Elon Musk Ganti Pegawai GSA yang Kena PHK dengan Chatbot AI
- Department of Government Efficiency (DOGE) yang dipimpin oleh Elon Musk mengganti karyawan yang di PHK menggunakan chatbot khusus bernama GSAi. Chatbot ini dikembangkan secara mandiri oleh lembaga yang fokus pada efisiensi dalam pemerintahan Amerika Serikat (AS).

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA – Department of Government Efficiency (DOGE) yang dipimpin oleh Elon Musk mengganti karyawan yang di PHK menggunakan chatbot khusus bernama GSAi. Chatbot ini dikembangkan secara mandiri oleh lembaga yang fokus pada efisiensi dalam pemerintahan Amerika Serikat (AS).
General Services Administration (GSA) menjadi salah satu departemen pemerintah AS yang terdampak kebijakan DOGE terkait penggunaan chatbot tersebut. GSA merupakan lembaga yang bertanggung jawab untuk mengelola real estate pemerintah dan memberikan layanan kepada lembaga pemerintah lainnya.
GSA merupakan salah satu lembaga yang terdampak pemutusan hubungan kerja massal oleh pemerintah federal, dan sejauh ini telah memberhentikan lebih dari1.000 pekerja, menurut sumber yang dikutip NPR. Di antaranya, sekitar 90 orang berasal dari divisi teknologi, menurut Wired.
- Kurang Literasi, Masyarakat Lebih Senang Beli Aset Berisiko Ketimbang Produk Asuransi
- IPO Sukses! Saham KAQI Naik 30,51 Persen dan MINE Tembus Batas ARA di Debut Perdana
- Sukses IPO! PT Sinar Terang Mandiri Raup Rp132,3 Miliar untuk Ekspansi Nikel
GSA telah memberhentikan ratusan karyawan, termasuk pegawai yang bekerja di divisi teknologi. Untuk mengisi kekosongan akibat pemutusan hubungan kerja tersebut, DOGE memberikan akses chatbot GSAi kepada pegawai yang masih aktif bekerja.
Dengan demikian, chatbot ini berfungsi untuk membantu pegawai yang masih ada, bukan sepenuhnya menggantikan mereka yang terdampak pemutusan hubungan kerja.
Sekitar 1.500 pegawai di GSA kini diberikan akses awal ke chatbot GSAi. Chatbot ini dapat digunakan untuk menyusun email, membuat notulasi, merangkum catatan, bahkan menulis kode. Para pegawai juga memilih tiga model AI di GSAi, yaitu Claude Haiku 3.5, Claude Sonnet 3.5 v2, atau Meta Llama 3.2. Claude Haiku 3.5 yang dikembangkan oleh Anthropic menjadi model AI default dari chatbot GSAi.
Salah satu pegawai yang telah mencoba chatbot ini mengatakan bahwa kinerja GSAi hampir setara dengan pegawai magang. Ia juga mengakui bahwa GSAi mampu menghasilkan jawaban yang bersifat umum dan mudah ditebak.
Chatbot tersebut dilaporkan telah diuji coba pada kelompok kecil bulan lalu sebelum diperkenalkan kepada sekitar 1.500 pekerja yang kini memiliki akses, dengan rencana untuk diperluas ke depannya.
Meski demikian, memo internal yang dibagikan kepada pegawai GSA mengingatkan mereka untuk tidak memasukkan informasi non-publik atau informasi rahasia saat menggunakan chatbot.
Sebenarnya, GSA telah merencanakan pengembangan antarmuka chatbot bersama beberapa lembaga pemerintah lainnya, seperti Departemen Keuangan dan Departemen Kesehatan. Begitu pula dengan Departemen Pendidikan AS yang juga melakukan upaya serupa. Proses pengembangan ini sudah dimulai sebelum Elon Musk bergabung dan memiliki lembaga sendiri di pemerintahan Donald Trump.
Pertarungan AI vs Pekerja
Dilansir dari Ti Techi, ada anggapan bahwa AI pada akhirnya akan menggantikan pekerja manusia. PHK semacam ini semakin memperkuat prediksi tersebut. Meskipun AI berkembang pesat, ia masih jauh dari kecerdasan manusia.
Namun, AI telah terbukti lebih mahir dalam tugas-tugas seperti entri data, karena sistem otomatis dapat memproses data lebih cepat daripada manusia. Demikian juga, dalam dukungan pelanggan dan daftar FAQ, chatbot AI dapat bekerja dengan lebih baik. Selain itu, otomasi robotik, penulisan konten dasar, dan akuntansi adalah contoh lain di mana AI lebih unggul.
AI Menciptakan Pekerjaan?
Argumen yang berlawanan adalah bahwa meskipun AI menggantikan pekerja manusia dalam beberapa kapasitas, AI juga menciptakan lapangan kerja. Misalnya, pengembangan/rekayasa AI telah meningkatkan permintaan untuk orang-orang dengan keterampilan yang dibutuhkan.
Begitu pula di bidang Data, insinyur Prompt dan pembuat konten yang dibantu AI menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan di pasar karena perkembangan AI.
Dari analisis ini, jelas bahwa manusia harus melakukan pekerjaan yang lebih teknis dan menyerahkan tugas-tugas sederhana dan berulang kepada AI. Sekarang, yang perlu dilihat adalah apakah manusia dapat melangkah maju dan mengisi peran yang lebih teknis dalam jumlah yang lebih signifikan.
DOGE Adalah Penjahat
DOGE yang dipimpin oleh Elon Musk telah menuai kritik tajam dari berbagai perusahaan. DOGE yang merupakan singkatan dari Department Of Government Efficiency terlibat dengan pemerintah untuk mengurangi biaya dengan mengganti pekerja dengan AI secara lebih efisien.
- Lebaran Kian Dekat, Ini Cara Mudik Gratis Bisa Bawa Motor
- Cuma Ada 5 Saham LQ45 yang Naik Pagi Ini: Terbanyak Emiten Tambang
- IHSG Hari Ini Turun 70,35 Poin ke 6.527,86
Tindakan DOGE ini telah memicu beberapa gugatan, beberapa di antaranya berhasil, sementara yang lainnya tidak begitu beruntung. Kontraktor Pemerintah Federal merasa khawatir dengan tindakan DOGE dan telah menyuarakan keprihatinan mereka, karena mata pencaharian mereka terancam.
Bahkan beberapa bisnis yang tidak terpengaruh secara langsung juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa jika jumlah pegawai di departemen pemerintah terkait dikurangi, hal itu bisa memperlambat bisnis mereka. Misalnya, produsen farmasi ingin memastikan bahwa pemerintah memiliki cukup staf sehingga proses persetujuan obat mereka tidak terpengaruh.

Ananda Astridianka
Editor
