Coding Camp DBS Foundation 2025: Sulap Ribuan Kalangan Rentan Jadi Talenta Digital Siap Kerja
- Dengan lebih dari 63.000 pendaftar dari seluruh Indonesia, hanya 2.400 mahasiswa dan 600 siswa SMK yang berhasil lolos seleksi ketat. Menariknya, 32% peserta adalah perempuan, 93% berasal dari kota kecil dan menengah, dan 625 orang berasal dari keluarga prasejahtera.

Idham Nur Indrajaya
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID - Coding Camp powered by DBS Foundation kembali menjadi sorotan. Melalui program pelatihan teknologi intensif dan inklusif, Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation telah membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan industri digital. Tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan teknologi, program ini juga membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik, khususnya bagi masyarakat dari latar belakang ekonomi prasejahtera dan kelompok rentan lainnya.
Melalui program Coding Camp 2025 powered by DBS Foundation, sebanyak 3.000 mahasiswa dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah mengikuti pelatihan teknologi intensif selama satu semester penuh. Tak hanya itu, pelatihan dasar juga menjangkau 57.000 talenta digital di bidang Front-End, Back-End, dan Machine Learning.
Hasilnya? Program ini sukses mencetak 30.864 kredensial mikro—semacam sertifikat kompetensi—dari level dasar hingga mahir, yang menjadi bekal penting untuk memasuki industri teknologi digital di Indonesia.
Yang menarik, Coding Camp bukan hanya sekadar pelatihan. Program ini juga menyiapkan career support berupa bursa kerja daring agar para lulusan bisa langsung terserap ke dunia kerja.
- Andelsbolig: Ketika Rumah Layak Tak Harus Mahal
- Kenapa Harga Saham Bergerak Duluan Sebelum Laporan Keuangan Rilis?
- Berikut Cara Membuka Rekening Menganggur yang Diblokir
Transformasi Coding Camp: Pelatihan 800+ Jam dan Seleksi Super Ketat
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Coding Camp 2025 hadir lebih intensif. Peserta dari kalangan mahasiswa menjalani pelatihan selama 928 jam, sedangkan peserta SMK mengikuti pelatihan selama 833 jam.
Dengan lebih dari 63.000 pendaftar dari seluruh Indonesia, hanya 2.400 mahasiswa dan 600 siswa SMK yang berhasil lolos seleksi ketat. Menariknya, 32% peserta adalah perempuan, 93% berasal dari kota kecil dan menengah, dan 625 orang berasal dari keluarga prasejahtera.
Pelatihan Komplit: Hard Skill, Soft Skill, dan Bahasa Inggris
Coding Camp 2025 dirancang sebagai pelatihan teknologi yang holistik. Peserta tidak hanya belajar coding atau pemrograman, tapi juga soft skills seperti komunikasi dan kerja tim, serta kemampuan Bahasa Inggris teknis untuk mendukung karier global.
Lebih dari itu, karyawan Bank DBS Indonesia turut terlibat langsung sebagai pengajar dalam kelas literasi keuangan dan soft skill melalui program People of Purpose (PoP). Sebanyak 103 karyawan berkontribusi selama 2.852 jam, memberikan pelatihan sukarela yang benar-benar memberi makna pada konsep “impact beyond banking”.
Bank DBS: Bangun Masa Depan Lewat Inklusi Digital
Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan Bank DBS, khususnya pada pilar ketiga mereka: Impact Beyond Banking.
“Kami percaya bahwa Bank DBS Indonesia memiliki peran yang jauh melampaui misi layanan perbankan. Coding Camp adalah wujud nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat rentan dan mencetak generasi muda yang siap jadi pemimpin ekonomi digital masa depan,” ujarnya melalui pengumuman resmi yang diterima TrenAsia, Kamis, 31 Juli 2025.
Capstone Project: 482 Karya Digital untuk Solusi Sosial
Peserta Coding Camp tidak hanya belajar, mereka juga menghasilkan solusi nyata. Sebanyak 482 karya digital lahir dari program ini melalui capstone project, di mana peserta diminta membuat portofolio aplikasi dalam kelompok.
Salah satu karya terbaik adalah Isyara, sebuah website interaktif untuk mempelajari Bahasa Isyarat Indonesia secara menyenangkan. Digagas oleh mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia, Politeknik Negeri Jember, dan STT Terpadu Nurul Fikri, proyek ini menjadi bukti bahwa teknologi bisa menjembatani kesenjangan komunikasi di masyarakat.
Baca Juga: FisTx Pacu Ketahanan Pangan Lewat Teknologi Tambak Modern
Kolaborasi dengan Dicoding: Teknologi untuk Semua Kalangan
CEO Dicoding, Narenda Wicaksono, mengungkapkan kebanggaannya terhadap sinergi dengan DBS Foundation sejak tahun 2023. Dicoding dipercaya untuk menyediakan kurikulum pelatihan teknologi yang berkualitas.
“Visi kami sejalan: memajukan kehidupan lewat pelatihan teknologi. Kami senang melihat peserta dari latar belakang prasejahtera, kota kecil, bahkan penyandang disabilitas bisa lulus dengan bangga. Ini bukti bahwa kesempatan belajar kini makin merata,” ujarnya.
Kisah Inspiratif dari Peserta: Tuli, Prasejahtera, Kini Punya Masa Depan Cerah
Salah satu cerita paling menyentuh datang dari Valentio Stanley Gunadi, mahasiswa Universitas Bina Nusantara sekaligus penyandang Tuli. Ia mengaku sangat terbantu dengan modul tertulis dan fitur closed caption yang membuat pembelajaran lebih inklusif. Kini, ia bercita-cita menjadi spesialis AI di dunia profesional.
Cerita inspiratif lainnya datang dari Muhammad Siddiq Fathurahman, siswa SMKN 2 Yogyakarta. Lewat pengalaman membuat capstone project, ia berhasil direkrut sebagai Front-End Developer Intern di Coding Collective, sebuah software house di Yogyakarta. Sebagai anak mitra ojek online, Siddiq merasa program ini menjadi titik balik dalam hidupnya.
- Ekspor Batu Bara Anjlok, Target PNPB Terkoreksi Rp15 Triliun
- Data Pribadi RI Akan Ditransfer ke AS, Ini 12 Cara Lindungi Privasimu
- Pusat Data AI Habiskan 700.000 Galon Air Sehari Agar Tak Kepanasan
Coding Camp Hadir Lagi di 2026! Catat Tanggalnya
Melihat antusiasme dan dampak besar yang dihasilkan, Coding Camp powered by DBS Foundation akan hadir kembali pada tahun 2026. Bagi kamu yang tertarik, jangan sampai kelewatan. Pendaftaran dibuka mulai Oktober 2025.
Bukan Sekadar Belajar Coding, Tapi Menciptakan Masa Depan
Coding Camp powered by DBS Foundation bukan hanya pelatihan teknologi biasa. Ini adalah gerakan sosial, bentuk nyata dari inklusi digital, dan bukti bahwa pendidikan berkualitas harus bisa diakses oleh siapa saja—tak peduli dari mana kamu berasal.
Coding Camp telah mencetak ribuan talenta digital Indonesia yang siap kerja, siap bersaing, dan siap membangun masa depan yang lebih baik.

Idham Nur Indrajaya
Editor
