Tak Tergantung SPBU Swasta, Ini 5 Cara yang Bikin Perjalanan jadi Ramah Lingkungan
- Dengan menjadikan perjalanan sehari-hari lebih ramah lingkungan, kita bisa memberikan dampak positif yang nyata bagi lingkungan.

Distika Safara Setianda
Author

JAKARTA, TRENASIA.ID – Stok bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta seperti di sejumlah SPBU Shell langka. Alhasil masyarakat terpaksa beralih ke Pertamina, namun hal tersebut membuat resah karena polemik beberapa waktu yang lalu terkait Pertamina Pertamax oplosan.
Lantas, merespon kekosongan stok BBM di SPBU swasta, apa yang harus dilakukan? Seiring meningkatnya tantangan akibat perubahan iklim, penting bagi kita untuk meninjau kebiasaan sehari-hari, khususnya yang menyumbang emisi karbon.
Salah satu aspek gaya hidup yang berperan besar dalam menghasilkan gas rumah kaca dan pencemaran udara adalah transportasi. Dengan menjadikan perjalanan sehari-hari lebih ramah lingkungan, kita bisa memberikan dampak positif yang nyata bagi lingkungan.
Transportasi ramah lingkungan memiliki banyak manfaat. Selain membantu menekan jejak karbon dan mengurangi polusi udara sehingga kesehatan masyarakat meningkat, upaya ini juga mendukung pelestarian sumber daya serta mendorong keberlanjutan.
Cara yang Membuat Perjalanan Menjadi Ramah Lingkungan
Dilansir dari eco bnb, berikut cara membuat perjalanan kamu lebih ramah lingkungan:
1. Beralih ke Transportasi Alternatif
Kendaraan listrik dan hybrid semakin populer karena harganya yang lebih terjangkau. Kendaraan ini merupakan langkah penting menuju mobilitas ramah lingkungan, karena menghasilkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih rendah dibanding kendaraan berbahan bakar bensin atau diesel.
Selain itu, seiring dengan semakin banyaknya sumber energi terbarukan yang digunakan dalam jaringan listrik, dampak lingkungan dari kendaraan listrik diperkirakan akan semakin berkurang.
Oleh karena itu, berinvestasi pada kendaraan ini mendukung perkembangan teknologi hijau sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber daya tidak terbarukan.
2. Gunakan Transportasi Umum
Transportasi umum, seperti bus dan kereta, secara signifikan mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan, sehingga menurunkan emisi karbon.
Moda transportasi ini dirancang untuk menampung banyak orang sekaligus, menjadikannya lebih efisien secara energi dibanding kendaraan yang hanya digunakan satu orang.
Menggunakan transportasi ini tidak hanya membantu mengurangi jejak karbon individu, tetapi juga mendukung inisiatif hijau, mendorong pengembangan dan penerapan lebih lanjut.
3. Pilih Bersepeda atau Jalan Kaki
Untuk perjalanan jarak pendek, memilih bersepeda atau berjalan kaki dapat secara signifikan mengurangi emisi karbon individu, sekaligus berkontribusi pada lingkungan yang lebih sehat.
Selain itu, dengan memasukkan aktivitas fisik ke dalam rutinitas perjalanan sehari-hari, kamu juga mendukung kesehatan dan kebugaran tubuh, meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas, menjaga kesehatan jantung, serta meningkatkan kesehatan mental melalui pengurangan stres.
4. Berbagi Kendaraan dengan Teman (Carpooling)
Carpooling merupakan strategi yang sangat efektif untuk mengurangi emisi karbon individu sekaligus mengurangi kemacetan lalu lintas, masalah yang umum terjadi di banyak kota besar.
Dengan lebih sedikit kendaraan di jalan, polusi udara dan kebisingan berkurang, sehingga kualitas hidup di perkotaan meningkat.
Carpooling memberi kesempatan untuk memperluas jaringan sosial dan mempererat hubungan antaranggota komunitas. Selain itu, penghematan biaya bahan bakar dan perawatan kendaraan bisa dialokasikan untuk upaya keberlanjutan lainnya.
5. Terapkan Teknik Mengemudi Efisien
Menerapkan teknik mengemudi yang efisien dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar kendaraan secara signifikan, sehingga mengurangi dampak lingkungan.
Menjaga kecepatan stabil, menghindari perilaku mengemudi agresif, dan meminimalkan waktu idle mesin dapat mengurangi konsumsi bahan bakar serta emisi kendaraan.
Selain itu, memastikan kendaraan dirawat dengan baik, seperti memeriksa tekanan ban, melakukan penggantian oli secara rutin, dan servis sesuai panduan pabrikan, bisa lebih mengoptimalkan efisiensi bahan bakar dan mendukung perjalanan yang lebih berkelanjutan.
Mengemudi secara sadar juga mencakup perencanaan rute. Memilih rute dengan lalu lintas lebih lancar dan sedikit berhenti-start dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Pendekatan ini menggabungkan teknologi dan kesadaran lingkungan, karena beberapa aplikasi navigasi kini menawarkan opsi untuk memilih rute yang paling ramah lingkungan.

Distika Safara Setianda
Editor