Tren Leisure

5 Destinasi Wisata Unggulan RI Resmi Dibuka

  • JAKARTA – Lima daerah destinasi wisata unggulan di Indonesia sudah resmi dibuka dan dapat dikunjungi oleh pelancong setelah masa pandemi COVID-19 sebelumnya ditutup total bagi wisatawan. Protokol kesehatan untuk sektor pariwisata akhirnya resmi disahkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.08/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan […]

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT)/ traveloka.com

(traveloka.com)

JAKARTA – Lima daerah destinasi wisata unggulan di Indonesia sudah resmi dibuka dan dapat dikunjungi oleh pelancong setelah masa pandemi COVID-19 sebelumnya ditutup total bagi wisatawan.

Protokol kesehatan untuk sektor pariwisata akhirnya resmi disahkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.08/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Sebelumnya, protokol tersebut disusun oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama para pemangku kepentingan dan kementerian terkait.

Menyusul disahkannya protokol tersebut, sejumlah destinasi wisata alam dari berbagai daerah kemudian bersiap-siap untuk kembali menerima kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Diprediksikan, wisata alam bakal menjadi pilihan utama masyarakat untuk berlibur. GM Business Strategy Management HIS Travel Indonesia Duma Asianna mengungkapkan, pada tahap awal recovery, kejenuhan akibat terbatasnya aktivitas selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mendorong masyarakat untuk keluar rumah sekedar menikmati udara segar dan keindahan alam.

“Wisata alam sudah pasti menjadi pilihan pertama karena alam memberikan manfaat yang besar. Dengan risiko rendah terhadap kesehatan,” kata dia beberapa waktu lalu.

Obati Kejenuhan

Dari berjemur di pantai hingga menyelam di dasar laut, berikut beberapa wisata alam yang kembali dibuka dan menjadi destinasi wajib demi mengobati kejenuhan selama masa PSBB.

1. Danau Toba, Sumatra Utara

Wisata Danau Toba di Sumatra Utara akan kembali dibuka secara bertahap mulai Juli 2020. Bupati Samosir Rapidin Simbolon mengatakan, pada tahapan awal, Danau Toba hanya dapat dikunjungi oleh wisatawan lokal, sementara wisatawan luar provinsi dan mancanegera diizinkan masuk pada akhir 2020.

“Agustus sampai Oktober kami menerima wisatawan antar kota atau daerah sudah bisa masuk. Untuk macanegara barangkali sudah bisa masuk mulai dari November hingga Januari,” kata Rapidin belum lama ini.

Diketahui, danau kaldera yang memiliki luas 1.130 kilometer persegi dan kedalaman mencapai lebih dari 1.500 meter ini terbentuk secara alami. Adapun yang menjadi daya tarik dari destinasi ini yakni pulau bernama Samosir yang berada di tengah Danau Toba. Selain itu, suasana sekeliling danau yang rimbun dan masih alami juga menjadi pesona tersendiri.

2. Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Wisata bawah laut dari Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara, juga berencana untuk membuka kembali kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara pada awal Juli nanti.

“Kami harapkan kunjungan wisatawan dalam maupun dari luar negeri sudah bisa dibuka kembali paling lambat awal Juli 2020. Namun, dengan tetap memerhatikan ketentuan protokol kesehatan COVID-19,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Wakatobi Nadar.

Protokol Kesehatan

Nadar juga berharap, dengan dibukanya kembali objek wisata di wilayah tersebut, semua pihak dapat memperhatikan ketentuan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.

Nama wakatobi merupakan akronim dari empat pulau utama di daerah tersebut, yakni Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Selain itu, terdapat beberapa pulau kecil lain, antara lain Pulau Hoga, Kapota, Anano dan Rundumana. Hampir seluruh wilayah perairan Wakatobi dapat dijadikan tempat menyelam dan snorkeling. Tetapi, yang paling populer adalah Onemohute di Wangi-Wangi dan Roma (Roma’s Reef) di Tomia.

3. Tanjung Kelayang, Kepulauan Bangka Belitung

Selain Dana Toba, wisata Pantai Tanjung Kelayang juga bersiap untuk kembali menerima wisatawan pada awal Juli. Kepala Dinas Pariwisata Belitung, Jasagung Hariyadi mengatakan, keputusan dibukanya objek wisata yang diresmikan Presiden Joko Widodo sebagai Kawasan Ekonomi Khusus pada 2016 silam ini lantaran kasus persebaran COVID-19 tidak ditemukan di wilayah Belitung.

“Termasuk Kabupaten Belitung di dalamnya ada tempat wisata Pantai Tanjung Tinggi dan Tanjung Kelayang yang akan dibuka kembali ketika new normal nanti,” kata dia.

Namun, Jasagung menambahkan, Dinas Pariwisata Belitung akan membuka kembali destinasi pariwisata secara terbatas. Kemudian dilakukan bertahap dengan memastikan penerapan protokol kesehatan penanganan COVID-19.

Standar tersebut seperti melibatkan masyarakat dalam penyediaan fasilitas cuci tangan dan pembersihan fasilitas kepariwisataan. Serta serta peguatan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan.

4. Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

Wisata Kepulauan Seribu sudah dapat dikunjungi masyarakat umum sejak 13 Juni 2020 dengan beberapa protokol yang telah diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, di antaranya Standar Operasional Prosedural (SOP) keluar masuk pulau.

Wakil Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan, wisata diving dan snorkeling di Kepulauan Seribu sudah dapat dilakukan dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yakni membawa peralatan sendiri.

Selain membawa peralatan diving dan snorkeling sendiri, wisatawan diwajibkan membawa surat kesehatan dari tempat asal. Pemeriksaan kelengkapan surat kesehatan terhadap pengunjung,akan dilakukan di dermaga keberangkatan dan di dermaga Kepulauan Seribu.

Sementara itu, wisata di Kepulauan Seribu dibuka dengan mematuhi protokol kesehatan. Di antaranya pembatasan kapasitas sebanyak 50%, meliputi akomodasi dan transportasi untuk para wisatawan.

5. Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur

Pulau Komodo, Pulau Sabolo, Batu Samsia, dan beberapa spot yang ada di Labuan Bajo akan kembali dapat dinikmati pada Juli. Namun akan dilakukan secara bertahap, dimana pada tahap awal, wisata Laboan Bajo terbatas untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dirut Badan Otorita Labuan Bajo Flores Shana Fatina mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menerapkan Clean, Healthy, dan Safety (CHS). Program itu diketahui telah dikampanyekan Kemenparekraf beberapa waktu yang lalu.

“Yang kami lakukan saat ini juga benar-benar memetakan, mulai dari alur kedatangan dari bandara pelabuhan, aktivitasnya, restoran dan toko-toko. Juga objek wisata, wisata bahari dan transportasi kami pastikan menggunakan protokol kesehatan. Kemudian di penginapan dari hotel sampai kapal wisata,” ujar Shana. Selamat berlibur!