<p>JAKARTA&nbsp;– Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja menambah daftar 'mainan' baru bagi para trader berpengalaman. Pada Senin, 14 Juli 2025, BEI mengumumkan ada lima saham besar yang kini bisa diperdagangkan dalam format Kontrak Berjangka Saham atau Single Stock Futures (SSF).</p><p>Istilah 'Single Stock Futures' atau derivatif mungkin terdengar sangat asing dan rumit bagi banyak investor pemula. Muncul pertanyaan, apa bedanya produk ini dengan aktivitas membeli dan menjual saham biasa yang sudah kita kenal selama ini?</p><p>Jangan khawatir, artikel ini akan membongkar konsep SSF dengan bahasa yang simpel dan mudah dimengerti. Mari kita bedah apa itu SSF, kenapa BEI menambah daftarnya, dan apa saja untung-rugi serta risiko yang perlu diwaspadai.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/read/bedah-saham-sultan-wifi-di-balik-gain-400-persen-dan-proyek-internet-raksasa">Bedah Saham Sultan WIFI: Di Balik Gain 400 Persen dan Proyek Internet Raksasa</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/read/era-baru-energi-terbarukan-kenapa-saham-komoditas-ramai-ramai-bikin-plts">Era Baru Energi Terbarukan: Kenapa Saham Komoditas Ramai-Ramai Bikin PLTS?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/read/ipo-mesin-super-di-balik-lonjakan-kekayaan-konglomerat-indonesia">IPO: Mesin Super di Balik Lonjakan Kekayaan Konglomerat Indonesia</a></li></ul><h2>1. Apa Sih Sebenarnya Single Stock Futures (SSF) Itu?</h2><p>Bayangkan SSF itu seperti 'kupon janji' atas harga sebuah saham di masa depan. Anda tidak membeli sahamnya secara langsung, tetapi membeli sebuah kontrak perjanjian untuk membeli atau menjual saham itu di harga tertentu pada tanggal mendatang.</p><p>Berbeda dengan saham biasa dimana Anda hanya bisa untung saat harga naik, SSF memungkinkan Anda untuk 'cuan dua arah'. Anda bisa meraih keuntungan baik saat harga saham sedang dalam tren naik maupun saat trennya sedang turun.</p><p>Kemampuan untuk untung saat harga turun ini didapat dengan mengambil posisi&nbsp;<i>short</i>. Secara sederhana, ini adalah strategi di mana Anda bertaruh bahwa harga sebuah saham akan turun. Jika tebakan Anda benar, Anda akan mendapatkan keuntungan.</p><h2>2. Manfaatnya Apa? Ada 'Gigi 5' Bernama Leverage</h2><p>Keunggulan utama dari SSF adalah adanya fitur&nbsp;<i>leverage</i>&nbsp;atau daya ungkit. Ini memungkinkan Anda untuk bisa mengontrol posisi saham dalam jumlah besar hanya dengan menggunakan modal yang jauh lebih kecil, ibarat langsung memakai 'gigi 5'.</p><p>Misalnya, dengan modal Rp1 juta, Anda mungkin bisa 'mengendalikan' saham senilai Rp10 juta. Potensi keuntungannya menjadi berlipat ganda, namun perlu diingat bahwa potensi kerugiannya juga sama besarnya jika harga bergerak melawan prediksi Anda.</p><p>Selain itu, bagi investor yang sudah punya banyak saham, SSF bisa dipakai sebagai 'asuransi' atau sarana lindung nilai (<i>hedging</i>). Ini adalah cara untuk melindungi nilai portofolio Anda dari risiko potensi penurunan harga di pasar.</p><h2>3. Kenalan Sama 5 'Pemain' Baru di Arena SSF</h2><p>BEI baru saja menambahkan lima saham&nbsp;<i>blue chip</i>&nbsp;ke dalam daftar yang bisa ditransaksikan via SSF, yaitu ANTM, AMRT, BMRI, BRPT, dan INDF. Penambahan ini membuat total ada 10 saham yang tersedia untuk produk derivatif ini.</p><p>Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menjelaskan saham-saham ini dipilih dari konstituen LQ45. Alasannya, saham-saham tersebut memiliki volatilitas harga yang cukup baik sehingga bisa memberikan potensi keuntungan bagi para trader derivatif di pasar modal.</p><h2>4. Pasar Derivatif di RI Lagi Tumbuh Pesat</h2><p>Langkah BEI ini juga sejalan dengan tren pasar yang sedang terjadi. Minat investor Indonesia terhadap produk derivatif seperti SSF ternyata sedang tumbuh pesat, meskipun jumlah pemainnya saat ini masih terbilang cukup sedikit dan terbatas.</p><p>Hingga Juni 2025, jumlah investor derivatif di BEI tercatat naik hingga 142% dibandingkan tahun sebelumnya. Jeffrey Hendrik berharap pertumbuhan ini bisa mendorong lebih banyak perusahaan sekuritas untuk ikut menyediakan layanan produk derivatif bagi nasabahnya.</p><h3>5. Jadi, Apakah Ini Buat Kamu? Pahami Risikonya!</h3><p>Ini adalah poin yang paling penting: meskipun potensi keuntungannya terdengar sangat menggiurkan, SSF adalah produk investasi yang memiliki risiko sangat tinggi. Instrumen ini sama sekali&nbsp;tidak cocok untuk investor pemula&nbsp;yang baru memulai perjalanan investasinya.</p><p>Risiko terbesarnya datang dari fitur&nbsp;<i>leverage</i>&nbsp;yang seperti pisau bermata dua. Fitur ini memang bisa melipatgandakan keuntungan, namun di saat yang sama juga bisa melipatgandakan kerugian jika Anda salah menebak arah pergerakan harga.</p><p>Oleh karena itu, SSF lebih merupakan 'arena bermain' bagi para trader berpengalaman yang sudah sangat paham analisis teknikal. Bagi investor pemula, jauh lebih bijak untuk fokus pada investasi saham biasa terlebih dahulu sebelum mencoba derivatif.</p>

Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Aktifitas Bursa Saham - Panji 4.jpg

Bisa cuan dua arah saat pasar volatil? Kenalan sama Single Stock Futures (SSF), instrumen canggih di BEI. Pahami cara kerja dan risikonya di sini!

Harga Emas Hari Ini

Apa Itu Single Stock Futures (SSF)? Jurus Baru Buat Cuan Saat Pasar Volatil