Tren Leisure

Alasan SM Entertainment Baru Siap Debutkan Girl Group Jepang Pertama, GPP

  • Girl group yang seluruhnya orang Jepang pertama SM Entertainment, GPP, yang ditetapkan debut pada awal 2026, menandai pergeseran strategi yang sengaja dilakukan oleh perusahaan untuk memanfaatkan pengalaman puluhan tahun serta basis penggemarnya di pasar Jepang.
Girl group Jepang, GPP.
Girl group Jepang, GPP. (x.com/@gpp_fly)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Hanya beberapa bulan setelah debut grup wanita Hearts2Hearts, SM Entertainment, agensi hiburan asal Korea Selatan, mengumumkan girl group baru.

Girl group yang seluruhnya orang Jepang pertama SM Entertainment, GPP, yang ditetapkan debut pada awal 2026, menandai pergeseran strategi yang sengaja dilakukan oleh perusahaan untuk memanfaatkan pengalaman puluhan tahun serta basis penggemarnya di pasar Jepang.

Pengumuman debut ini sejalan dengan tren industri K-pop yang semakin menekankan pembentukan grup yang menargetkan pasar lokal Jepang, sebuah strategi yang sebelumnya telah dijalankan oleh pesaing seperti JYP dan Hybe.

JYP mendebutkan NiziU, girl group Jepang beranggotakan sembilan orang yang dibentuk melalui NiziU Project pada Desember 2020. Grup ini dengan cepat meraih kesuksesan komersial di Jepang, memuncaki tangga lagu dengan single pra-debut mereka “Make You Happy.”

Sementara itu, Hybe meluncurkan grup pria Jepang &Team pada Desember 2022 di bawah label Hybe Labels Japan.

Melansir dari The Korea Herald, sebagai perbandingan, debut GPP pada awal 2026 mungkin terlihat terlambat, namun SM Entertainment mengambil pendekatan yang penuh perhitungan terhadap pasar Jepang.

“Meski NCT Wish sempat menjadi semacam grup lokal untuk Jepang, popularitasnya justru lebih tinggi di Korea dan akhirnya diintegrasikan ke pasar Korea,” ujar kritikus musik Lim Hee-yun pada hari Senin, 10 November 2025.

Ia menekankan bahwa Jepang tetap menjadi pasar K-pop yang sangat menguntungkan dan berisiko rendah, berkat kedekatannya secara geografis, kesamaan budaya, dan loyalitas penggemar yang tinggi.

Secara historis, strategi SM Entertainment Japan bergantung pada artis-artis Korea yang merilis versi Jepang dari single mereka, tur di Jepang, dan penampilan di media lokal. Seiring globalisasi K-pop, ekspektasi pasar pun berubah.

Kini, calon idol Jepang melihat peluang untuk bergabung dengan grup bergaya K-pop, menggabungkan kepekaan J-pop dengan sistem produksi K-pop.

Lim Hee-yun menunjukkan bahwa lebih banyak artis Jepang kini ingin bergabung dengan grup K-pop daripada J-pop tradisional, dan kini terdapat sumber daya yang cukup untuk melatih dan mendebutkan grup lokal.

GPP mewakili SM Entertainment yang menerapkan keahlian jangka panjangnya dalam mengelola grup perempuan, yang diasah bersama Girls’ Generation, BoA, dan kemudian aespa ke dalam jajaran anggota yang sepenuhnya berasal dari Jepang.

“Melihat girl group J-pop seperti Hana atau Cosmosy, di mana produser Korea mengelola konten grup dan para anggotanya fasih berbahasa Korea, jelas SM Entertainment kini melihat peluang untuk memanfaatkan keahlian girl group mereka demi bersaing di Jepang dengan anggota lokal,” ujar kritikus musik tersebut.

Strategi ini membedakan GPP dari pendahulunya. NiziU lahir dari program survival, sementara &Team mengikuti model lokalisasi Hybe.

Pendekatan SM Entertainment menekankan infrastruktur historisnya di Jepang, dari kehadiran awal hingga puluhan tahun membangun penggemar dan keberhasilan terbukti dengan Girls’ Generation.

Dengan mendebutkan girl group Jepang yang dilatih dengan sistem K-pop namun asli dari Jepang, SM Entertainment dapat memadukan keaslian lokal dengan keahlian produksi global.

Menurut situs resmi, nama GPP memiliki makna yang kuat, di mana G berasal dari Genkai Toppa, sebuah ungkapan Jepang yang berarti menembus batas, sementara PP berarti Paper Plane.

Nama grup ini mencerminkan pesan mereka untuk melampaui batas dan membawa musik pop Jepang ke panggung global. GPP dijadwalkan debut pada 16 Desember 2025 dengan merilis single digital pertama mereka berjudul Bring It Back.

Dengan rata-rata usia 21 tahun, para anggota berasal dari berbagai latar belakang, termasuk menari, akting, modeling, dan telah menjalani pelatihan intensif bergaya K-pop selama 18 bulan.

Didukung oleh para kreator ternama, GPP menampilkan tekad dan kemampuan artistik, memposisikan diri sebagai kekuatan penembus batas dalam generasi berikutnya J-Pop.