Kisah SORE, Dari Teman Masa Kecil Hingga Ngeband Bareng 22 Tahun
- SORE didirikan oleh tiga teman masa kecil, yaitu Ade Paloh (Vokal, Gitar, Terompet), Ramondo Gascaro (Piano, Keyboard, Gitar, Vokal), dan Awan Garnida (Bass, Vokal).

Rumpi Rahayu
Author


JAKARTA - Band indie asal Jakarta, SORE Band tengah merasakan duka yang mendalam karena sang vokalis baru saja meninggal dunia pada Selasa, 19 Maret 2024.
Kabar meninggalnya punggawa SORE Band yang bernama lengkap Firza Amar Paloh atau lebih dikenal sebagai Ade Paloh tersebut pertama kali diumumkan oleh Adib Hidayat, pengamat musik tanah air melalui akun instagramnya @adibhidayat.
“Berita duka Ade Paloh vokalis @batubata_merah vokalis dan pencipta lagu dari @SOREband wafat pada Selasa 19 Maret 2024 karena sakit," tulis Adib Hidayat dikutip TrenAsia.com.
Untuk mengenang almarhum Ade Paloh, berikut ini TrenAsia.com merangkum perjalanan SORE Band sejak awal terbentuknya, 22 tahun yang lalu.
Profil SORE Band
Dikutip dari akun YouTube resmi @soreband, awalnya, SORE didirikan oleh tiga teman masa kecil, yaitu Ade Paloh (Vokal, Gitar, Terompet), Ramondo Gascaro (Piano, Keyboard, Gitar, Vokal), dan Awan Garnida (Bass, Vokal).
Hingga pada akhir tahun 2001, Awan Garnida mengundang dua temannya yang lain yaitu Bembi Gusti (Drum, Perkusi, Vokal) dan Reza Dwiputranto (Gitar, Vokal), untuk bergabung membentuk grup yang disebut SORE.
Grup band SORE sendiri memulai perjalanan musiknya pada Februari 2002 silam, ditandai dengan masuknya single "Etalase" di tangga lagu radio Prambors kala itu. Pada Februari tahun ini, SORE genap berusia 22 tahun.
Pada akhir 2004 dan awal 2005, SOREBand berpartisipasi dalam beberapa album kompilasi, termasuk salah satunya adalah kumpulan musik dari adegan indie Jakarta yang disebut "JKRT:SKRG" (singkatan dari Jakarta, Sekarang) yang diterbitkan oleh Aksara Records. Mereka juga berkontribusi dalam membuat musik untuk soundtrack asli film "Janji Joni", yang juga diterbitkan oleh Aksara.
Pada September 2005, album mereka yang berjudul "Centralismo" mendapat ulasan positif di majalah TIME ASIA sebagai salah satu album yang layak dibeli di Asia. Kemudian, pada akhir 2007, album ini menduduki peringkat ke-40 dalam daftar "150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" di majalah Rolling Stone Indonesia.
- Telkom (TLKM) Jamin Jaringan Layanan Prima untuk Ramadan dan Lebaran 2024
- DPR Enggan Pindah ke IKN, Ini Respons Pemerintah
- Karut Marut Konflik Minyak Sawit Uni Eropa dengan Indonesia-Malaysia
Refleksi Melalui Album "Quo Vadis, SORE?"
Jum’at, 10 Februari 2023 lalu, SORE resmi merilis album baru bertajuk "Quo Vadis, SORE?". Album ini dirilis berselang 8 tahun usai mereka meluncurkan album ketiga yang berjudul “Los Skut Leboys" pada September 2015 silam.
Dalam album keempat ini, SORE menyiapkan 14 buah lagu baru dengan tiga nomor yang sudah dirilis sebelumnya dalam bentuk fisik dan digital sebagai teaser, yakni "Real, Is it" (Digital & CD - 2021), "Rosa" (Digital, Postcard Vinyl & Kaset – 2022) dan "Maka terjadilah Sekilas Kisah Murah" (Digital - 2022).
Dikutip TrenAsia.com dari laman srmbands, Ade Paloh mengatakan bahwa album dan judul "Quo Vadis, SORE?" memiliki makna tersendiri.
"Ini tentang kesan kita (SORE) selama 20 tahun lebih, tentang apa yang sudah kita capai, apakah ini semua banyak manfaatnya bagi kita semua atau hanya berkisar pada Riwayat-riwayat yang menikmati dan berkenan," katanya.
"Dan setelah itu semua, rangkumannya adalah mau kemana lagi kita setelah ini? apakah semua rotasi itu akan berulang?. Karena kita (daun) pun telah tersentuh malam," ucapnya.

Chrisna Chanis Cara
Editor
