JAKARTA, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id">TRENASIA.ID</a> – Emiten teknologi <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tag/pt-goto-gojek-tokopedia-tbk">PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk</a> (GOTO) sukses memangkas kerugian bersih pada semester I-2025. Pencapaian ini tentu tidak terlepas dari pertumbuhan pendapatan perseroan yang solid 10,61% menjadi RpRp8,26 triliun.&nbsp;Namun yang menarik, jika membongkar dari mana saja sumber pendapatan tersebut berasal, terlihat sebuah pergeseran yang sangat signifikan. Meskipun layanan ojek&nbsp;online&nbsp;(ojol) <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tag/gojek">Gojek</a> masih menjadi kontributor terbesar, ternyata ada mesin uang baru yang pertumbuhannya paling ngegas.Lantas, dari tiga pilar bisnis utamanya, mana yang menjadi tulang punggung, mana yang tumbuh stabil, dan mana yang menjadi bintang pertumbuhan baru? Mari kita bedah tuntas satu per satu untuk melihat kekuatan masing-masing segmen.<ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tren-pasar/era-bakar-duit-berakhir-goto-pangkas-rugi-74-persen-berkat-efisiensi">Era Bakar Duit Berakhir? GOTO Pangkas Rugi 74 Persen Berkat Efisiensi</a></li></ul><h2>1. Layanan On-Demand (Gojek)</h2>Pilar utama yang menjadi tulang punggung pendapatan GOTO hingga saat ini masih berasal dari segmen&nbsp;On-Demand Services. Lini bisnis ini mencakup layanan transportasi Gojek, pesan-antar makanan GoFood, dan logistik instan GoSend yang sudah sangat melekat.Pada semester I-2025, segmen ini berhasil menyumbang pendapatan sebesar&nbsp;Rp5,02 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan sehat sebesar&nbsp;5,45%&nbsp;dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp4,76 triliun.Meskipun pertumbuhannya tidak secepat segmen lain, stabilitas dari lini bisnis ini sangatlah penting. Peranannya sebagai fondasi utama memberikan arus kas yang konsisten dan basis pengguna yang sangat besar bagi ekosistem GOTO secara keseluruhan.<ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tren-pasar/goto-menuju-profit-ini-cara-trading-sahamnya-jelang-rilis-kinerja-semester-i-2025">GOTO Menuju Profit? Ini Cara Trading Sahamnya Jelang Rilis Kinerja Semester I-2025</a></li></ul><h2>2. E-Commerce (Tokopedia)</h2>Pilar kedua yang juga memberikan kontribusi signifikan adalah segmen&nbsp;E-Commerce. Lini bisnis ini mencakup pendapatan dari&nbsp;marketplace&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tag/tokopedia">Tokopedia</a>, layanan iklan untuk para penjual, serta berbagai layanan pendukung penjualan&nbsp;online&nbsp;lainnya yang terus berkembang.Pertumbuhan di segmen ini ternyata lebih kencang dibandingkan dengan layanan&nbsp;on-demand. Pendapatannya tercatat berhasil tumbuh&nbsp;15,05%&nbsp;secara tahunan, meraup total&nbsp;Rp2,72 triliun&nbsp;dari sebelumnya Rp2,36 triliun.Kenaikan ini membuktikan bahwa sinergi dengan TikTok masih berjalan efektif. Kemampuan untuk terus menumbuhkan pendapatan dari iklan dan layanan pendukung lainnya menjadi kunci profitabilitas segmen&nbsp;e-commerce&nbsp;ini di masa depan.<ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tren-pasar/asing-sudah-nyerok-goto-setengah-triliun-kamu-kapan-ikutan">Asing Sudah Nyerok GOTO Setengah Triliun, Pertanda Apa?</a></li></ul><h3>3. Financial Technology (GoPay)</h3>Inilah bintang utama yang menjadi motor pertumbuhan tertinggi bagi GOTO saat ini. Lini bisnis Financial Technology Services, yang dimotori oleh GoPay, layanan pembiayaan, dan produk keuangan lainnya, menunjukkan performa yang paling 'ngegas' dan eksplosif.Pendapatan dari segmen&nbsp;fintech&nbsp;ini berhasil melonjak signifikan sebesar&nbsp;33,79%&nbsp;secara tahunan, mencapai&nbsp;Rp819,29 miliar&nbsp;dari sebelumnya Rp612,43 miliar. Pertumbuhan yang paling cepat ini menandakan bahwa strategi GOTO untuk memperkuat ekosistem keuangannya mulai membuahkan hasil.Dengan pertumbuhan yang eksplosif, segmen&nbsp;fintech&nbsp;kini menjadi 'mesin uang' masa depan bagi GOTO. Potensinya yang masih sangat besar di pasar Indonesia menjadikannya pilar paling menarik untuk dicermati oleh para investor dalam beberapa kuartal ke depan.<h2>4. Rapor Laba-Rugi</h2>Kombinasi dari pertumbuhan pendapatan di semua lini dan efisiensi biaya yang agresif membuahkan hasil manis. Rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada paruh pertama 2025 tercatat berhasil menyusut drastis menjadi&nbsp;Rp580 miliar.Angka ini menunjukkan perbaikan yang sangat signifikan, turun&nbsp;74%&nbsp;jika dibandingkan dengan kerugian pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp2,69 triliun. Ini membuktikan bahwa langkah efisiensi yang dijalankan manajemen sangat berhasil.Meskipun rugi usaha sudah berhasil ditekan, laporan keuangan menunjukkan masih ada beberapa pos lain yang menjadi beban. Di antaranya adalah rugi selisih kurs dan rugi dari entitas asosiasi, yang membuat perusahaan secara total masih mencatatkan rugi periode berjalan.

Chief Operating Officer GoTo Hans Patuwo (tengah), Director External Affairs GoTo Nila Marita (kanan), Group Head of Merchant Services GoTo Financial Haryanto Tanjo (kedua kiri), pemilik Toko Buah Adam Jaya Adam Jodi Firmansyah (kiri) dan Yennita Vera, pemilik Warung Dapur Cigeulis (kedua kanan) berfoto bersama saat acara peluncuran Aplikasi GoPay Merchant, di Jakarta, Kamis 25 Juloi 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia


Peluncuran Gopay Merchant - Panji 2.jpg

Dari mana GOTO dapat cuan? Bongkar sumber pendapatan GOTO semester I-2025: dari Gojek, Tokopedia, hingga fintech yang kesemuanya melesat. 

Harga Emas Hari Ini

Bongkar Mesin Cuan GOTO: Bukan Cuma Gojek, Bisnis Ini Justru Paling Ngegas