Konsumen Indonesia 2025: Lebih Cermat, Pilih Minimarket, dan Aktif Berburu Promo Digital
- Belanja sekarang bukan sekadar aktivitas rutin, tapi juga “misi” untuk mendapatkan harga terbaik. Media sosial pun menjadi pintu utama brand untuk menjangkau pembeli muda yang tech-savvy.

Idham Nur Indrajaya
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Gaya belanja masyarakat Indonesia sedang berubah. Riset terbaru YouGov mengungkapkan bahwa konsumen di Tanah Air kini makin cermat, selektif, dan pintar memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Uniknya, meski tren ini sejalan dengan pola di negara-negara Asia Pasifik, ada ciri khas lokal yang menonjol: mengutamakan kebersihan dan kerapian toko, variasi produk, serta lebih memilih minimarket ketimbang supermarket besar.
Laporan berjudul “The Rise of Value Shoppers: APAC Grocery Retail 2025” membandingkan kebiasaan belanja di lima negara—Indonesia, Singapura, Hong Kong, Australia, dan Thailand. Kenaikan harga membuat konsumen semakin fokus pada nilai dan harga terbaik, namun di Indonesia, kecenderungan ini berpadu dengan kebiasaan belanja yang praktis dan lokasi yang mudah dijangkau.
Menurut Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia & India, konsumen Indonesia semakin aktif memanfaatkan kanal digital untuk belanja kebutuhan pokok.
“Mereka semakin cerdas, terhubung secara digital, dan terus membandingkan harga. Pelaku usaha harus memperjuangkan loyalitas konsumen,” ungkap Edward melalui pernyataan tertulis yang diterima TrenAsia, Rabu, 13 Agustus 2025.
Fakta menarik dari riset ini:
- 63% menggunakan aplikasi supermarket untuk mencari promo atau diskon.
- 58% memanfaatkan situs/aplikasi pembanding harga sebelum membeli.
- 77% pernah melihat iklan produk di media sosial.
- 71% hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan.
- 59% selalu membuat daftar belanja sebelum ke toko.
Artinya, belanja sekarang bukan sekadar aktivitas rutin, tapi juga “misi” untuk mendapatkan harga terbaik. Media sosial pun menjadi pintu utama brand untuk menjangkau pembeli muda yang tech-savvy.
Sensitivitas Harga Tinggi, Loyalitas Tipis
Kenaikan harga langsung memengaruhi daftar belanja. Data YouGov menunjukkan, ketika harga naik, konsumen Indonesia paling banyak mengurangi pembelian:
- Makanan instan – 34%
- Camilan kemasan – 33%
- Daging atau telur – 22%
Kebiasaan ini menunjukkan sifat praktis pembeli: memotong pengeluaran pada kategori non-esensial dan mengalihkan anggaran ke kebutuhan utama.
Menariknya, faktor emosional juga ikut bermain. 45% responden mengaku merasa bersalah jika membeli camilan atau makanan ringan secara impulsif—sejalan dengan tren di negara Asia Pasifik lainnya.
Baca Juga: Tanda-Tanda Kamu Masuk Kelas Bawah: Dari Gaji Pas-pasan hingga Belanja Sachet
Bukan Cuma Harga, Kebersihan & Variasi Produk Juga Penting
Walau harga tetap menjadi pertimbangan utama (59% responden), konsumen Indonesia ternyata memperhatikan hal lain, seperti:
- Variasi produk – 46%
- Kebersihan dan tata letak toko – 32%
Dari sisi pilihan tempat belanja, minimarket menempati posisi teratas (26%), diikuti toko kelontong (21%) dan pasar tradisional (18%). Alasan utamanya? Minimarket dianggap lebih mudah dijangkau, rapi, dan menyediakan beragam produk.
Belanja sebagai Aktivitas Keluarga
Fakta menarik lainnya: 65% responden menganggap belanja kebutuhan sehari-hari sebagai aktivitas keluarga. Ini membuka peluang besar untuk strategi promosi yang menyasar nilai kebersamaan—misalnya, program belanja berhadiah yang bisa dinikmati bersama keluarga.
Implikasi untuk Pelaku Usaha Ritel
Edward Hutasoit menegaskan, memahami perilaku konsumen secara mendalam adalah kunci untuk bertahan di pasar.
“Strategi ritel, harga, dan pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi lokal akan membuat pelaku usaha tetap relevan dan kompetitif,” katanya.
Beberapa strategi yang bisa diterapkan ritel untuk memenangkan hati konsumen Indonesia 2025:
- Menawarkan promo yang bisa diakses langsung via aplikasi.
- Menjaga kebersihan dan kenyamanan toko.
- Memperluas variasi produk untuk memenuhi kebutuhan yang beragam.
- Memanfaatkan media sosial untuk komunikasi cepat dan interaktif.
- Mengemas belanja sebagai pengalaman menyenangkan bagi keluarga.
Tentang Riset
Laporan The Rise of Value Shoppers: APAC Grocery Retail 2025 disusun berdasarkan survei daring YouGov Surveys: Serviced pada 25 Maret–6 April 2025, melibatkan 2.018 responden dewasa (18+) di Indonesia, bagian dari total 7.252 responden di lima pasar Asia Pasifik. Laporan lengkap dapat diunduh di situs resmi YouGov.
- Menimbang Untung Rugi Jelang Rebalancing MSCI: Efek ke Saham BREN dkk
- Mengukur Potensi Pasar Bank Muhammadiyah: Sanggupkah Jadi Kekuatan Baru?
- Waspada Dark Patterns: Ancaman Tersembunyi di Balik Pesatnya Ekonomi Digital RI
Kesimpulan
Konsumen Indonesia kini tidak hanya pintar berburu harga, tapi juga mengutamakan kebersihan, variasi produk, dan kepraktisan lokasi. Minimarket menjadi pilihan utama, kanal digital jadi senjata andalan, dan aktivitas belanja kerap diwarnai momen kebersamaan keluarga.
Bagi pelaku usaha ritel, tren ini adalah sinyal kuat: adaptasi bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan.

Amirudin Zuhri
Editor
