Chilla Kiana a.k.a Ara Grace: Dari Penyanyi Disney Asia Jadi CEO Muda JJ Group Jakarta
- Dua bulan lalu Ara resmi dipercaya memimpin JJ Group Jakarta, sebuah perusahaan advertising terintegrasi dengan lebih dari 300 talenta.

Idham Nur Indrajaya
Author

JAKARTA, TRENASIA.ID - Setelah sekian lama tak muncul di layar kaca, Chilla Kiana—penyanyi yang dulu dikenal sebagai Disney Asia Star—kembali dengan energi baru. Namun kali ini, ia tidak lagi memakai nama Chilla Kiana. Ia memilih menggunakan nama Ara Grace, sebuah panggilan masa kecil yang menurutnya lebih elegan, bold, dan dewasa.
Transformasi nama ini bukan sekadar rebranding pribadi, melainkan simbol perubahan visi hidup dan kariernya. Bagi Ara, nama barunya menjadi tanda bahwa ia siap meninggalkan kesan kekanak-kanakan dan menapaki babak baru yang lebih berkelas dalam dunia bisnis sekaligus musik.
Banyak yang mengira Ara benar-benar berhenti dari panggung hiburan. Faktanya, ia hanya mengambil jeda selama pandemi COVID-19 untuk mengeksplorasi hal-hal baru di luar dunia musik. Waktu itu ia justru menantang dirinya keluar dari zona nyaman, mengasah kreativitas, dan membangun karier sebagai seorang entrepreneur.
- BRI Meriahkan HUT ke-80 RI di Monas Lewat Panggung Hiburan & Pesta Rakyat
- Dukung Pertumbuhan Sektor Perumahan BCA Luncurkan Program KMU MerDeKa
- Persebaya Raih Poin Krusial di Pertandingan BRI Super League 2025
Jadi Pemimpin JJ Group Jakarta
Puncaknya, dua bulan lalu Ara resmi dipercaya memimpin JJ Group Jakarta, sebuah perusahaan advertising terintegrasi dengan lebih dari 300 talenta yang bergerak di bidang:
- Riset pasar
- Strategi merek
- Kreatif dan konten imersif
- Media digital & OOH (out of home advertising)
- Martech berbasis AI
Tantangan ini jelas bukan hal kecil, terlebih mengingat usianya yang masih di bawah 30 tahun. Namun Ara membuktikan bahwa usia muda bukan penghalang untuk berada di kursi CEO.
Baca Juga: Profil Dimas Surya Yaputra, CEO Baru Tiket.com yang Merintis Bisnis dari Garasi
Gaya Kepemimpinan dan Strategi Bisnis Ara Grace
Sejak menduduki kursi CEO, Ara berhasil memenangkan kampanye besar untuk berbagai brand, mulai dari FMCG, fintech, hingga gadget. Resepnya adalah perpaduan antara artistry dan strategy:
- Storytelling lintas budaya untuk menjangkau audiens global
- Keberanian bereksperimen dengan ide kreatif baru
- Pendekatan berbasis data (data-led) untuk menguji ide dengan real-time metrics
- Eksekusi lintas kanal agar kampanye lebih efektif
- Optimasi berkelanjutan untuk meningkatkan ROI
Hasilnya nyata: awareness meningkat, engagement bertumbuh, dan ROI konsisten melampaui KPI.
Dengan gaya kerja yang cepat, kolaboratif, dan berbasis data, ia telah memenangkan sejumlah brand pitch bergengsi, membuktikan bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing di level global.
Passion pada Musik yang Tak Pernah Pudar
Meski kini fokus pada dunia bisnis, musik tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup Ara Grace. Ketika ditanya apakah ia akan meninggalkan dunia tarik suara, ia mengatakan bahwa musik masih menjadi hasratnya.
Ia menegaskan bahwa dirinya sedang menyiapkan proyek musik baru yang tak terduga (unpredictable music project). Proyek ini bukan hanya soal vokal, melainkan refleksi dari identitas barunya. Bahkan, sebuah kolaborasi lintas negara sudah dipersiapkan dan akan diumumkan di waktu yang tepat.
Bagi Ara, musik adalah rumah, sementara bisnis adalah tantangan baru. Kini ia tengah menjalani dua mimpi besar: memimpin strategi bisnis di siang hari dan menciptakan karya musik di malam hari.
- Perang di Saham ANTM: Asing Jual, Kenapa Ritel Malah Nampung?
- Bobby Rasyidin Resmi Jabat Dirut KAI, Ini Rekam Jejak dan Kekayaannya
- GOTO Menuju Profit? Ini Cara Trading Sahamnya Jelang Rilis Kinerja Semester I-2025
Dua Dunia, Satu Misi: Vision dan Passion
Perjalanan Ara Grace membuktikan bahwa passion dan vision bisa berjalan beriringan. Ia berhasil menaklukkan panggung bisnis sekaligus menjaga nyala api kecintaannya pada musik.
Kisahnya memberi pesan penting bagi generasi muda Indonesia:
- Berani keluar dari zona nyaman bisa membuka jalan menuju peluang baru.
- Konsistensi dan komitmen adalah kunci untuk menyeimbangkan passion dengan visi besar.
- Usia bukan penghalang untuk berada di posisi kepemimpinan global.
Transformasi Chilla Kiana menjadi Ara Grace bukan hanya pergantian nama, tapi juga wujud nyata dari keberanian seorang anak muda Indonesia untuk bermimpi lebih besar. Dari penyanyi Disney Asia hingga CEO perusahaan advertising terintegrasi, ia menunjukkan bahwa kreativitas bisa menembus batas.
Dan satu hal yang pasti: meski kini sukses di dunia bisnis, Ara tidak pernah meninggalkan musik. Justru, ia bersiap kembali dengan karya baru yang lebih personal dan mendunia.
Kalau kamu tertarik mengikuti perjalanan inspiratif Ara Grace, pantau terus update terbarunya. Siapa tahu, proyek musik internasionalnya nanti jadi kejutan besar berikutnya.

Ananda Astri Dianka
Editor