Katy Perry Vs Katie Perry: Sang Penyanyi Kalah dalam Pertempuran Merek Dagang
- Penyanyi Katy Perry telah kalah dalam pertempuran merek dagang dengan perancang busana Australia bernama Katie Perry.

Amirudin Zuhri
Author


CANBERRA-Penyanyi Katy Perry telah kalah dalam pertempuran merek dagang dengan perancang busana Australia bernama Katie Perry.
Katie Taylor, yang menjual pakaian dengan nama lahirnya Katie Perry, menggugat bintang pop tersebut dengan mengatakan barang dagangannya melanggar merek dagang miliknya.
Pada Jumat 28 April 2023, seorang hakim setuju bahwa pakaian yang dijual untuk tur Australia 2014 Katy memang melanggar merek dagang Katie.
"Ini adalah kisah tentang dua wanita, dua impian remaja dan satu nama," tulis Justice Brigitte Markovic dalam keputusannya.
- Kuartal II-2023 Menjadi Momen Penting bagi Pasar Kripto, Ini Alasannya
- Pemerintah Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Hingga 2024
- Hapus Segera! Bisa Curi Data hingga Sedot Pulsa, 19 Aplikasi Android Ini Disusupi Malware
Hakim mengatakan penyanyi Teenage Dream, kelahiran Katheryn Hudson, menggunakan nama Katy Perry dengan "itikad baik" dan tidak berutang kompensasi pribadi apa pun kepada desainer. Namun, perusahaan sang bintang Kitty Purry harus membayar ganti rugi, yang akan diputuskan bulan depan.
David dan Goliat
Perancang mulai menjual pakaian dengan menggunakan nama merek Katie Perry pada tahun 2007, dan mendaftarkannya sebagai merek dagang di Australia pada tahun berikutnya.
Penyanyi, yang mencetak hit pertamanya pada tahun 2008, dinyatakan telah melanggar merek dagang dengan mempromosikan jaket yang mengiklankan albumnya Roar, hoodies, T-shirt, celana olahraga dan syal "Cozy Little Christmas", di media sosial.
Namun, hakim menolak klaim lebih lanjut terkait penjualan di toko dan situs tertentu, serta merchandise untuk tur 2018.
Justice Markovic menolak tawaran bintang pop itu untuk membatalkan merek dagang Katie Perry. Perancang menggambarkan hasilnya sebagai kemenangan dalam kasus "David dan Goliat".
"Saya tidak hanya berjuang [untuk] diri saya sendiri, tetapi saya berjuang untuk bisnis kecil di negara ini, banyak di antaranya dimulai oleh wanita, yang dapat menghadapi entitas luar negeri yang memiliki kekuatan finansial jauh lebih besar daripada kita," tulisnya di situs webnya.
