Ibu Paus Pembunuh Berkorban Seumur Hidup untuk Anak Jantannya
- Sebuah studi tentang Orca atau paus pembunuh di Pasifik Utara mengungkapkan bahwa para ibu melakukan "pengorbanan seumur hidup" untuk putra mereka

Amirudin Zuhri
Author


JAKARTA-Sebuah studi tentang Orca atau paus pembunuh di Pasifik Utara mengungkapkan bahwa para ibu melakukan "pengorbanan seumur hidup" untuk putra mereka.
Membesarkan anak laki-laki secara signifikan mengurangi peluang paus pembunuh betina untuk bereproduksi di masa depan.
Energi yang mereka butuhkan untuk memberi makan anak laki-laki tampaknya membahayakan kesehatan mereka. Ini membuat mereka kurang mampu bereproduksi dan membesarkan anak lainnya.
"Para ibu mengorbankan makanan dan tenaga mereka sendiri," kata Prof Darren Croft dari University of Exeter dikutip BBC Kamis 9 Februari 2023.
Para paus tetap terikat erat dengan keluarga mereka sepanjang hidup mereka. Tetapi jika anak perempuan muda menjadi mandiri di masa dewasa, pejantan bergantung pada ibu mereka. Bahkan bahkan menuntut bagian dari makanan yang ditangkap ibu mereka.
- Garuda Indonesia (GIAA) Kerja Sama dengan Maskapai Timur Tengah? Stafsus Erick Thohir: Masih Negosiasi
- Makin Canggih! Update Status WhatsApp Bisa Langsung Pakai Suara
- PLN Bukukan Kenaikan Penjualan Listrik 6,17 Persen Sepanjang 2022
Prof Croft menggambarkannya sebagai "wawasan baru tentang kehidupan sosial yang kompleks dan kehidupan keluarga dari hewan-hewan menakjubkan ini".
Untuk penelitian ini, para ilmuwan memeriksa kehidupan 40 paus betina antara tahun 1982 dan 2021. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anak pejantan memiliki peluang lebih tinggi untuk bertahan hidup jika ada ibu mereka.
"Kami ingin mengetahui apakah bantuan ini ada harganya dan jawabannya adalah ya. Induk paus pembunuh membayar biaya tinggi dalam hal reproduksi mereka di masa depan untuk menjaga anak laki-laki mereka tetap hidup,” kata Dr Michael Weiss dari University of Exeter and Center for Whale Research.
Dari tahun-tahun mereka mempelajari interaksi paus pembunuh, para ilmuwan sudah mengetahui bahwa ibu dan anak laki-laki "bergaul" bersama sampai jantan dewasa. "Mereka bahkan akan memberi makan salmon kepada anak jantan," jelas Prof Croft. Sedangkan anak betina dewasa akan berburu secara mandiri.
Menurut para peneliti, ini bisa menjadi semacam "pertaruhan" evolusioner, yang didorong fakta bahwa pejantan terbesar dan tertua akan menjadi ayah dari banyak keturunan.
"Jika seorang ibu bisa membuat putranya menjadi pejantan besar dalam populasi, maka dialah yang akan menjadi bapak [sebagian besar generasi berikutnya]," jelas Prof Croft.
Mungkin tampak paradoks bahwa hewan yang begitu kuat dan cerdas tetap bergantung pada ibu mereka sepanjang hidup mereka. Tetapi tampaknya jantan tidak bisa mandiri karena ibu mereka tetap berada di sisinya.
"Jika ibu saya memasak makan untuk saya setiap malam, mungkin saya tidak akan belajar memasak makan malam saya sendiri," canda Prof Croft.
