Tren Ekbis

Ritel Tumbuh, Perkantoran dan Hotel Tertekan Sektor Properti Kuartal I-2025

  • Berdasarkan laporan Colliers Indonesia untuk pasar perkantoran dan apartemen terus mengalami koreksi akibat kondisi ekonomi yang kurang stabil saat ini.
a5g1_ho_00_p_1024x768.jpg
Hotel Fairmont, Jakarta. (Accor)

JAKARTA – Selama kuartal pertama tahun 2025, kinerja sektor properti untuk berbagai kelas aset menunjukkan dinamika  signifikan. Beberapa pasar, seperti ritel, masih menunjukkan kondisi yang cukup positif. Namun, pasar perhotelan mengalami sedikit penurunan akibat kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.

Berdasarkan laporan Colliers Indonesia untuk pasar perkantoran dan apartemen terus mengalami koreksi akibat kondisi ekonomi yang kurang stabil saat ini. Dengan maraknya pemberitaan tentang perang tarif yang sedang berlangsung, banyak pihak bertanya-tanya apakah situasi ini turut memberikan dampak terhadap sektor properti.

Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan, perang dagang tidak memberikan dampak langsung terhadap sektor properti. “Yang dikhawatirkan dari perang dagang ini adalah perlambatan ekonomi di Indonesia. Selama ini, Indonesia memang menggenjot ekspor ke negara lain, namun secara historis, kebanyakan komoditi atau barang-barang yang diekspor belum menjadi barang jadi, sehingga nilainya pun tidak terlalu tinggi.” kata Ferry dilansir pada Jumat, 25 April 2025.

Di tengah kondisi ini, Colliers tetap melihat adanya peluang yang cukup baik untuk Indonesia, terutama terhadap sektor industrial. Kondisi ini dapat memicu perusahaan multinasional untuk merelokasi pabrik mereka dari China ke negara-negara dengan biaya produksi lebih murah, salah satunya Indonesia.

Potensi seperti ini seharusnya dapat menciptakan peluang yang lebih besar bagi sektor manufaktur di Indonesia, terutama dalam industri elektronik, tekstil, dan otomotif.

Sektor Perkantoran Jakarta 

Dalam tiga bulan pertama tahun 2025, tercatat adanya sedikit permintaan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024. Namun, mengingat ketidakstabilan situasi ekonomi yang sedang berlangsung, peningkatan tersebut tetap terbatas, dan penyerapan ruang kantor diperkirakan akan terus tertekan.

"Melihat peluang untuk meningkatan kualitas gedung, dengan mengintegrasikan fitur bangunan hijau, mungkin bisa membawa efek positif bagian mengintegrasikan fitur bangunan hijau, mungkin bisa membawa efek positif," katanya.

Sektor Apartemen – Jakarta 

Mencerminkan tren yang diamati pada tahun 2024, pasar apartemen di Jakarta selama kuartal 1 2025 masih didukung oleh insentif pemerintah—pembebasan PPN 100% untuk paruh pertama tahun ini dan 50% di semester ke 2. Namun, kinerja penjualan tidak mengalami perubahan, karena efek insentif di sektor apartemen tidak terlalu berpengaruh pada penjualan dibandingkan terhadap pasar rumah tapak. Colliers memperkirakan dinamika ini akan berlanjut sepanjang tahun 2025.

Sektor Ritel – Jakarta

Pasar ritel saat ini ditandai oleh beberapa petunjuk yang beragam. Di satu sisi, pemilik toko berhati-hati dalam ekspansi karena daya beli turun—terutama di segmen dengan pendapatan menengah ke bawah yang belum stabil.

Adapun mal terus berkembang dengan penyewa baru yang berfokus pada rekreasi dan hiburan, pengalaman digital interaktif, dan konsep makan yang beragam menarik lalu lintas pengunjung. 

Sektor Perhotelan – Jakarta 

Awal tahun 2025 diperkirakan menjadi titik terendah bagi pasar hotel di Jakarta, terutama karena lambatnya awal aktivitas bisnis dan bulan ramadan yang jatuh pada bulan Maret. Hal ini menjadikan bulan Maret sebagai salah satu bulan dengan kinerja terendah sepanjang tahun 2025.

Selain itu, dampak dari langkah-langkah efisiensi pemerintah cukup terasa, terutama bagi hotel yang sangat bergantung pada pasar pemerintah.

Jika tidak ada pelonggaran dari pemerintah, hampir dapat dipastikan bahwa pasar hotel di Jakarta akan bergantung sepenuhnya pada sektor non-pemerintah. Para pengelola hotel harus menemukan pasar dan sumber pendapatan tambahan untuk tetap bertahan; jika tidak, tahun 2025 akan cukup berat bagi mereka.