Tren Global

Raksasa Minyak Rusia Lukoil Nyatakan Keadaan Kahar di Ladang Paling Berharganya di Irak

  • Kahar (force majeure) adalah peristiwa yang terjadi di luar kendali dan kemampuan manusia, tidak dapat dihindarkan, dan tidak terduga.
west qurma.jpg

JAKARTA, TRENASIA.ID- Perusahaan minyak Rusia Lukoil menyatakan keadaan kahar pada ladang minyaknya di Irak.  Sementara Bulgaria siap untuk menyita kilang minyaknya di Burgas, karena operasi internasional perusahaan Rusia itu terhambat di bawah tekanan sanksi Amerika Serikat (AS).

Kahar  (force majeure) adalah peristiwa yang terjadi di luar kendali dan kemampuan manusia, tidak dapat dihindarkan, dan tidak terduga. Peristiwa ini dapat membebaskan salah satu pihak dari kewajiban dalam suatu kontrak atau perjanjian tanpa dianggap lalai.

Keadaan kahar yang terjadi di lapangan West Qurna-2 di Irak menandai dampak terbesar dari sanksi yang dijatuhkan kepada perusahaan minyak besar Rusia Lukoil dan Rosneft bulan lalu. Sebuah langkah sebagai bagian dari dorongan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina .

Empat sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Lukoil mengirim surat ke kementerian perminyakan Irak Selasa lalu yang mengatakan kondisi force majeure. Situasi ini  mencegahnya melanjutkan operasi normal di West Qurna-2. Lukoil tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters pada hari Senin.

Lukoil adalah perusahaan Rusia dengan eksposur terbesar ke pasar internasional. Upayanya untuk menjual aset asingnya kepada perusahaan perdagangan komoditas Swiss, Gunvor, gagal pekan lalu. Hal itu  setelah Departemen Keuangan AS mengisyaratkan Washington menentang kesepakatan tersebut.

Terletak 65 kilometer barat laut pelabuhan Basra, West Qurna-2 adalah salah satu ladang minyak terbesar di dunia dan aset luar negeri Lukoil yang paling berharga .

Ladang itu tersebut menyumbang sekitar 9% dari total produksi minyak Irak dan saat ini memproduksi sekitar 480.000 barel per hari.

“Jika alasan di balik keadaan kahar tersebut tidak diselesaikan dalam waktu enam bulan, Lukoil akan menghentikan produksi dan keluar dari proyek sepenuhnya,” kata seorang pejabat senior industri minyak Irak dikutip Reuters Selasa 11 November 2025.

Reuters sebelumnya melaporkan perusahaan minyak negara Irak SOMO membatalkan pemuatan tiga kargo minyak mentah dari produksi ekuitas Lukoil di ladang minyak tersebut karena sanksi.

Dan tiga sumber pada hari Senin mengatakan Irak telah menghentikan semua pembayaran tunai dan minyak mentah kepada perusahaan tersebut karena sanksi.

Pembayaran kepada Lukoil akan tetap dibekukan sampai ada penyesuaian kontrak yang menjamin mekanisme untuk mengembangkan ladang minyak dan cara melakukan pembayaran kepada entitas yang tidak terkena sanksi. Hal itu dikatakan salah satu sumber, seorang pejabat kementerian perminyakan.

“Sekitar 4 juta barel minyak mentah yang dialokasikan untuk pembayaran dalam bentuk barang kepada Lukoil untuk bulan November telah dibatalkan, ” kata pejabat tersebut.

Bulgaria Berisap Merebut Kilang Burgas

Pejabat Irak lainnya mengatakan dengan menyatakan keadaan kahar sebagaimana diizinkan berdasarkan kontraknya, Lukoil mencari perlindungan hukum terhadap sanksi karena gagal memenuhi kewajiban kontraktual dengan kementerian perminyakan.

Lukoil dalam email yang dikirim pada hari Jumat menghentikan layanan semua staf asing non-Rusia, kata seorang manajer di West Qurna- Ini berarti hanya staf Lukoil Rusia dan Irak yang tersisa.

Secara terpisah pada hari Senin, Perdana Menteri Bulgaria Rosen Zhelyazkov mengatakan pihak berwenang sedang melakukan inspeksi dan menerapkan langkah-langkah keamanan di kilang minyak Burgas milik Lukoil . Pemerintah berupaya mempertahankan operasinya sambil bersiap mengambil alih kendali situs tersebut.

Minggu lalu, Bulgaria mengadopsi perubahan hukum yang memungkinkannya mengambil alih kilang dan menjualnya kepada pemilik baru.