Harga 4 Komoditas Ini Diprediksi Meledak Akibat Data Center untuk AI
- Jeff Currie, eks Kepala Riset Komoditas Goldman Sachs, menilai boom data center akan memperluas bull market komoditas. Gas alam, logam dasar, logam mulia, dan minyak mentah disebut menjadi penopang utama pembangunan data center global.

Ananda Astri Dianka
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID - Bull market yang dipicu oleh pertumbuhan data center diperkirakan akan meluas ke berbagai sektor komoditas. Ini disampaikan oleh Jeff Currie, mantan Global Head of Commodities Research di Goldman Sachs, yang menilai komoditas akan menjadi salah satu pemenang terbesar dari boom pembangunan data center.
Dalam wawancara dengan Bloomberg Television dikutip dari Business Insider, Selasa 18 November 2025, Currie mengidentifikasi empat kelompok komoditas yang menurutnya akan paling diuntungkan: gas alam, logam dasar, logam mulia, dan minyak mentah.
Menurut Currie, komoditas-komoditas tersebut merupakan bahan baku penting yang justru menjadi “penahan laju” pembangunan lebih banyak data center. Berikut paparan bull case masing-masing komoditas:
1. Gas Alam (Natural Gas)
Gas alam menjadi sumber energi utama bagi turbin gas yang digunakan untuk menyuplai listrik ke data center.
2. Logam Dasar (Base Metals)
Logam seperti baja dan tembaga digunakan dalam komponen turbin gas hingga pembangunan jaringan energi (energy grid) yang menopang operasi data center.
3. Logam Mulia (Precious Metals)
Emas, perak, dan paladium dikenal sebagai material penting dalam berbagai perangkat elektronik yang digunakan di fasilitas data center.
4. Minyak Mentah (Crude Oil)
Currie menyebut minyak masih memasok kebutuhan energi bagi data center. Ia menambahkan tidak ada proyek minyak besar di luar OPEC yang akan dimulai tahun depan faktor yang juga berpotensi mendorong kenaikan harga.
Bull Market Komoditas Sudah Berjalan
Currie menegaskan bahwa bull market komoditas sebenarnya telah dimulai, terutama terlihat dari lonjakan harga emas yang naik 54% sejak awal tahun. “Kendala utamanya ada pada turbin gas. Pada jaringan listrik. Jaringan listrik adalah tembaga. Semua aset ekonomi lama ini kembali menjadi faktor penentu," katanya mengomentari percepatan pembangunan data center di AS.
Ia juga menyebut sebagian investasi AI saat ini salah sasaran. Pasar seharusnya mulai memperkuat investasi pada input dasar yang dibutuhkan data center seperti logam dan gas agar pembangunan bisa terus berlanjut tanpa hambatan pasokan.
Currie menambahkan bahwa sebagian besar belanja modal (capex) yang saat ini digelontorkan untuk AI, lambat laun akan mengalir ke sektor komoditas. “Kami melihat komoditas mereka adalah aset paling undervalued yang ada di layar Anda hari ini,” ujarnya.
Currie sudah lama menyuarakan optimisme terhadap komoditas. Pada 2022, ia memprediksi sektor ini sedang memasuki “supercycle” baru yang membuat komoditas seperti minyak berpotensi unggul sepanjang dekade ini.
“Saya pikir inilah supercycle yang lebih luas itu. Kita melihatnya terjadi pada logam, dan kita akan melihat kelanjutannya sepanjang dekade ini.”

Ananda Astri Dianka
Editor
