Alasan Acara Amal Kanker Payudara W Korea Dihujani Kritik
- Sebuah kontroversi muncul di dunia maya terkait acara amal yang diselenggarakan setiap tahun oleh majalah fashion wanita dalam negeri, W Korea.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Pesta mewah yang dikemas sebagai kampanye amal. Begitulah para orang dalam menggambarkan acara kesadaran kanker payudara W Korea bertajuk “Love Your W,” yang menuai kritik karena dianggap lebih mementingkan kesepakatan merek dan kemewahan selebriti dibanding tujuan awalnya.
Sebuah kontroversi muncul di dunia maya terkait acara amal yang diselenggarakan setiap tahun oleh majalah fashion wanita dalam negeri, W Korea.
Meski acara ini dikemas sebagai kampanye untuk “meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara,” para kritikus menilai kegiatan tersebut menyimpang dari tujuan awalnya, karena selebriti dan influencer terlihat menikmati alkohol dan musik di sebuah pesta.
Dilansir dari The Chosun Daily, beberapa netizen mempertanyakan, “Apa hubungannya kampanye kesadaran kanker payudara dengan kumpul-kumpul selebriti?” Sebelumnya, W Korea mengadakan acara kampanye kesadaran kanker payudara “Love Your W 2025” di Hotel Four Seasons, Jongno-gu, Seoul, pada tanggal 15 bulan lalu.
W Korea, sebagai pemegang lisensi majalah fashion W yang didirikan di AS pada tahun 1972, telah menyelenggarakan acara tahunan ini sejak 2005 dengan klaim “meningkatkan kesadaran kanker payudara di kalangan perempuan dan menekankan pentingnya skrining dini.”
Sponsorship Merek Senilai 30 Juta Won dan “Biaya Amal”
Menurut Dispatch, W Korea mengadakan acara tahunan “Love Your W” dengan dukungan merek mewah yang dikemas sebagai “donasi.” Merek-merek kelas atas memberikan uang dan pakaian sebagai imbalan agar para bintang papan atas mengenakan produk mereka di karpet merah.
Setiap merek fashion dilaporkan membayar sekitar 30 jutawon, sedangkan merek perhiasan menyumbang sekitar 5 juta won. Kampanye 2024 menampilkan nama-nama besar seperti Chanel, Louis Vuitton, Gucci, Saint Laurent, Prada, Fendi, Valentino, Cartier, Burberry, dan Celine, dari total 29 sponsor yang ikut berpartisipasi.
Meski W Korea diyakini berhasil mengumpulkan hampir 1 miliar won, Dispatch mencatat perusahaan induknya, Doosan Magazine, hanya menyumbangkan total 1,1 miliar won selama 20 tahun terakhir, rata-rata sekitar 50 juta won per tahun dan tidak ada catatan publik mengenai bagaimana dana tersebut didistribusikan.
Tidak Ada Pita Merah Muda, Hanya Champagne
Undangan acara tersebut menyatakan tujuannya adalah untuk “meningkatkan kesadaran tentang risiko kanker payudara serta mendorong pencegahan dan pengobatan.” Namun, tamu yang hadir justru disambut dengan menara champagne, bunga mawar merah, dan tampilan mewah, bukan stan kesehatan atau kampanye edukasi.
Dilansir dari Kbizoom, pita merah muda, simbol global kesadaran kanker payudara, tidak terlihat sama sekali. Sebaliknya, acara internasional seperti Hot Pink Party BCRF menonjolkan warna merah muda pada dekorasi, dress code, dan branding, sekaligus mempublikasikan laporan rinci mengenai donasi dan pengeluaran setiap tahunnya.
Yang lebih kontroversial lagi adalah kehadiran champagne Moët & Chandon sebagai sponsor utama, padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan American Cancer Society menekankan bahwa konsumsi alkohol meningkatkan risiko kanker payudara.
Wakil Presiden W Korea Lee Hye Joo, yang memimpin jalannya acara, tidak menanggapi pertanyaan terkait keputusan menampilkan alkohol dalam kampanye kesadaran kanker tersebut.
Tidak Ada Bayaran untuk Selebriti, Hanya Promosi untuk Merek
Dilaporkan bahwa para selebriti menghadiri acara tersebut tanpa menerima honor, dan menanggung sendiri biaya tata rambut, makeup, serta styling. Meskipun para bintang diberi tahu bahwa ini adalah acara amal, W Korea justru mengumpulkan dana dari sponsor merek.
Seorang sumber mengatakan kepada Dispatch, “Para selebriti tidak mendapatkan apa pun. W Korea memanfaatkan kehadiran mereka untuk mempromosikan merek-merek mewah.”
Staf Dilarang, Tantangan Terpaksa, dan “Konten Pesta”
Di balik layar, manajemen acara W Korea mendapat kritik lebih lanjut. Akses staf sangat dibatasi, dengan pemberitahuan yang secara tegas menyatakan “tidak ada staf pendamping yang diizinkan.” Para manajer harus menunggu di luar selama lebih dari enam jam, tidak bisa mengawasi artis mereka.
Di dalam, W Korea diduga mengarahkan “tantangan” dan wawancara yang tidak terjadwal, banyak di antaranya tidak ada hubungannya dengan kesadaran kanker. Pertanyaan seperti “Apa rencana liburanmu?” atau “Tunjukkan pose terimutmu!” memenuhi media sosial majalah tersebut.
Salah satu momen paling kontroversial terjadi ketika Karina aespa diminta melakukan gerakan sensual sesuai lirik “Sugar on my tongue.” Netizen mengecam tindakan tersebut sebagai “tidak pantas secara seksual untuk kampanye kanker payudara.”
Dari “Love Your W” Menjadi “Love Your Money”
Seperti yang dikatakan Dispatch dengan tegas. “Kampanye kanker payudara W Korea kehilangan pita merah mudanya dan justru menemukan label harga.”
Acara yang dimulai pada 2006 sebagai inisiatif kesadaran publik kini telah berubah menjadi gala mode selebriti yang lebih menekankan visibilitas merek dibanding advokasi medis.
Sementara itu, acara kesadaran kanker yang asli, seperti Pink Ribbon Campaign dari Estée Lauder, bekerja sama dengan asosiasi medis, menyediakan stan informasi skrining, serta membagikan pin kesadaran dan materi edukatif kepada peserta.
Di acara W Korea, satu-satunya referensi tentang kanker payudara hanya muncul dalam tagar #LoveYourW dan #BreastCancerAwarenessCampaign yang digunakan pada unggahan media sosial menampilkan gaun desainer dan swafoto dengan champagne.

Distika Safara Setianda
Editor
