AS Berencana Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Seberapa Besar Pengaruhnya ke Perang?
- Memasok rudal Tomahawk ke Ukraina dapat memperluas kemampuan serangannya secara signifikan.

Amirudin Zuhri
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID- Laporan bahwa Amerika mempertimbangkan mengirimkan rudal Tomahawk ke Ukraina memanas. Lantas apa pentingnya rudal ini bagi Kyiv dan apa yang membedakannya dengan rudal yang telah digunakan mereka sejauh ini?
Rusia melalui juru bicara Kremlin Dimitry Peskov mengatakan militernya sedang menganalisis apakah Amerika Serikat akan memasok rudal jelajah Tomahawk ke Ukraina untuk serangan jauh ke Rusia. Sebuah langkah yang menurut pejabat Rusia dapat memicu eskalasi tajam.
Wakil Presiden Amerika JD Vance pada Minggu 28 September 2025 mengatakan Washington sedang mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk mendapatkan Tomahawk. Presiden Donald Trump belum membuat keputusan akhir. Dan dia berhati-hati dalam meningkatkan perang Ukraina menjadi konfrontasi langsung dengan Rusia. Namun, fakta bahwa ia kini mempertimbangkan langkah tersebut menunjukkan betapa frustrasinya ia terhadap penolakan Presiden Vladimir Putin untuk menyetujui gencatan senjata. Terutama sejak ia menjamu pemimpin Rusia tersebut dalam sebuah pertemuan puncak di Alaska bulan lalu.
Memasok rudal Tomahawk ke Ukraina dapat memperluas kemampuan serangannya secara signifikan. Ini memungkinkannya untuk menyerang target jauh di dalam wilayah Rusia termasuk pangkalan militer, pusat logistik, lapangan udara, dan pusat komando yang saat ini berada di luar jangkauan. Mari kita lihat sejumlah pertanyaan tentang rudal tersebut
Apa yang Membuat Tomahawk Begitu Kuat?
Rudal serangan darat Tomahawk adalah rudal jelajah jarak jauh yang biasanya diluncurkan dari laut untuk menyerang target dalam misi serangan mendalam. Tomahawk merupakan rudal jelajah presisi dipandu yang dapat menyerang target dari jarak 2.500 km. Bahkan di wilayah udara yang dijaga ketat. Rudal ini memiliki panjang 6,1 meter dengan lebar sayap 2,5 meter dan berat sekitar 1.510 kg.
Berapa Harga Rudal Tomahawk?
RTX yang merupakan unit Raytheon memproduksi rudal Tomahawk non-nuklir yang dapat diluncurkan dari darat maupun laut. Menurut data anggaran Pentagon, Amerika berencana membeli 57 rudal pada tahun 2026. Harga rata-ratanya mencapai US$1,3 juta atau sekitar Rp21 miliar rupiah. Upaya untuk menghabiskan jutaan dolar juga sedang dilakukan untuk memodifikasi dan meningkatkan senjata, termasuk sistem pemandunya.
Militer Amerika dan sekutu juga telah menguji terbang Tomahawk yang dilengkapi GPS. dan menggunakannya dalam lingkungan operasional termasuk ketika Angkatan Laut Amerika dan Inggris meluncurkan rudal Tomahawk ke lokasi kelompok Houthi di Yaman.
Perbedaan Tomahawk dengan Rudal Ukraina
Ukraina saat ini memiliki beberapa rudal jarak jauh buatan dalam negeri dan dipasok oleh Barat.
Salah satunya adalah Flamingo yang dibangun perusahaan Ukraina, Fire Point. Rudal yang digambarkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai senjata paling sukses di negaranya. Rudal ini memiliki jangkauan lebih dari 1.600 kilometer dan Ukraina melaporkan penggunaan pertamanya pada Agustus 2025.
Selain itu juga ada rudal antikapal Neptune yang dikembangkan yang mulai digunakan pada tahun 2015. Versi selanjutnya memiliki kemampuan serangan darat dengan jangkauan sekitar 1.000 km.
Selanjutnya Harpoon yang dibuat Boeing Amerika. Harpoon adalah rudal antikapal segala cuaca, yang dapat terbang melintasi cakrawala, menggunakan radar homing aktif dan terbang tepat di atas air untuk menghindari pertahanan. Rudal ini dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, pesawat, atau baterai pesisir dan memiliki jangkauan 120 km.
Army Tactical Missile System atau ATACMS juga menjadi salah satu rudal andalan Ukraina. Rudal ini memiliki jangkauan maksimum hingga 300 km tergantung modelnya. Sistem ini merupakan rudal balistik taktis darat-ke-darat berbahan bakar padat dengan jarak menengah dan panjang sekitar 4 meter. ATACMS dapat diluncurkan dari Sistem Roket Peluncur Ganda (MLRS) M270 atau Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142.
Selanjutnya rudal Storm Shadow dan SCLAP EG yang di buat oleh MBDA Eropa. Rudal jelajah ini memiliki jangkauan 250 km dengan hulu ledak konvensional 450 kg.
- Baca juga: Jepang Borong 400 Rudal Tomahawk
Dari daftar rudal tersebut jelas Tomahawk akan hadir menjadi senjata paling berbahaya dari yang telah ada sebelumnya. Rudal juga telah memiliki jejak tempur yang sangat luas. Rusia harus benar-benar mewaspadai senjata tersebut.
Apakah Rudal akan Mengubah Perang?
Bagaimanapun Tomahawk jika benar dikirim ke ukraina akan sedikit banyak mengubah peta perang. Setidaknya kota-kota besar Rusia akan menjadi terancam. Rusia juga akan dipaksa untuk mengatur ulang strategi dan menempatkan sumberdaya yang lebih besar untuk melindungi kota dan fasilitas penting.
Tetapi bagaimanapun Tomahawk tidak akan bisa mengakhiri perang. Bahkan setelah perang berlangsung sekitar 3,5 tahun terbukti tidak ada satupun senjata yang bisa melakukan hal itu. Rusia telah menggunakan hampir semua senjata yang ada di gudangnya dari tank hingga rudal hipersonik. Faktanya perang terus berlanjut. Tetapi bagaimanpun jelas rusia harus benar-benar mewaspadai kehadiran Tomahawk

Amirudin Zuhri
Editor
