Tren Leisure

Krisis Komponen RAM Global Naikkan Harga Ponsel di 2026

  • Laporan terbaru dari International Data Corporation (IDC) memperingatkan krisis memori global yang sedang berlangsung diperkirakan akan membuat harga ponsel baru sekitar US$70 atau sekitar Rp1,1 juta, mulai kuartal pertama 2026.
Ponsel atau HP Samsung.
Ponsel atau HP Samsung. (PCMag/Michael Kan)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Jika kamu berencana membeli ponsel tahun depan, ada baiknya kamu membeli sekarang, karena tahun depan tampaknya kamu harus menyiapkan anggaran lebih besar.

Laporan terbaru dari International Data Corporation (IDC) memperingatkan krisis memori global yang sedang berlangsung diperkirakan akan membuat harga ponsel baru sekitar US$70 atau sekitar Rp1,1 juta, mulai kuartal pertama 2026.

Kenaikan ini disebabkan oleh melonjaknya harga memori DDR5 yang kini juga membatasi pasokan bagi perangkat konsumen, termasuk smartphone. Menurut IDC, dampaknya tidak hanya dirasakan di pasar komputer, tetapi juga akan berdampak pada produsen ponsel, terutama pada segmen menengah dan entry-level yang paling rentan terhadap perubahan harga.

Melansir dari PCMag, analis IDC Anthony Scarsella mengatakan, harga jual rata-rata (ASP) ponsel secara global mencapai US$440 pada kuartal ketiga 2025. Pada kuartal berikutnya, diperkirakan harganya akan mencapai US$511.

Lonjakan tajam ini terjadi karena permintaan chip memori meningkat dari perusahaan teknologi besar yang sedang membangun pusat data berbasis AI (artificial intelligence). Scarsella menambahkan, beberapa produsen smartphone mungkin akan menurunkan biaya pada komponen lain untuk menekan harga jual, namun pilihan untuk melakukan hal tersebut cukup terbatas.

“Daftar komponen yang bisa dikurangi sangat panjang. Produsen harus memilih apakah akan menurunkan spesifikasi atau menaikkan harga agar tetap seimbang dengan biaya produksi,” ujarnya.

IDC menyatakan, krisis ini akan paling berdampak pada perangkat Android kelas menengah ke bawah, karena margin keuntungannya lebih tipis dibandingkan dengan model premium. Sebaliknya, pasar AS, yang mayoritas terdiri dari ponsel premium seperti iPhone, diperkirakan lebih mampu menahan kenaikan harga berkat ruang margin yang lebih besar.

Namun, banyak ponsel kelas atas kini dilengkapi fitur berbasis AI yang memerlukan kapasitas memori lebih besar, sehingga menambah tekanan pada pasokan global.

Harga yang lebih tinggi diperkirakan akan menekan permintaan global, dengan IDC memproyeksikan pengiriman smartphone turun sebesar 0,9% pada 2026. Di sisi lain, IDC menyatakan nilai pasar smartphone bisa mencapai rekor tertinggi sebesar US$579 miliar, karena harga rata-rata yang meningkat.

Prediksi IDC menggemakan peringatan sebelumnya dari Counterpoint Research, yang juga menyoroti potensi kenaikan harga ponsel karena kekurangan memori. Counterpoint menyebut bahwa biaya produksi (bill of materials/BOM) untuk smartphone melonjak hingga 15% dalam beberapa model kelas menengah hingga premium akibat krisis memori.

“Kenaikan ini akan memakan margin atau memperlambat pertumbuhan pasar, kemungkinan besar keduanya akan terjadi,” kata analis Counterpoint, Ivan Lam.

Krisis ini belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Permintaan yang tinggi dari perusahaan AI seperti OpenAI, Nvidia, dan Microsoft membuat produsen chip seperti Samsung, SK hynix, dan Micron lebih memprioritaskan pasokan untuk pusat data dibandingkan pasar konsumen.

Situasi ini juga berpotensi menimbulkan efek domino pada harga komponen lain, termasuk SSD, kartu grafis, PC, hingga mobil pintar di tahun mendatang.

Menurut Scarsella, 2026 akan menjadi tahun penuh tantangan bagi industri, namun pasar tetap berpotensi mencatatkan rekor nilai penjualan tertinggi.