Tren Global

Di Balik Gemerlap Antwerp, Ibu Kota Berlian Dunia yang Hadapi Guncangan Pasar

  • Gemerlap Antwerp sebagai ibu kota berlian dunia terancam memudar. Dari sejarah, skandal, hingga gempuran tren berlian lab-grown.
diamant.jpg
Toko berlian di Antwerp, Belgia. (Focus on Belgia)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Jika Paris dikenal sebagai kota mode, maka Antwerpen di Belgia sejak lama dijuluki ibu kota berlian dunia. Hampir setiap sudut di distrik Hoveniersstraat memancarkan kilau dari batu mulia yang telah diperdagangkan di sana selama lebih dari lima abad. 

Namun, di balik gemerlapnya, Antwerp menyimpan cerita panjang, dari kejayaan perdagangan global hingga tekanan etika dan regulasi internasional. Antwerpen adalah rumah bagi pasar berlian terbesar di dunia. 

Sekitar 84% berlian kasar dan 50% berlian potong global berpindah tangan di kota ini setiap tahunnya. Industri berlian bahkan menyumbang sekitar 5% ekspor Belgia dan menyediakan lapangan kerja bagi ribuan orang.

Nilai pasarnya pun fantastis. Pada 2021, impor berlian Belgia mencapai US$13,3 miliar, hanya kalah dari Amerika Serikat. Meski demikian, proyeksi 2026 menunjukkan tren menurun, impor diperkirakan jatuh ke US$12,4 miliar, sementara ekspor diprediksi sekitar US$14,2 miliar dengan penurunan rata-rata 0,7 persen per tahun.

Antwerp bukan sekadar pasar, melainkan juga kawasan dengan infrastruktur kokoh. Bursa berlian bergengsi seperti Diamant Club (1892) dan Antwerpen Diamond Bourse (1904) berdiri di sini, dengan sistem keamanan berlapis, dari CCTV hingga patroli polisi bersenjata, menjaga miliaran dolar aset berkilau.

Proyeksi Pasar dan Tantangan Global

Meski masih mendominasi, industri berlian Antwerp tidak kebal dari guncangan. Popularitas berlian buatan laboratorium (lab-grown diamond) terus naik karena harganya jauh lebih murah dan dianggap lebih ramah lingkungan. 

Selain itu, sanksi terhadap Rusia, salah satu produsen berlian terbesar dunia telah memengaruhi pasokan. Larangan impor berlian Rusia yang berlaku sejak 2024 membuat arus perdagangan di Antwerp berkurang signifikan.

Kebijakan perdagangan internasional juga kerap memukul pasar. Tarif impor Amerika Serikat, misalnya, pernah mengancam permintaan berlian yang diproses di India lalu diperdagangkan melalui Belgia.

Isu etika sejak lama membayangi Antwerp. Film Blood Diamond (2006) membuka mata dunia terhadap perdagangan berlian dari zona konflik. Untuk menanggapi hal ini, industri berlian Belgia mengadopsi Kimberley Process Certification pada tahun 2000. Sertifikasi ini terbukti menekan peredaran blood diamond dari 15 persen menjadi hanya 0,2% secara global.

Namun, bayangan lain tetap ada. Pada tahun 2003, Antwerp menjadi lokasi pencurian berlian terbesar dalam sejarah, dengan kerugian mencapai US$100 juta. Kasus itu mendorong peningkatan sistem keamanan di pusat perdagangan ini.

Dampak Ekonomi dan Transformasi

Seiring kemajuan teknologi, Antwerp juga mengalami transformasi. Jika pada tahun 1950-an terdapat lebih dari 40.000 pekerja pemoles, kini jumlahnya menyusut drastis menjadi sekitar 500 orang. Pemangkasan ini terjadi akibat otomatisasi, meski kualitas dan presisi tetap menjadi ciri khas Antwerp.

Belgia juga mencoba mengedukasi publik lewat Museum DIVA, yang dibuka pada 2018 untuk menampilkan sejarah panjang dan proses industri berlian. Museum ini diharapkan meningkatkan transparansi dan memperbaiki citra industri.

Perdagangan berlian di Antwerp tidak berdiri sendiri. Kota ini memiliki hubungan erat dengan Surat, India, pusat pemrosesan berlian yang juga salah satu  terbesar di dunia. India menjadikan Belgia sebagai tujuan utama ekspor berlian yang sudah dipotong dan dipoles.

Posisi Antwerp sebagai hub global membuat setiap kebijakan perdagangan internasional berimbas langsung. Dari sanksi geopolitik hingga tren konsumen muda yang memilih berlian lab-grown, semuanya menjadi tantangan bagi keberlanjutan industri.

Ke depan, masa depan Antwerp akan bergantung pada kemampuannya beradaptasi. Inovasi teknologi, kepatuhan terhadap standar etis, serta stabilitas geopolitik global akan menentukan apakah Antwerp tetap menjadi pusat berlian dunia, atau hanya legenda dalam sejarah perdagangan internasional.