Tren Leisure

Inilah Pentingnya Vitamin D pada Sistem Imun Tubuh Hadapi COVID-19

  • Inilah pentingnya vitamin D pada sistem imun tubuh untuk menghadapi COVID-19

Bermanfaat menjaga sistem imun, benarkah konsumsi vitamin C terlalu banyak justru berbahaya? Simak penjelasannya

Bermanfaat menjaga sistem imun, benarkah konsumsi vitamin C terlalu banyak justru berbahaya? Simak penjelasannya/freepik.com

(Istimewa)

JAKARTA – Vitamin D adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh Anda untuk membangun dan menjaga tulang Anda tetap kuat, di antara manfaat lainnya. Sinar matahari adalah sumber utama vitamin D dan kulit Anda menyerap sinar ultraviolet matahari dan mengubahnya menjadi vitamin D.

Akan tetapi banyak orang yang kekurangan, atau tidak merasa cukup asupan vitamin D. Dikutip dari WebMD, hal ini bisa terjadi jika Anda berusia lebih tua, tidak makan makanan sehat, atau memiliki warna kulit yang lebih gelap. Dan tingkat rendah vitamin D dapat meningkatkan risiko COVID-19 yang parah jika mengalami infeksi. Inilah yang perlu Anda ketahui.

Vitamin D dan COVID-19
Sementara vitamin D meningkatkan sistem kekebalan dan meredakan peradangan, para ahli mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian tentang sifat antivirusnya.

Satu studi menemukan bahwa orang dengan kadar vitamin D rendah memiliki peluang 7,2% untuk mendapatkan hasil tes positif COVID-19. Penelitian lain menemukan bahwa kadar vitamin D yang tinggi dapat menurunkan risiko infeksi COVID-19 yang parah, terutama jika Anda adalah memiliki kulit hitam.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 3.000 orang yang kadar vitamin D-nya diuji dalam 14 hari sebelum mereka menjalani tes COVID-19. Orang kulit hitam yang memiliki cukup vitamin D dalam darah mereka hanya di atas batas normal dua kali lebih mungkin untuk dites positif daripada mereka yang memiliki kadar vitamin D yang lebih tinggi.

Tetapi laporan lain menunjukkan tingkat vitamin D yang lebih tinggi tidak menurunkan risiko infeksi virus, rawat inap, atau keparahan COVID-19. Para peneliti mengamati lebih dari 1 juta orang keturunan Eropa dari 11 negara. Mereka juga memasukkan orang-orang dengan mutasi gen yang memungkinkan mereka memiliki tingkat vitamin D yang tinggi secara alami.

Dan studi ketiga menemukan bahwa memberikan vitamin D kepada pasien rawat inap dengan COVID-19 sedang hingga parah tidak membantu kondisi mereka atau mengurangi masa tinggal mereka di rumah sakit.

Vitamin D dan Kondisi Lainnya
Tidak mendapatkan cukup vitamin D dapat menyebabkan atau memperburuk masalah kesehatan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, infeksi dan masalah dengan sistem kekebalan, berisiko memiliki jenis kanker seperti kolon, prostat, dan payudara, multiple sclerosis, radang paru-paru, dan pembekuan darah. Semua ini dapat meningkatkan risiko Anda untuk terkena COVID-19 yang parah jika terinfeksi.

Penelitian menunjukkan bahwa obesitas dan diabetes terkait dengan rendahnya kadar vitamin D. Hal tersebut juga terkait dengan tingkat kematian yang lebih tinggi atau gejala COVID-19 yang parah.