Tren Ekbis

Genjot Ekonomi Syariah dan Karbon, MUTU International Optimistis Pendapatan 2025 Naik

  • PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU International) menyatakan optimistis target pendapatan 2025 tumbuh positif, melampaui realisasi pendapatan tahun 2024 sebesar Rp309 miliar. Simak sejumlah langkah strategisnya.
MUTU International.jpeg

JAKARTA, TRENASIA.ID — PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU International) menyatakan optimistis target pendapatan 2025 tumbuh positif, melampaui realisasi pendapatan tahun 2024 sebesar Rp309 miliar. 

“Dari sisi pencapaian kita optimistis 2025 ada pertumbuhan, untuk angkanya masih belum firm. Pencapaian ini adalah realisasi strategi jangka panjang perseroan. Dengan investasi masif pada laboratorium dan fasilitas TIC, kami siap memanfaatkan gelombang regulasi untuk pertumbuhan tahun-tahun mendatang,” kata Dirut MUTU International Arifin Lambaga kepada TrenAsia.id kemarin. 

Dia mengatakan, pencapaian tersebut juga merupakan bagian dari realisasi dan implementasi strategi jangka panjang perseroan dalam mewujudkan upaya untuk mendominasi pasar global Testing, Inspection, and Certification (TIC). 

Terkait dengan rencana perseroan dalam jangka panjang tersebut, perseroan akan fokus pada pengembangan beberapa segmen usaha seperti bidang ekonomi syariah, seperti penerbitan sertifikat atas kewajiban halal.

“MUTU memandang pasar halal sebagai peluang masif, didorong oleh demografi Indonesia dan kesadaran global akan produk syariah. Peran utama Perseroan di sektor ini adalah dengan menjadi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Utama yang mampu menangani 15 skop halal di bawah BPJPH, serta telah bekerja sama dengan 34 lembaga halal di luar negeri,” kata Arifin. 

Seperti diketahui, faktor pendorong utama adalah kewajiban sertifikasi halal untuk semua produk yang akan mulai efektif pada awal tahun 2026. Dengan kondisi ini menurut dia, Perseroan berencana membuka layanan baru seperti pusat uji herbal dan sertifikasi autentikasi Thibbun Nabawi.

MUTU Fokus Perdagangan Karbon di 2026

Kemudian dari sisi sektor Ekonomi Hijau (Green Economy), MUTU tahun depan yang akan berusia 36 tahun, juga memperkirakan akan fokus pada Perdagangan Karbon Internasional yang didukung oleh regulasi global dan transisi energi. 

Meskipun ada penundaan dalam pertumbuhan bisnis karbon domestik pada tahun 2025, MUTU sangat optimistis terhadap prospek 2026 karena adanya kerja sama yang membuka akses ke pasar internasional melalui skema Vera dan Gold Standard. 

MUTU mengklaim memiliki keunggulan unik sebagai lembaga sertifikasi pertama di Indonesia yang terakreditasi KAN sebagai Lembaga Validasi/Verifikasi Gas Rumah Kaca (LVV-001-IDN). Selain itu, perusahaan juga terlibat dalam skema seperti Green Gold Label, Sustainable Biomass Program, dan terkait dengan EU Deforestation Regulation (EUDR).

Dari sisi Ekonomi Digital (Digital Economy) atau Traceability dan Inovasi TIC, MUTU memanfaatkan tren digitalisasi untuk menyediakan sistem traceability, terutama untuk aset sumber daya alam. 

“Perseroan terus melakukan ekspansi layanan dengan menambah 10 kegiatan usaha baru di 2024 dan berencana mengembangkan pusat toksikologi untuk menguji barang impor (seperti alat masak dan kosmetik), di Jakarta,” kata dia.

Dengan fondasi strategi yang kuat, termasuk investasi masif pada pengembangan laboratorium baru, fasilitas TIC, dan penambahan 10 kegiatan usaha baru, MUTU International siap memanfaatkan gelombang regulasi yang akan datang untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.