rupiah sedikit melemah delapan poin ke posisi Rp16.573 per dolar AS.

Tabel: Rekomendasi Saham Hari Ini (17/10/2025)

Stock Pick (Rp)
 
AMMN
 
AMMN
 
Last Price7.9253.430
RecommendationTrading BuyTrading Buy
Entry Range7.8503.430
7.5503.310
Target Price (TP) 18.1253.600
Target Price (TP) 28.2503.730
Stop Loss7.2503.180

Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 16/10/2025

Riset teknikal Ciptadana Sekuritas Asia mencatat, tiga sektor yang menjadi penopang utama kenaikan IHSG adalah kesehatan yang naik 3,25%, transportasi dan logistik yang menguat 2,1%, serta barang konsumen siklis yang meningkat 1,94%. Adapun sektor teknologi dan infrastruktur masih menjadi penekan indeks, masing-masing turun 1,17% dan 0,16%.

Beberapa saham yang memberikan kontribusi terbesar terhadap penguatan IHSG antara lain AMMN yang melonjak 9,31% ke Rp7.925, BREN naik 2,62% ke Rp9.800, dan BBRI yang menguat 0,86% ke Rp3.530, disusul BBCA yang naik 0,69% ke Rp7.300.

Secara teknikal, analis memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak dalam rentang 8.030–8.195, dengan potensi pergerakan fluktuatif dan kemungkinan berakhir di zona negatif menjelang akhir sesi perdagangan.