Tren Pasar

Dicaplok Perusahaan Singapura, Saham MAPI Diproyeksi Menguat

  •  Grafik: Pergerakan Harga Saham MAPISumber: Investing.com ​
Foot Locker.jpg
Anak usaha PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) ini bakal menghadirkan dua gerai baru Foot Locker / Dok. Foot Locker (Foot Locker)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Pacific Universal Investments Pte. Ltd, perusahaan holding asal Singapura, resmi mengambil alih 51% saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dari PT Satya Mulia Gema Gemilang. Kabar akuisisi ini mencuat setelah Komisi Pengawasan Persaingan Usaha Filipina (Philippine Competition Commission/PCC) memberikan persetujuan atas transaksi tersebut.

Persetujuan PCC diperlukan karena MAPI memiliki anak usaha di Filipina, yakni MAP Active Philippines, Inc dan Planet Sports, Inc. Sebagai raksasa ritel asal Indonesia, MAPI saat ini mengoperasikan 3.832 gerai di tujuh negara ASEAN, termasuk 247 outlet di Filipina yang menaungi merek ternama seperti Foot Locker, Planet Sports, New Balance, Converse, Skechers, hingga Mapple Philippines Inc yang menjual produk Apple.

PCC menilai akuisisi ini tidak menimbulkan risiko pengurangan persaingan usaha. Sebab, Pacific Universal dan MAPI bukanlah pesaing langsung, sementara pasar ritel Filipina masih kompetitif. Atas dasar itu, persetujuan resmi diberikan pada 12 Agustus 2025.

Mengacu aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jika ada pihak yang membeli saham perusahaan terbuka lebih dari 50% atau menjadi pemegang kendali baru, maka wajib melakukan tender offer kepada pemegang saham publik. Mekanisme ini bertujuan melindungi investor ritel dengan memberi kesempatan untuk menjual saham pada harga dan syarat yang sama seperti pemegang saham pengendali lama.

Rekomendasi dan Target Harga

Mengutip riset Bareksa, Kamis 11 Sepember 2025, dari sisi valuasi, saham MAPI dinilai cukup atraktif dengan Price to Earnings Ratio (PE) saat ini 10,2x, terendah dalam tiga tahun terakhir. Lalu, Price to Book Value (PBV) 1,5x, terendah sejak pandemi Covid-19.

Alhasil, Ciptadana Sekuritas menargetkan harga saham MAPI di Rp1.300 dengan rekomendasi buy. Struktur keuangan MAPI juga tergolong sehat. Rasio net debt to equity tercatat 33,9%, turun dibandingkan tahun sebelumnya. Net debt to EBITDA hanya 0,6x, yang berarti perseroan mampu melunasi seluruh utang dengan laba usaha dalam waktu sekitar tujuh bulan.

Meski valuasi murah dan struktur keuangan solid, ada sejumlah hal yang perlu dicermati investorr adalah Same Store Sales Growth (SSSG) semester I-2025 turun 1,7% year-on-year (YoY), di bawah target manajemen yang menargetkan pertumbuhan positif. Margin EBITDA menurun sejak 2023, salah satunya akibat kontribusi penjualan produk Apple yang semakin besar. Penjualan gawai umumnya memberi margin lebih kecil dibanding fashion dan F&B.

Rasio modal kerja terhadap penjualan naik dari 6,2% pada 2022 menjadi 12,8% pada 2024. Perseroan juga meningkatkan pinjaman modal kerja dari Rp2,3 triliun di akhir 2024 menjadi Rp3,3 triliun. Selaras dengan itu, cash conversion cycle memanjang dari 59 hari pada 2022 menjadi 111 hari.

Secara teknikal, saham MAPI berpeluang rebound dari area support Rp1.100. Sejarah pergerakan harga menunjukkan level ini sudah tiga kali menjadi titik pantul. Pada penutupan perdagangan Rabu, 10 September 2025, saham MAPI ditutup melonjak 5,36% ke Rp1.175. Kendati demikian, dalam sepekan terakhir pergerakan harga masih cenderung sideways.

Grafik: Pergerakan Harga Saham MAPI

Illustration

Sumber: Investing.com