Tren Lirik Lagu: Makin Sederhana, Negatif, dan Fokus pada Diri Sendiri dari Waktu ke Waktu
- "Kesimpulan utama adalah bahwa lirik telah mengalami perubahan selama beberapa dekade terakhir, menuju lirik yang lebih repetitif, dan lebih sedikit variasi kosakata serta kata-kata berima yang beragam. Kami juga menemukan bahwa lirik-lirik cenderung lebih negatif dan marah," ungkap Zangerle.

Rumpi Rahayu
Author


JAKARTA - Studi terbaru dalam Scientific Reports mengungkapkan perubahan lirik musik populer Barat selama lima dekade terakhir. Temuan utama mencatat peningkatan sederhana dalam struktur dan kosakata lirik, serta peningkatan emosi negatif dan fokus yang lebih personal dari waktu ke waktu.
Lirik musik telah menjadi subjek penelitian yang menarik, karena mereka dapat mencerminkan perubahan sosial dan budaya dalam masyarakat.
Sebagai contoh, peningkatan konten emosional negatif dalam lirik bisa mencerminkan ketegangan sosial yang meningkat atau perubahan budaya menuju tema-tema yang lebih introspektif atau konfrontatif.
Baca Juga: Penelitian: Musik Binaural Beats Bisa Tingkatkan Keterampilan Bahasa
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tren ini lebih dalam dengan menggunakan data yang luas dan metode analisis yang canggih.
Dikutip TrenAsia.com dari laman Psychology News pada Sabtu, 4 Mei 2024, penelitian ini mengumpulkan data dari lebih dari 350 ribu lagu berbahasa Inggris dari lima dekade terakhir, peneliti menganalisis kompleksitas leksikal, struktural, dan konten emosional dari lirik-lirik ini.
"Kami memiliki latar belakang dalam sistem rekomendasi musik, di mana penting untuk memahami pengguna dan lagu dengan baik. Lirik adalah bagian dari hal itu, dan itulah mengapa kami memulai penelitian ini," kata Eva Zangerle, penulis studi dan asisten profesor ilmu komputer di Universitas Innsbruck.
Temuan menunjukkan kecenderungan penyederhanaan dalam lirik, peningkatan emosi negatif, dan peningkatan penggunaan sudut pandang orang pertama.
Hubungan antara perubahan lirik dan popularitas lagu juga diteliti. Lagu-lagu dengan lirik yang sederhana, repetitif, dan mengekspresikan emosi personal cenderung lebih populer.
Baca Juga: Mendengarkan Musik Mampu Tingkatkan Produktivitas Kerja, Berikut Tipsnya
Meskipun memiliki keterbatasan, seperti fokus pada bahasa Inggris dan platform digital tertentu, studi ini memberikan wawasan penting tentang evolusi lirik musik. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk memperluas cakupan dan memahami lebih dalam interaksi antara musik, teknologi, dan perubahan budaya.
"Kesimpulan utama adalah bahwa lirik telah mengalami perubahan selama beberapa dekade terakhir, menuju lirik yang lebih repetitif, dan lebih sedikit variasi kosakata serta kata-kata berima yang beragam. Kami juga menemukan bahwa lirik-lirik cenderung lebih negatif dan marah," ungkap Zangerle.
Studi ini menyoroti pentingnya analisis kuantitatif terhadap data dalam memahami tren lirik musik, sementara juga menunjukkan potensi penggunaan fitur lirik dalam pengembangan sistem rekomendasi musik di masa mendatang.
Studi ini, yang berjudul "Song lyrics have become simpler and more repetitive over the last five decades," ditulis oleh Emilia Parada-Cabaleiro, Maximilian Mayerl, Stefan Brandl, Marcin Skowron, Markus Schedl, Elisabeth Lex, dan Eva Zangerle.

Ananda Astridianka
Editor
