Trump Sebut London Ingin Beralih ke Hukum Syariah
- Sir Sadiq mengatakan dia tidak peduli dengan Presiden Trump dan memiliki hal-hal yang lebih penting untuk dikhawatirkan.

Amirudin Zuhri
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengklaim dalam pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa London ingin beralih ke hukum syariah.
Berbicara di hadapan Majelis Umum PBB di New York pada Selasa 23 September 2025, Trump kembali menyerang Wali Kota London Sir Sadiq Khan dan juga mengkritik bantuan PBB untuk pencari suaka.
"Saya lihat London, di mana wali kotanya buruk sekali, wali kotanya sangat buruk, dan semuanya sudah berubah, sudah sangat berubah," katanya. "Sekarang mereka ingin menerapkan hukum syariah. Tapi Anda berada di negara yang berbeda, Anda tidak bisa melakukan itu."
Juru bicara Sir Sadiq mengatakan mengenai komentar Trump: "Kami tidak akan menanggapi komentarnya yang mengerikan dan penuh prasangka buruk itu."
"London adalah kota terhebat di dunia, lebih aman daripada kota-kota besar di AS, dan kami senang menyambut rekor jumlah warga AS yang pindah ke sini,” lanjutnya.
Trump telah berulang kali menyerang Sir Sadiq sejak 2015, ketika politisi Partai Buruh itu mengecam usulan calon presiden saat itu bahwa umat Muslim harus dilarang bepergian ke Amerika.
Dalam kunjungan kenegaraan minggu lalu, Presiden Trump mengatakan Sir Sadiq adalah salah satu wali kota terburuk di duni. Dia mengklaim bahwa telah meminta agar wali kota tersebut tidak menghadiri acara-acara selama kunjungan tersebut, termasuk jamuan makan kenegaraan yang diselenggarakan oleh Raja di Kastil Windsor.
Sir Sadiq mengatakan dia tidak peduli dengan Presiden Trump dan memiliki hal-hal yang lebih penting untuk dikhawatirkan. Sir Sadiq memang tidak menghadiri jamuan kenegaraan, BBC melaporkan Sadiq mencari atau mengharapkan undangan. Sebuah sumber yang dekat dengan wali kota mengatakan bahwa kebijakan rump menebar "ketakutan dan perpecahan".
Pada tahun 2019, Trump menyebut walikota tersebut sebagai "pecundang sejati" dan Sir Sadiq menuduhnya mengobarkan politik sayap kanan.
Beberapa anggota parlemen Partai Buruh London bersatu membela Sir Sadiq menyusul komentar terbaru Presiden Trump.
Baca juga: Inggris Segera Akui Palestina, Begini Perannya Dirikan Israel
Menteri Kesehatan Wes Streeting mengatakan bahwa ia tidak bermaksud memaksakan hukum syariah di London. “Melainkan seorang wali kota yang berbaris dengan penuh kebanggaan, yang membela perbedaan latar belakang dan pendapat, yang berfokus pada peningkatan transportasi, udara, jalan, keselamatan, pilihan, dan peluang kita".
Anggota parlemen Ealing Central dan Acton, Rupa Huq, menggambarkan komentar Trump sebagai "kebohongan terang-terangan".
Rosena Allin-Khan, penerus Sir Sadiq sebagai anggota parlemen untuk Tooting, meminta agar duta besar Amerika dipanggil terkait pernyataan tersebut.

Amirudin Zuhri
Editor
