Saham Oracle Melonjak, Ellison Mendekati Musk sebagai Orang Terkaya di Dunia
- JAKARTA, TRENASIA.ID- Saham Oracle melonjak sekitar 43% ke rekor tertinggi pada Rabu 10 September 2025. Situasi ini menempatkan perusahaan di jalur yang tepat

Amirudin Zuhri
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID- Saham Oracle melonjak sekitar 43% ke rekor tertinggi pada Rabu 10 September 2025. Situasi ini menempatkan perusahaan di jalur yang tepat untuk bergabung dengan klub elit triliun dolar sekaligus mendorong salah satu pendiri Larry Ellison lebih dekat ke puncak daftar orang terkaya di dunia.
Perusahaan tersebut meluncurkan empat kontrak bernilai miliaran dolar pada hari Selasa. Langkah di tengah pergeseran di seluruh industri, yang dipimpin oleh perusahaan seperti OpenAI dan xAI, untuk secara agresif membelanjakan uang guna mengamankan kapasitas komputasi besar yang dibutuhkan untuk tetap menjadi yang terdepan dalam perlombaan AI.
Saham terakhir naik 36,7%, setelah naik mencapai rekor tertinggi US$345,69, yang ditetapkan untuk lonjakan persentase satu hari terbesar sejak 1992.
Secara terpisah, Wall Street Journal pada hari Rabu melaporkan bahwa OpenAI telah menandatangani kontrak untuk membeli daya komputasi senilai US$300 miliar dari Oracle selama kurang lebih lima tahun. Ini menandai salah satu kontrak cloud terbesar yang pernah ditandatangani.
Mayoritas pendapatan baru yang dijelaskan Oracle pada hari Selasa akan berasal dari kesepakatan OpenAI, menurut laporan tersebut. OpenAI tidak segera menanggapi permintaan Reuters. Sementara Oracle menolak berkomentar.
Ellison, 81, yang kekayaan bersihnya sebagian besar berasal dari 41% sahamnya di Oracle kekayaannya meningkat sekitar US$100 miliar menjadi sekitar US$392,6 miliar atau sekitar Rp6.466 triliun (kurs Rp16.470). Data ini menurut Forbes.
Ia dengan cepat mendekati CEO Tesla, Elon Musk, dalam perebutan gelar orang terkaya di dunia. Kekayaan bersih Musk terakhir kali mencapai US$439,9 miliar atau sekitar Rp7.245 triliun.
Oracle akan menambahkan sekitar US$234 miliar ke valuasi pasarnya, sehingga totalnya menjadi sekitar $913 miliar. Jika keuntungan terus berlanjut, dan membawa perusahaan lebih dekat ke klub US$1 triliun dolar yang didambakan.
"Selama beberapa bulan ke depan, kami berharap dapat memperoleh beberapa pelanggan tambahan bernilai miliaran dolar, dan RPO kemungkinan akan melampaui setengah triliun dolar," ujar CEO Safra Catz .
Saat ini, Microsoft, Amazon Web Services dan Google Cloud mendominasi pasar komputasi awan dengan pangsa gabungan sebesar 65%. Sementara Oracle, Alibaba, CoreWeave dan lainnya memegang pangsa pasar yang lebih kecil.
memungkinkan pelanggan cloud mereka menjalankan Oracle Cloud Infrastructure (OCI) di samping layanan asli. Pendapatan dari kemitraan ini meningkat lebih dari enam belas kali lipat pada kuartal pertama.
"Yang penting di sini adalah angka ini sekarang mencakup kontribusi dari usaha patungan Stargate dan dua pemain AI besar lainnya, yang berarti pendapatan setelah tahun 2026 akan jauh lebih tinggi," kata Ben Reitzes, analis di Melius Research.
Para analis menandai peran Oracle dalam proyek Stargate milik SoftBank dan OpenAI sebagai pendorong lain. Hal ini memberi perusahaan itu pijakan dalam proyek infrastruktur AI berskala besar yang diharapkan dapat menyalurkan pengeluaran sekitar US$500 miliar.

Amirudin Zuhri
Editor
