Gen Z Makin Dominan di Gig Economy, Berikut Tips Hadapi Tantangan Finansial
- Pendapatan tak menentu bukan halangan bagi Gen Z di gig economy. Ini cara cerdas menjaga keuangan tetap aman dan produktif.

Muhammad Imam Hatami
Author

JAKARTA, TRENASIA.ID - Generasi Z kini menjadi salah satu penggerak utama dalam ekosistem gig economy, yakni sistem kerja berbasis proyek jangka pendek yang memberi kebebasan tinggi bagi para pekerjanya.
Fleksibilitas waktu, peluang memilih proyek sesuai minat, dan potensi pendapatan yang menarik membuat banyak anak muda tertarik terjun ke dunia ini.
Mereka dapat bekerja dari mana saja, menjajal berbagai profesi sekaligus, hingga membangun portofolio yang lebih beragam dibandingkan pekerja konvensional.
Namun di balik kebebasan tersebut, tersimpan sejumlah tantangan finansial yang perlu diwaspadai. Pendapatan pekerja gig cenderung fluktuatif karena sangat bergantung pada jumlah proyek atau klien yang berhasil didapat.
Selain itu, tidak adanya gaji tetap, tunjangan, jaminan sosial, maupun fasilitas kesehatan seperti yang biasanya diterima karyawan penuh waktu membuat mereka perlu lebih mandiri dalam merencanakan keuangan.
Jika tidak diatur dengan baik, pola kerja yang fleksibel ini justru dapat memicu gaya hidup konsumtif, kurangnya tabungan, hingga kesulitan finansial saat proyek sedang sepi.
Baca juga : Bintangi The Manipulated! Begini Perjalanan Karier Ji Chang Wook
Dilansir dari laman Investopedia, Selasa, 11 November 2025, berikut sederet langkah yang bisa ditempuh Gen Z agar kehidupan tetap stabil meski di era Gig Economy
Anggaran dan Dana Darurat Jadi Kunci
Pakar keuangan menyarankan pekerja lepas untuk membuat anggaran yang fleksibel dan disesuaikan setiap bulan. Setiap pemasukan dan pengeluaran sebaiknya dicatat secara rutin agar pengeluaran tetap terkendali.
Selain itu, memiliki dana darurat yang lebih besar, idealnya cukup untuk menutup biaya hidup selama enam hingga dua belas bulan — menjadi langkah penting menghadapi ketidakpastian pendapatan. Disarankan pula untuk menabung otomatis setiap kali menerima bayaran.
Atur Pajak dan Asuransi Secara Mandiri
Karena tidak memiliki pemotongan pajak otomatis dari pemberi kerja, pekerja gig economy perlu menyisihkan 25–30% dari pendapatan untuk membayar pajak.
Gen Z juga disarankan untuk memiliki asuransi kesehatan dan perlindungan kerja mandiri, mengingat risiko kehilangan penghasilan akibat sakit atau kecelakaan jauh lebih tinggi dibanding pekerja tetap.
Hindari Gaya Hidup Konsumtif
Dengan sifat pekerjaan yang fleksibel dan banyak dilakukan secara daring, pekerja muda sering tergoda oleh gaya hidup konsumtif. Para ahli mengingatkan pentingnya menahan belanja impulsif dan memprioritaskan pengeluaran untuk hal produktif seperti pengembangan skill dan investasi jangka panjang.
Mulai Berinvestasi Meski dengan Nominal Kecil
Meski penghasilan tidak menentu, pekerja lepas disarankan mulai berinvestasi secara rutin. Nominal kecil tetap bermanfaat jika dilakukan konsisten. Instrumen yang cocok antara lain reksa dana, saham, atau tabungan pensiun mandiri.
Baca juga : Harga Emas Naik, BRMS dan PSAB Jadi Rekomendasi Saham Trading Hari Ini
Diversifikasi Penghasilan dan Skill Digital
Untuk mengurangi risiko kehilangan penghasilan, pekerja gig economy sebaiknya tidak bergantung pada satu klien atau proyek saja.
Mengembangkan keahlian digital seperti desain grafis, analisis data, dan pemasaran online dapat memperluas peluang dan menambah nilai tawar di pasar kerja.
Kelola Keuangan Secara Profesional
Pekerja lepas juga disarankan untuk menggunakan aplikasi keuangan guna mengatur anggaran, mencatat transaksi, dan memantau investasi.
Sikap profesional seperti seorang “CFO pribadi” dapat membantu menghindari keputusan keuangan yang emosional dan menjaga stabilitas finansial jangka panjang.
Kebebasan Harus Diimbangi Disiplin
Pada akhirnya, gig economy memberi ruang kebebasan yang luas bagi Gen Z untuk berkreasi dan mengatur waktu sendiri. Namun, kebebasan itu harus diimbangi dengan disiplin finansial dan perencanaan yang matang agar kehidupan tetap fleksibel sekaligus aman secara ekonomi.

Amirudin Zuhri
Editor