Tren Leisure

Rekor dan Mengejutkan, Uni Emirat Arab Nego 120 Drone Bayraktar TB2

  • ANKARA-Sulit untuk membantah medan perang telah menaikkan pamor dorne Bayraktar TB2 buatan Turki. Pesanan terhadap pesawat ini terus datang dan sepertinya Uni E
tb2.jpg

ANKARA-Sulit untuk membantah medan perang telah menaikkan pamor dorne Bayraktar TB2 buatan Turki. 

Pesanan terhadap pesawat ini terus datang dan sepertinya Uni Emirat Arab akan memecahkan rekor pembelian. Sebuah langkah yang juga mengejutkan mengingat hubungan kedua negara cukup terjal.

Negara kaya teluk tersebut dilaporkan  sedang dalam negosiasi untuk membeli hingga 120 TB 2. Midle East Eye mengutip dua sumber Minggu 11 September 2022 melaporkan pembelian juga akan mencakup senjata dalam jumlah yang besar.

Negosiasi dilakukan  antara Baykar dan Tawazun. Sebuah badan usaha milik negara Uni Emirat Arab yang mengurusi  pengadaan senjata Emirat. Pembicaraan telah berlangsung sejak Maret dan hampir mendekati kesimpulan.

Salah satu sumber mengatakan negosiasi difokuskan pada pasokan 120 TB2 Bayraktar.  Mereka akan datang dengan paket amunisi, pusat komando dan kendali, dan pelatihan. Nilai total kontrak bisa mencapai  hingga US$ 2 miliar atau hampir Rp30 triliun.

Sumber tersebut menambahkan jika kesepakatan berlanjut  beberapa komponen TB2 mungkin diproduksi di pabrik Baykar di UEA.

Salah satu orang dalam industri mengatakan  setiap Bayraktar TB2 berharga US$5 juta  atau sekitar Rp74 miliar. Dan  setiap pesawat membutuhkan 100 amunisi  MAM-L  yang jika digabungkan bernilai US$15 juta atau sekitar Rp 222 miliar.

Ada juga biaya tambahan untuk pelatihan serta pusat komando dan kontrol. Setiap pusat komando dapat mengontrol hingga enam drone.

CEO Baykar Haluk Bayraktar Agustus lalu mengatakan  perusahaannya memiliki simpanan pesanan selama tiga tahun. Dan  perusahaannya dapat memproduksi sekitar 20 Bayraktar TB2 dalam sebulan.

Hubungan terjal

Jika menjadi kenyataan pembelian ini akan menandai hubungan yang semakin membaik antara Turki dan Uni Emirat Arab. Kedua negara  memulihkan hubungan selama setahun terakhir setelah 10 tahun konflik politik dan proksi di tempat-tempat seperti Libya, Mesir, dan Tanduk Afrika. 

Hubungan semakin memburuk dengan tuduhan bahwa Emirat berencana untuk menjatuhkan pemerintah Turki dan terlibat dalam upaya kudeta 2016. Klaim  yang dibantah UEA.

Di Libya,  Uni Emirat Arab dan Turki mendukung sisi konflik yang berlawanan.  Abu Dhabi memasok pasukan Khalifa Haftar dengan drone Wing Loon II buatan China. Sementara  Ankara memberikan otoritas di Tripoli Bayraktar TB2.

Drone Bayraktar TB2 telah memiliki rekam jejak yang terbukti melawan musuh dalam konflik di Libya, Suriah, dan Nagorno-Karabakh. Drone ini juga telah menjadi ikon dalam upaya Ukraina melawan serangan Rusia. Sejauh ini mereka telah terbukti sangat efektif dalam memerangi pasukan Rusia yang ditempatkan jauh di dalam wilayah Ukraina.

Sebelum muncul laporan tentang kemungkinan pembelian oleh Uni Emirat Arab, juga ada kabar Rumania juga akan mengakuisi drone tersebut.

Kementerian pertahanan Rumania mengatakan telah meminta persetujuan  parlemen untuk memulai proses tender untuk memperoleh 18 drone Bayraktar TB2. Mereka akan digunakan sebagai bagian dari pasukan daratnya untuk mendukung  NATO.

Rumania, yang berbatasan 650 km dengan Ukraina dan berencana untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dari dua menjadi 2,5 persen dari PDB tahun depan. Keputusan diambil setelah invasi Rusia.

Bahkan  menurut CNN Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendekatinya selama pertemuan baru-baru ini di Teheran untuk bisa memproduksi TB2. Tetapi perusahaan Baykar yang memproduksi TB2 menyatakan tidak akan pernah memenuhi keinginan Rusia tersebut.