Tren Ekbis

Gaji Pas-pasan Bukan Halangan, Ini 5 Tips Investasi untuk Pemula

  • Investasi dengan gaji kecil? Banyak yang berpikir itu mustahil. Padahal, justru investasi sebaiknya dimulai sejak dini termasuk saat penghasilan masih terbatas. Menunggu gaji besar hanya akan menunda langkahmu menuju kebebasan finansial.
Ilustrasi anak menggenggam uang hasil tabungan.
Ilustrasi anak menggenggam uang hasil tabungan. (Freepik.com/jcomp)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Investasi dengan gaji kecil? Banyak yang berpikir itu mustahil. Padahal, justru investasi sebaiknya dimulai sejak dini termasuk saat penghasilan masih terbatas. Menunggu gaji besar hanya akan menunda langkahmu menuju kebebasan finansial.

Faktanya, kunci investasi bukan soal jumlah uang, melainkan soal niat, kebiasaan, dan manajemen keuangan yang cerdas. Menurut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan strategi yang tepat, gaji pas-pasan tetap bisa jadi modal masa depan.

Berikut lima tips investasi buat kamu yang ingin mulai meski penghasilan terbatas:

1. Mulai dari Nominal Kecil, Asal Konsisten

Di era digital, investasi bisa dimulai dengan Rp10.000–Rp100.000 saja. Banyak platform legal terdaftar OJK yang menyediakan pilihan untuk pemula, seperti:

  • ‌Reksa Dana Pasar Uang: minim risiko, fleksibel, bisa dicairkan kapan saja.
  • ‌Emas Digital: bisa beli mulai 0,01 gram.
  • ‌Saham Fraksi: beli saham di bawah 1 lot melalui sekuritas tertentu.

Ingat, bukan seberapa besar nominalnya, tapi seberapa konsisten kamu melakukannya. Rp50.000 per bulan pun, kalau rutin, bisa tumbuh signifikan dalam beberapa tahun.

2. Bedakan “Gaji Pas” dan “Gaji Habis Entah ke Mana”

Sering merasa gaji sudah habis padahal baru pertengahan bulan? Masalahnya bisa jadi bukan di jumlah, tapi di pengelolaan.
Coba lakukan ini:

  • ‌Catat semua pengeluaran, sekecil apa pun.
  • ‌Bedakan kebutuhan dan keinginan.
  • ‌Evaluasi langganan digital yang bisa dipangkas.
  • ‌Dari sini, biasanya ada ruang sisa untuk investasi, meski kecil.

3. Terapkan Rumus 50:30:20 (atau Versi yang Lebih Realistis)

Rumus populer ini bisa jadi acuan misal 50% untuk kebutuhan pokok seperti makan, sewa, transportasi. 30% untuk gaya hidup hiburan, belanja dan 20% untuk tabungan dan investasi.

Kalau terasa berat, jangan kaku. Sisihkan 5% atau 10% pun tidak masalah, yang penting alokasikan di awal, bukan sisa di akhir bulan.

4. Gunakan Fitur Auto-Debit / Auto-Invest

Biar disiplin, manfaatkan teknologi. Banyak platform investasi punya fitur auto-debit dari rekening atau e-wallet, auto-invest ke reksa dana, emas, atau instrumen pilihan. Dengan cara ini, kamu terbiasa “menggaji masa depan” dulu sebelum belanja kebutuhan lain.

5. Tentukan Tujuan Investasi yang Spesifik

Investasi tanpa tujuan ibarat jalan tanpa arah. Jadi, tentukan targetmu, misalnya:

  • ‌Dana darurat 3x pengeluaran dalam 1 tahun.
  • ‌Uang muka rumah dalam 5 tahun.
  • ‌Pensiun dini di usia 45 tahun.

Tujuan jelas bikin kamu lebih fokus, sabar menghadapi fluktuasi, dan bisa memilih produk sesuai profil risiko. Banyak orang sukses investasi bukan karena gajinya besar, tapi karena mereka mulai lebih awal dan konsisten lebih lama. Orang kaya sekalipun bisa gagal kalau tak disiplin, sementara mereka yang gajinya pas-pasan tapi rutin justru bisa lebih maju.

Jadi, jangan tunggu nanti. Mulailah dari nominal kecil, teruskan dengan disiplin. Masa depan finansialmu menanti dari kebiasaan yang kamu bangun hari ini.