Tren Inspirasi

Dari Papan Tulis ke Cloud Computing: Menuju Era Sekolah Digital

  • Sekolah digital adalah institusi pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi secara menyeluruh dalam proses pembelajaran dan manajemen. Konsep ini bisa mencakup banyak hal: mulai dari blended learning (perpaduan daring dan luring), penggunaan adaptive learning systems, hingga sistem akademik berbasis web.
ChatGPT Image 16 Jul 2025, 16.06.42.png
Ilustrasi sekolah digital. (OpenAI)

JAKARTA - Siapa bilang sekolah harus selalu identik dengan bangku kayu, papan tulis, dan buku cetak tebal? Sekarang, dunia pendidikan sedang menjalani transformasi besar-besaran menuju era digital. Dari ruang kelas yang semula fisik, kini berubah menjadi layar-layar interaktif, video conference, hingga sistem pembelajaran berbasis kecerdasan buatan.

Sekolah digital bukan cuma soal mengganti buku dengan tablet atau mengadakan Zoom Meeting. Ini soal bagaimana teknologi mengubah cara guru mengajar, siswa belajar, dan orang tua memantau perkembangan anak mereka—semuanya terhubung dalam satu ekosistem digital yang real-time dan terintegrasi.

Sekolah digital adalah institusi pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi secara menyeluruh dalam proses pembelajaran dan manajemen. Konsep ini bisa mencakup banyak hal: mulai dari blended learning (perpaduan daring dan luring), penggunaan adaptive learning systems, hingga sistem akademik berbasis web.

Misalnya, di Tiongkok, platform Yixue Squirrel AI sudah digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan siswa dan menyesuaikan materi secara otomatis. Hasil studi yang diterbitkan di situs arXiv menunjukkan bahwa pendekatan ini membuat hasil belajar siswa jauh lebih baik dibandingkan metode tradisional. Bahkan, performanya mengungguli platform digital populer lain seperti BOXFiSH.

Kenapa Sekolah Digital Jadi Penting?

Transformasi digital dalam pendidikan hadir bukan sekadar ikut-ikutan tren, tapi karena memang urgent. Ada beberapa alasan kenapa sekolah digital penting banget buat masa kini dan masa depan:

  1. Akses Fleksibel dan Merata
    Di tengah pandemi, sebuah eksperimen pendidikan bernama SMART KIDS di Ukraina membuktikan bahwa pembelajaran daring bisa tetap berjalan efektif, bahkan di kondisi krisis. Siswa belajar dengan kombinasi metode sinkron dan asinkron melalui perangkat digital, dan hasilnya sangat positif.
  2. Efisiensi Administrasi Sekolah
    Di Indonesia, sebuah sekolah dasar di Sleman—SD 2 Mlati Kidul—mengembangkan sistem akademik berbasis web yang ternyata membuat manajemen data lebih rapi dan transparan. Penelitian yang dipublikasikan di ResearchGate mencatat bahwa sistem ini memudahkan guru, siswa, hingga orang tua dalam mengakses informasi akademik.
  3. Personalisasi Belajar Lewat AI
    Lagi-lagi dari Tiongkok, penggunaan AI dalam pembelajaran adaptif seperti pada Yixue Squirrel AI mampu meningkatkan pemahaman siswa secara signifikan. Materi yang disajikan akan otomatis menyesuaikan dengan kemampuan dan kecepatan belajar siswa.
  4. Engagement Siswa Lebih Tinggi
    Studi yang dilakukan di Kuwait pada 2022 menemukan bahwa model pembelajaran digital bernama DES (Digital Education Shifting) membuat keterlibatan siswa meningkat. Interaksi yang lebih aktif dan materi visual interaktif jadi faktor pendorongnya.

Baca Juga: Sekolah Rakyat Buka! Simak Syarat dan Cara untuk Daftar

Apa Kata Riset?

Sejumlah studi telah dilakukan untuk menilai efektivitas sekolah digital, baik di tingkat global maupun nasional. Berikut beberapa temuan menarik:

Studi Internasional

  • Tiongkok: Platform Yixue Squirrel AI menunjukkan bahwa siswa bisa belajar lebih cepat dan tepat sasaran karena sistemnya adaptif.
  • Kuwait: Penelitian dari Education and Information Technologies membuktikan bahwa pendekatan pembelajaran digital yang dirancang secara kolaboratif mampu meningkatkan engagement siswa secara signifikan.
  • Ukraina: Proyek SMART KIDS selama pandemi memperlihatkan bahwa pembelajaran jarak jauh tetap bisa efektif asalkan ada kombinasi sinkron dan asinkron.
  • Global: Meta-analisis tentang blended learning menunjukkan bahwa model pembelajaran campuran (tatap muka + daring) cenderung lebih unggul dibanding metode tunggal.

Studi di Indonesia

  • Survei nasional dari Segara Research Institute pada 2023 menemukan bahwa lebih dari 97% sekolah di Indonesia—dari SD hingga SMA—telah menggunakan platform digital seperti ARKAS, Rapor Pendidikan, hingga Belajar.id. Skor kepuasan pengguna terhadap platform-platform ini pun cukup tinggi, berkisar antara 7,6 hingga 9,2 dari skala 10.
  • Di Jakarta Timur, SD Anak Aptana Bangsa sudah mengembangkan sistem akademik digital sederhana berbasis PHP/MySQL. Proyek ini dimuat dalam jurnal nasional, dan terbukti membantu proses pengelolaan nilai dan data siswa secara digital.
  • Studi di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, mengungkap bahwa banyak guru di daerah merasa terbantu dengan adanya portal Rumah Belajar dari Kemendikbudristek. Namun, mereka juga menyuarakan tantangan terkait keterbatasan akses internet dan minimnya pelatihan TIK.

Contoh Sekolah Digital di Dunia dan Indonesia

Luar Negeri

  1. Minerva Schools (Amerika Serikat)
    Universitas ini mengusung konsep 100% daring. Mahasiswa belajar dari berbagai negara lewat sistem yang sepenuhnya digital, dengan fokus pada diskusi dan proyek nyata.
  2. Global Online Academy (GOA)
    Platform ini menyatukan siswa dari berbagai negara untuk belajar bersama secara daring, dengan kurikulum internasional yang modern dan kolaboratif.
  3. Summit Learning (Amerika Serikat)
    Didukung oleh Chan Zuckerberg Initiative, model ini memanfaatkan dashboard personal siswa untuk merancang pembelajaran yang sesuai kebutuhan.

Indonesia

  1. Sekolah Cikal
    Salah satu pelopor konsep blended learning di Indonesia. Mereka punya platform digital sendiri untuk asesmen, laporan belajar, dan interaksi dengan orang tua.
  2. Sekolah Murid Merdeka (SMM)
    Didirikan oleh tim Ruangguru, sekolah ini 100% berbasis daring dan punya pendekatan personalisasi serta proyek berbasis dunia nyata.
  3. Sekolah Negeri & Swasta
    Banyak sekolah negeri di Indonesia kini memanfaatkan platform-platform dari Kemendikbud seperti Platform Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, dan ARKAS untuk mengelola data dan proses belajar secara digital.