6 Transfer Pemain yang Membuat Juventus Terseret Skandal Plusvalenza
- Juventus tengah menghadapi badai “Plusvalenza” usai merekayasa nilai transfer pemain dan pembukuan untuk mengakali Financial Fair Play (FFP).

Chrisna Chanis Cara
Author


TURIN—Juventus tengah menghadapi badai “Plusvalenza” usai merekayasa nilai transfer pemain dan pembukuan untuk mengakali Financial Fair Play (FFP). Skandal tersebut membuat Juventus mendapat pengurangan 15 poin. Belasan mantan direksi Juventus juga mendapat sanksi larangan beraktivitas di sepak bola Italia mulai delapan bulan hingga 30 bulan.
Federasi Sepak Bola Italia, FIGC, menyebut ada 42 transfer Juventus yang dicurigai penuh rekayasa. Sebagian di antaranya justru melibatkan pemain medioker yang kini namanya telah tenggelam. Berikut enam transfer pemain yang membuat Juventus terseret skandal Plusvalenza:
- Susul Media Besar Lainnya, Giliran Vox Media PHK Ratusan Karyawan
- Menjadi Chaebol Paling Berpengaruh di Korea, Bagaimana Awal Mula Samsung Berdiri
- Cadangan Nikel Berlimpah, Pertamina Siap Kembangkan Baterai Mobil Listrik di Tanah Air
- Rekomendasi 5 Aplikasi Habit Tracker, Bantu Anda Wujudkan Resolusi Tahun 2023
Arthur Melo
Salah satu kasus Plusvalenza di Juventus yang paling mencolok yakni praktik tukar guling antara Miralem Pjanic dan Arthur Melo pada 2020. Saat itu, Si Nyonya Tua menjual Pjanic dengan harga 60 juta euro dan membeli Arthur dari Barcelona dengan harga 72 juta euro.
Secara harga, Juventus sejatinya merugi karena harus menambah sekitar 12 juta euro. Namun karena transfer Arthur diamortisasi, Juventus menjadi untung sekitar 45 juta euro lebih.
Stefano Sturaro
Transfer Stefano Sturaro tak kalah aneh. Setelah Juventus membelinya dari Genoa pada 2014 dengan harga 10,6 juta euro, klub meminjamkannya ke Genoa enam bulan setelah transfernya. Genoa kemudian mempermanenkan sang pemain pada Juli 2019 seharga 16,5 juta euro.
Genoa bahkan sempat mengeluarkan duit 1,5 juta euro untuk peminjamannya pada Januari 2019. Hal ini membuat Juventus meraup untung sebesar 7,4 juta euro dari Sturaro.
Simone Muratore
Jebolan akademi Juventus ini tak pernah bermain di Serie-A bersama Si Nyonya Tua. Namun anehnya Juve sukses menjual Muratore ke Atalanta senilai 7 juta euro pada tahun 2020. Sejumlah pihak curiga lantaran harga itu terlalu besar, apalagi saat itu bersamaan dengan peminjaman Cristian Romero dari Juventus.
Andrea Favilli
Juventus membuat kejutan pada 2018 dengan membeli striker belia Andrea Favilli dengan mahar 7,5 juta euro. Namun keanehan dari laporan keuangan terjadi aat Juve meminjamkannya ke Genoa setahun kemudian seharga 5 juta euro. Juventus kemudian menjualnya pada 2020 seharga 7 juta euro.Dari praktik ini, Juventus meraup untung bersih 4,5 juta euro dari total 12 juta euro yang didapat dari Genoa.
Manolo Portanova
Manolo Portanova direkrut dari Lazio pada 2019 dengan transfer cuma 200.000 euro. Namun pada Januari 2021 Juventus sukses menjualnya dengan harga 12 juta euro. Padahal Portanova hanya bermain empat kali untuk raksasa Italia tersebut. Sang pemain juga tak punya harga pasar melebihi 2,5 juta euro. Saat dijual, dia hanya bernilai pasar 1 juta euro. Selain itu, Portanova tak memiliki harga pasar lebih dari 2,5 juta euro. Saat dijual Juventus, ia pun hanya memiliki nilai pasar 1 juta euro saja.
Pablo Moreno
Juventus merekrut striker muda bernama Pablo Moreno dari Barcelona dengan harga 700.000 ribu euro pada 2018. Namun dua tahun kemudian dia dijual ke Manchester City dengan laporan 10 juta euro. Padahal dia belum pernah membela Juventus sekalipun. Kini, Pablo Moreno pun telah meninggakan City dan bermain di klub papan bawah Liga Portugal, Portimonese.

Ananda Astri Dianka
Editor
