Tren Leisure

TBK Sport Festival 2025: Ajang Bersepeda, Rekreasi, dan Solidaritas Komunitas

  • TBK Sport Festival 2025 kembali hadir di SouthCity, Tangerang Selatan, mengusung semangat “Rise Beyond Limits” untuk mempererat komunitas pesepeda Indonesia.
Foto 1-min.JPG
Sekretaris Jenderal Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Parama Nugroho, Ketua Forum Pengusaha Sepeda Indonesia (FOPSINDO) Eko Wibowo. Ketua Panitia Tur Batas Budi Haryadi, Penggiat Sepeda Azwar Hadi Kusuma Tur Batas Kota (TBK), event bersepeda dengan konsep rekreatif, edukatif, dan ramah lingkungan, kembali digelar untuk ketiga kalinya melalui ajang TBK Sport Festival 2025. TBK Series 3 (3rd Series TBK) ini akan diselenggarakan pada 8 November 2025 di kawasan Perumahan SoutCity, Pondok Cabe, Tangerang Selatan. (Tur Batas Kota)

JAKARTA, TRENASIA. ID — Tur Batas Kota (TBK), event bersepeda dengan konsep rekreatif, edukatif, dan ramah lingkungan, kembali digelar untuk ketiga kalinya melalui ajang TBK Sport Festival 2025. TBK Series 3 (3rd Series TBK) ini akan diselenggarakan pada 8 November 2025 di kawasan Perumahan SouthCity, Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

TBK Sport Festival 2025 hadir dengan wajah dan semangat baru melalui tema “Rise Beyond Limits”. Dengan mengusung tema ini, TBK Series 3 ingin mengajak masyarakat untuk melampaui batas diri, berani menjelajah lebih jauh, dan memperkuat solidaritas antar komunitas pesepeda di seluruh Indonesia.

Ketua Panitia TBK Festival 2025, Budi Haryadi, mengatakan bahwa Tur Batas Kota bukan sekadar kegiatan olahraga, tetapi juga sebuah pengalaman urban touring yang memadukan semangat bersepeda dengan rekreasi, edukasi, dan kepedulian terhadap lingkungan. Melalui rute yang dirancang khusus melintasi berbagai sudut kota, peserta diajak menikmati keindahan alam, menjelajahi landmark ikonik, serta mengenal warisan budaya yang menjadi identitas wilayah perkotaan.

Memasuki tahun ketiganya, TBK Festival menghadirkan format yang lebih menantang dan inklusif. Pada seri pertama hanya ada satu kategori, yakni 100 km, yang kemudian ditambah kategori 75 km all terrain pada seri kedua. Pada TBK Series 3 kali ini, cycling challenge akan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:

50 km Road Endurance, untuk pesepeda pemula dan rekreasional dengan peruntukan segala jenis sepeda.

100 km Road Endurance, bagi peserta berpengalaman yang ingin menantang ketahanan diri dengan segala jenis sepeda.

75 km All Terrain, yang menyuguhkan kombinasi rute segala medan (aspal, tanah, kerikil, dan batu) bagi pecinta tantangan—diperuntukkan untuk pesepeda MTB dan Gravel Bike.

“Kategori 50 kilometer menjadi pembeda dari tahun sebelumnya karena disiapkan khusus bagi peserta pemula yang baru pertama kali menjajal tantangan. Dengan begitu, siapa pun bisa ikut ambil bagian. Peserta dapat memilih sesuai dengan minatnya masing-masing. Bagi yang suka lintasan gravel bisa memilih kategori all terrain, sementara yang lebih suka lintasan jalan raya, kategori on road bisa jadi pilihan,” ujar Budi Haryadi dalam Media Gathering Tur Batas Kota di Jakarta, Kamis (9/10).

Sejak pertama kali digelar pada tahun 2023 di Tangerang Selatan, TBK terus menunjukkan pertumbuhan peminat. Ajang TBK seri perdana diikuti lebih dari 500 peserta, dan pada TBK Series 2 di 2024 jumlahnya meningkat signifikan menjadi lebih dari 750 orang. Untuk TBK Series 3 kali ini, jumlah peserta yang telah mendaftar hingga saat ini mencapai 590 orang, sementara pendaftaran masih dibuka hingga 20 Oktober 2025.

“Antusiasme tersebut menjadi bukti kuat bahwa bersepeda kini bukan hanya tren, melainkan bagian dari gaya hidup sehat, berkelanjutan, dan penuh solidaritas. TBK kami rancang sebagai kegiatan yang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga memperkaya pengalaman sosial dan wawasan budaya. Kami ingin mengajak masyarakat untuk melihat kota dengan cara yang berbeda—dari atas sadel sepeda,” imbuh Budi.

Selain berfokus pada aspek olahraga, TBK Festival 2025 juga mengusung misi pemberdayaan ekonomi lokal melalui kegiatan bazar. Dengan melibatkan pelaku usaha kecil, komunitas kreatif, dan pemerintah kota, acara ini turut mendukung pengembangan sport tourism sekaligus mendorong Tangerang Selatan menjadi kota yang ramah pesepeda.

Sebagai bagian dari ekosistem industri sepeda nasional, Forum Pengusaha Sepeda Indonesia (FOPSINDO)—sebelumnya dikenal sebagai APSINDO—menyampaikan dukungannya terhadap penyelenggaraan TBK Festival 2025. Menurut Ketua FOPSINDO, Eko Wibowo, pertumbuhan budaya bersepeda merupakan peluang besar bagi industri nasional.

“Kegiatan seperti Tur Batas Kota bukan hanya memacu semangat masyarakat untuk hidup aktif dan sehat, tetapi juga membuka ruang bagi pengembangan usaha di industri sepeda. Dengan makin banyaknya event sepeda, kami berharap hal ini dapat menggerakkan industri dan pasar sehingga pada akhirnya membangun ekosistem sepeda nasional yang semakin baik,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) yang menilai Tur Batas Kota sebagai bentuk inovasi kegiatan bersepeda berbasis komunitas yang positif dan berkelanjutan. “Kegiatan komunitas ini sangat mendukung prestasi di balap sepeda. Tidak sedikit pebalap sepeda yang berasal dari akar rumput dan tumbuh dari komunitas-komunitas sepeda,” ujar Parama Nugroho, Sekretaris Jenderal ISSI.

Sementara itu, penggiat sepeda Azwar Hadi Kusuma menilai TBK Festival bukan hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga simbol kolaborasi dan solidaritas antar komunitas. “Kami sangat mendukung event seperti ini karena sepeda merupakan referensi populer bagi masyarakat sebagai sarana olahraga untuk mengurangi stres. Kami tentu sangat mendukung dan berharap acara TBK akan terus berlanjut,” katanya.

Dengan semangat “Rise Beyond Limits”, TBK Festival 2025 diharapkan menjadi wadah inspiratif bagi masyarakat untuk terus aktif, peduli lingkungan, dan menjalin persahabatan lintas komunitas. Lebih dari sekadar bersepeda, TBK adalah perjalanan bersama untuk menjelajahi batas kota, sekaligus melampaui batas diri.