Tren Leisure

Sersan Stubby, Binatang Paling Berprestasi dalam Sejarah Militer Amerika

  • Aksinya yang paling heroik terjadi ketika ia menangkap seorang mata-mata Jerman yang sedang memetakan lokasi parit Sekutu
stuby.jpg

JAKARTA, TRENASIA.ID-Beberapa binatang memiliki pangkat militer tinggi karena terlibat dalam aksi militer. Salah satu yang paling terkenal adalah seekor anjing bernama Sersan Stuby.

Saat berlatih untuk Perang Dunia I di Universitas Yale pada tahun 1917, Prajurit Robert Conroy menemukan seekor anjing liar di kampus, campuran Boston Terrier dan Pit Bull bernama Stubby. 

Conroy menyelundupkan Stubby ke dalam kapal pengangkut ke Eropa bersama Infanteri ke-102 AS, Divisi Yankee ke-26. Komandannya menemukan anjing itu beberapa hari kemudian dan sangat kesal. Sampai Stubby memberi hormat kepada perwira itu dengan cakarnya seperti yang telah dilatihkan oleh para prajurit. Stubby kemudian menjadi maskot  divisi yang dicintai.

Dikutip dari Lowell Milken Center, dalam perang parit di Eropa, Stubby akan menggonggong untuk memberi tahu resimen tentang serangan gas mustard mendadak dan tembakan artileri yang dating. Dia seolah  memberi para prajurit waktu untuk mengambil masker gas mereka atau mencapai dasar parit sebelum penyerangan. 

Terlatih untuk membedakan antara penutur bahasa Jerman dan Inggris, Stubby juga akan mencari tentara berbahasa Inggris yang terluka di parit dan menggonggong sampai paramedis tiba.

Aksinya yang paling heroik terjadi ketika ia menangkap seorang mata-mata Jerman yang sedang memetakan lokasi parit Sekutu. Stubby, yang sedang bertugas jaga seperti biasa, menyadari bahwa orang Jerman itu tidak seharusnya berada di kamp. Dia mengejar mata-mata itu, menggigit kakinya saat mencoba melarikan diri, sehingga memungkinkan rekan-rekan manusia Stubby untuk menangkapnya. Atas upaya heroiknya, Stubby dipromosikan menjadi sersan, anjing pertama yang dipromosikan ke posisi tersebut.

Pada bulan April 1918, unit Stubby diserang dalam pertempuran di dekat kota Seicheprey, Prancis, yang diduduki Jerman. Stubby terluka di dada dan kakinya akibat pecahan peluru. Selama perawatan di rumah sakit Palang Merah, dia juga menjadi anjing terapi, mengunjungi para prajurit yang sedang dalam pemulihan untuk membangkitkan semangat mereka.

 Ia kemudian kembali ke medan perang dan terlibat dalam pembebasan kota Château-Thierry di Prancis oleh Sekutu. Para perempuan di kota itu membuatkan Stubby selimut dan medali sebagai ucapan terima kasih atas keberaniannya.

Kehidupan Pascaperang

Setelah perang, Stubby menjadi selebritas, memimpin pasukan Amerika dalam parade dan bertemu dengan Presiden AS Woodrow Wilson , Warren G. Harding , dan Calvin Coolidge . Dia dianugerahi banyak medali atas kepahlawanannya, termasuk medali dari Humane Society yang dipersembahkan kepadanya oleh Jenderal John Pershing .

Setelah gencatan senjata, Stubby menghabiskan waktunya dengan memberi selamat dan menerima ucapan selamat. Menyusuri jalanan Paris, ia dikenali oleh ratusan tentara Prancis, Inggris, Australia, dan Amerika. Lalu, pada Hari Natal. Dia bertemu Presiden Wilson. Stubby, anjing yang tak peduli dengan pangkat, mengacungkan cakarnya.

Selama masa ini, Stubby tetap tinggal bersama Conroy saat ia kuliah hukum di Universitas Georgetown di Washington, D.C. Di sana, Stubby menjadi maskot sekolah tersebut. Stubby meninggal pada 16 Maret 1926 pada usia sekitar 10 tahun, dan namanya diabadikan dalam obituari tertulis di The New York Times dan The Washington Post .

Mayat Sersan Stubby diawetkan dan dipajang di Museum Nasional Sejarah Amerika Smithsonian. Kisahnya ditampilkan dalam buku anak-anak, Sersan Stubby: How a Stray Dog and His Best Friend Helped Win World War I and Stole the Heart of a Nation (2014). Buku yang ditulis oleh Ann Bausum, dan pada tahun 2018 ia menjadi subjek film dokumenter animasi berjudul Sersan Stubby: An American Hero  yang disutradarai oleh Richard Lanni.