AKRA Makin Solid, Laba Bersih Naik dan Kas Menguat di Kuartal III-2025
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan laba bersih Rp1,65 triliun hingga kuartal III-2025, tumbuh 12,3% yoy berkat kenaikan pendapatan dan efisiensi biaya. Kinerja solid ini diperkuat sinyal harmonisasi industri BBM non-subsidi antara Pertamina dan penyalur swasta yang mendukung iklim usaha lebih sehat.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) merilis kinerja keuangan yang solid hingga periode sembilan bulan 2025. Perusahaan mencatatkan pertumbuhan laba bersih dua digit, didukung oleh kenaikan pendapatan dan efisiensi biaya yang terjaga.
Kinerja positif ini dicapai di tengah persaingan sektor distribusi BBM non-subsidi yang ketat. Kenaikan pendapatan menjadi salah satu pendorong utama profitabilitas, yang berdampak pada peningkatan laba per saham dari Rp74,39 menjadi Rp83,50.
Sentimen positif ini juga didukung oleh sinyal harmonisasi di industri. Hal ini terkait kesepakatan tata kelola antara Pertamina dan para penyalur BBM swasta, yang dinilai akan menopang iklim usaha yang lebih sehat ke depan.
1. Rapor Keuangan Kuartal III-2025
AKRA membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,65 triliun. Angka ini tercatat naik 12,3% secara tahunan (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,46 triliun.
Kenaikan laba bersih ini didorong oleh pertumbuhan total pendapatan perusahaan. Pendapatan AKRA per September 2025 tercatat naik menjadi Rp32,39 triliun dari sebelumnya Rp28,61 triliun, menunjukkan permintaan yang tetap kuat.
Profitabilitas di level operasional juga menguat. Laba bruto tercatat meningkat menjadi Rp2,76 triliun dari Rp2,35 triliun. Sementara itu, laba usaha tumbuh menjadi Rp2,05 triliun dari sebelumnya Rp1,69 triliun.
2. Efisiensi & Penguatan Neraca Keuangan
Perseroan juga berhasil menunjukkan efisiensi biaya yang baik. Hal ini tercermin dari beban keuangan yang berhasil ditekan tipis menjadi Rp48,02 miliar, dari sebelumnya Rp49,14 miliar, di tengah tren kenaikan suku bunga.
Di sisi neraca, total aset AKRA mengalami kenaikan menjadi Rp33,72 triliun per September 2025, dari Rp33,10 triliun pada akhir 2024. Kenaikan ini menunjukkan pertumbuhan skala bisnis perusahaan secara berkelanjutan.
Lebih penting lagi, posisi kas dan setara kas akhir periode meningkat signifikan. Kas perusahaan tumbuh menjadi Rp5,84 triliun dari sebelumnya Rp4,65 triliun, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang sehat.
3. Konteks Harmonisasi Industri BBM
Kinerja solid ini didukung oleh iklim industri yang semakin kondusif. Pada 6 Oktober 2025, PT Pertamina Patra Niaga telah bertemu dengan para badan usaha (BU) swasta, termasuk Shell, Vivo, BP-AKR, dan ExxonMobil.
Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM. Ini menjadi sinyal positif adanya koordinasi yang lebih erat antara regulator, BUMN, dan pemain swasta di sektor hilir migas.
Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Dumatubun, menyatakan bahwa Vivo dan BP-AKR (APR/AKR) telah memberi lampu hijau untuk melanjutkan kesepakatan ke tahap yang lebih teknis.
4. Fokus pada Tata Kelola (GCG)
Kesepakatan ini bukan hanya soal teknis operasional. Para pihak sepakat untuk menindaklanjuti kesepakatan dokumen pernyataan terkait Good Corporate Governance (GCG) dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku di Indonesia.
“Antara lain kesepakatan dokumen pernyataan dalam rangka menjaga GCG dan regulasi, seperti pernyataan anti-monopoli, money laundry, penyuapan, dan lain-lain,” kata Roberth dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
5. Implikasi bagi Investor
Bagi investor, rilis kinerja ini menunjukkan kemampuan AKRA dalam mencetak laba. Kenaikan pendapatan yang diiringi efisiensi beban keuangan menjadi sinyal yang sangat positif di tengah kondisi makro yang menantang.
Sinyal harmonisasi industri dan penekanan pada GCG juga penting. Hal ini menunjukkan bahwa pasar distribusi BBM non-subsidi bergerak ke arah yang lebih sehat, teratur, dan memiliki kepastian regulasi yang lebih baik.
Kombinasi antara fundamental yang kuat dan iklim industri yang kondusif menempatkan AKRA pada posisi yang solid untuk melanjutkan pertumbuhan bisnisnya ke depan. Ini memberikan visibilitas pendapatan yang lebih baik bagi para pemegang saham.

Alvin Bagaskara
Editor
