Tren Pasar

Bukan Cuma Hartono, Direksi BCA Ikut Panen Dividen BBCA Miliaran

  • Selain pemilik, manajemen kunci BCA akan menerima dividen interim saham BBCA pada Desember 2025. Jahja Setiaatmadja memimpin daftar penerima terbesar dari kalangan profesional dengan nilai hampir Rp2 miliar.
Pembukaan BCA Expoversary - Panji 2.jpg
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memberikan sambutan saat pembukaan BCA Expoversary 2025 offline di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Pesta dividen interim PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tidak hanya dinikmati oleh konglomerat pemilik dan investor ritel. Jajaran manajemen kunci, mulai dari Dewan Komisaris hingga Direksi, juga dipastikan menerima "bonus" akhir tahun yang signifikan dari kepemilikan saham pribadi mereka.

Dengan besaran dividen interim Rp55 per saham, para petinggi bank swasta terbesar ini akan menerima kucuran dana segar ke rekening masing-masing pada 22 Desember 2025 nanti. Nilainya bervariasi mulai dari puluhan juta hingga miliaran rupiah, tergantung porsi kepemilikan saham yang mereka genggam.

Berdasarkan data pemegang saham terbaru, Presiden Komisaris BBCA, Jahja Setiaatmadja, tercatat sebagai individu manajemen dengan potensi penerimaan dividen terbesar. Berikut adalah kalkulasi rincian cuan dividen yang akan diterima oleh para pimpinan tertinggi BCA beserta jadwal penting pembagiannya.

1. Presiden Komisaris Pimpin Perolehan Dividen

Jahja Setiaatmadja, yang kini menjabat sebagai Presiden Komisaris, tercatat memiliki kepemilikan saham yang sangat signifikan untuk ukuran profesional. Jahja menggenggam 34.933.644 lembar saham BBCA. Dengan dividen Rp55 per saham, ia diproyeksikan mengantongi dana segar sekitar Rp1,92 miliar.

Angka ini menempatkannya di posisi teratas penerima dividen dari kalangan manajemen. Kepemilikan saham yang besar ini mencerminkan apresiasi jangka panjang yang diterima Jahja, yang sebelumnya sukses memimpin BCA sebagai Presiden Direktur selama bertahun-tahun.

2. Cuan Presiden Direktur dan Wakilnya

Di jajaran eksekutif, Presiden Direktur Hendra Lembong tercatat memegang 1.531.282 lembar saham. Dari kepemilikan ini, Hendra yang belum lama ini mengemban posisi direktur akan menerima dividen tunai sekitar Rp84,2 juta.

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur Armand Wahyudi Hartono memiliki portofolio pribadi yang lebih besar, yakni 4.256.065 lembar saham, setara dengan dividen Rp234 juta. Wakil Presiden Direktur lainnya, John Kosasih, yang memegang 1.094.492 lembar saham, akan menerima sekitar Rp60,2 juta.

3. Subur Tan dan Vera Eve Lim

Di antara jajaran Direktur, Subur Tan (Tan Ho Hien) memiliki portofolio saham paling tebal. Ia tercatat memegang 11.169.044 lembar saham. Kepemilikan ini setara dengan potensi dividen senilai Rp614,2 juta, angka yang sangat signifikan bagi seorang direktur.

Direktur Vera Eve Lim juga akan menerima guyuran dividen. Dengan kepemilikan 2.731.601 lembar saham, Vera diproyeksikan menerima sekitar Rp150,2 juta. Direktur lainnya seperti Santoso (Rp179 juta) dan Lianawaty Suwono(Rp156 juta) juga turut menikmati hasil kinerja perusahaan.

4. Kepemilikan Pribadi Duo Hartono

Selain melalui PT Dwimuria Investama Andalan, pemilik BCA Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono ternyata juga memiliki saham atas nama pribadi. Robert Budi Hartono tercatat memegang 28.135.000 lembar, sementara Bambang Hartono memiliki 27.025.000 lembar.

Dari kepemilikan langsung (direct ownership) ini saja, Robert Budi Hartono akan menerima dividen tunai sekitar Rp1,54 miliar. Sedangkan saudaranya, Bambang Hartono, akan menerima sekitar Rp1,48 miliar. Ini adalah dana tambahan di luar triliunan rupiah yang masuk ke entitas holding mereka.

5. Jadwal Penting Pembagian Dividen

Dividen ini didasarkan pada kinerja keuangan BBCA periode 1 Januari 2025 hingga 30 September 2025. Bagi investor yang ingin mendapatkan hak dividen bersama para direksi tersebut, wajib mencatat jadwal berikut untuk menghindari jebakan dividend trap atau penurunan harga saat ex-date.

Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi jatuh pada 2 Desember 2025. Sementara itu, Ex Dividendijadwalkan pada 3 Desember 2025. Pembayaran dividen tunai akan dilakukan serentak pada 22 Desember 2025, menjadi kado akhir tahun bagi seluruh pemegang saham.