Berapa Gaji Ideal Mengajukan KPR? Ini Contoh Perhitungannya
- Simak perhitungan gaji ideal untuk mengajukan KPR berdasarkan aturan bank 30 persen, lengkap dengan contoh cicilan rumah Rp300 juta hingga Rp500 juta.

Muhammad Imam Hatami
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID - Mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan keputusan finansial jangka panjang yang harus direncanakan secara matang. Salah satu faktor utama yang menentukan persetujuan KPR adalah besaran gaji atau penghasilan bulanan.
Pertanyaan yang sering muncul adalah berapa gaji ideal agar pengajuan KPR aman dan disetujui bank. Jawabannya dapat dihitung menggunakan rumus sederhana yang umum dipakai perbankan.
Sebagian besar bank menerapkan ketentuan bahwa cicilan KPR maksimal sebesar 30 persen dari penghasilan bulanan, meskipun dalam kondisi tertentu bisa mencapai 35 persen.
Tujuan aturan ini adalah agar debitur tetap mampu memenuhi kebutuhan hidup, mengurangi risiko gagal bayar, dan menjaga stabilitas keuangan jangka panjang.
Rumus dasar yang digunakan adalah Cicilan KPR maksimal = 30 persen x gaji bulanan
Baca juga : Emiten Batu Bara Ini Bakal Untung Besar 2026, Apa Pemicunya?
Contoh Perhitungan Gaji Ideal
Contoh 1: Rumah Harga Rp500 Juta
Asumsi perhitungan:
- Harga rumah Rp500.000.000
- Uang muka 20 persen sebesar Rp100.000.000
- Plafon KPR Rp400.000.000
- Tenor 20 tahun atau 240 bulan
- Suku bunga rata-rata 8 persen per tahun
Perkiraan cicilan per bulan berada di kisaran Rp3.350.000 hingga Rp3.600.000. Untuk perhitungan aman digunakan angka Rp3.600.000. Dengan aturan 30 persen, maka gaji ideal yang dibutuhkan adalah:
Rp3.600.000 dibagi 30 persen = Rp12.000.000 per bulan
Kesimpulannya, untuk membeli rumah Rp500 juta dengan skema tersebut, gaji ideal minimal sekitar Rp12 juta per bulan.
Contoh 2: Rumah Harga Rp300 Juta
Asumsi perhitungan:
- Harga rumah Rp300.000.000
- Uang muka 15 persen sebesar Rp45.000.000
- Plafon KPR Rp255.000.000
- Tenor 20 tahun
- Suku bunga 7,5 persen per tahun
Estimasi cicilan per bulan sekitar Rp2.100.000. Dengan aturan 30 persen, maka gaji ideal adalah, Rp2.100.000 dibagi 30 persen = Rp7.000.000 per bulan
Artinya, dengan gaji Rp7 juta per bulan, peluang pengajuan KPR rumah Rp300 juta tergolong aman secara perhitungan bank.
Contoh 3: Pengajuan KPR dengan Gaji Gabungan Suami Istri
Asumsi:
- Gaji suami Rp6.000.000
- Gaji istri Rp5.000.000
- Total penghasilan Rp11.000.000
Batas cicilan maksimal 30 persen adalah Rp3.300.000 per bulan. Dengan cicilan tersebut, pasangan suami istri berpeluang mengajukan KPR rumah di kisaran harga Rp400 juta hingga Rp450 juta, tergantung tenor dan suku bunga.
Bank umumnya mensyaratkan bukti pernikahan dan dokumen penghasilan kedua pihak untuk skema penghasilan gabungan.
Selain gaji, bank juga mempertimbangkan sejumlah faktor lain, antara lain:
- Riwayat kredit di SLIK OJK
- Status dan stabilitas pekerjaan
- Usia debitur saat kredit berakhir
- Jumlah cicilan dan pengeluaran rutin
- Konsistensi penghasilan
Baca juga : 5 Resep Kue Natal Simpel yang Manis dan Bikin Suasana Hangat
Gaji yang besar tidak selalu menjamin persetujuan KPR jika beban cicilan lain terlalu tinggi.
Disarankan memilih cicilan di bawah 30 persen dari gaji jika memungkinkan. Uang muka yang lebih besar dapat membantu meringankan cicilan bulanan.
Melunasi cicilan kecil atau kartu kredit sebelum mengajukan KPR juga dapat meningkatkan peluang persetujuan. Tenor panjang bisa dipilih untuk meringankan cicilan, lalu dipercepat pelunasannya saat kondisi keuangan membaik.
Tidak ada angka gaji yang mutlak untuk mengajukan KPR. Namun secara umum, cicilan KPR ideal berada di bawah 30 persen dari penghasilan bulanan.
Gaji sekitar Rp7–8 juta cocok untuk rumah Rp300 jutaan, sementara gaji Rp12 juta ke atas relatif aman untuk rumah Rp500 jutaan. Penghasilan gabungan pasangan suami istri dapat meningkatkan daya beli dan peluang persetujuan KPR.
Dengan perhitungan yang tepat, KPR dapat menjadi langkah strategis menuju kepemilikan rumah tanpa membebani keuangan.

Chrisna Chanis Cara
Editor
