5 Kreator Konten Lingkungan Indonesia: Edukasi Serius hingga Gerakan Pandawara yang Viral
- Kehadiran nama-nama seperti Pandawara, Celia Siura, hingga Jeremy Owen juga menegaskan bahwa kampanye lingkungan tidak harus satu pola. Ada yang memilih jalur edukasi serius, ada yang fokus storytelling visual, ada pula yang mendorong aksi massal.

Debrinata Rizky
Author


JAKARTA, TRENESIA.ID – Isu lingkungan kian mendesak, dan sejumlah kreator Indonesia menaruh masalah ini ke YouTube tak sekadar berbicara, tetapi juga bergerak. Konten mereka menginspirasi, membangkitkan kesadaran, bahkan memicu aksi nyata.
Mereka memadukan cerita lokal, aksi nyata, dan strategi komunikasi kekinian agar isu lingkungan tidak terasa kaku. Dengan begitu, topik yang biasanya hanya ada di ruang akademis bisa lebih mudah dipahami publik luas.
Tak hanya itu, kiprah mereka ikut mengisi celah yang sering kali luput disentuh pemerintah maupun lembaga formal. Dari menggerakkan relawan, membangun jejaring komunitas, hingga menggagas solusi kreatif seperti urban farming atau pengelolaan limbah, para kreator ini menunjukkan bahwa gerakan hijau bisa lahir dari akar rumput.
Kehadiran nama-nama seperti Pandawara, Celia Siura, hingga Jeremy Owen juga menegaskan bahwa kampanye lingkungan tidak harus satu pola. Ada yang memilih jalur edukasi serius, ada yang fokus storytelling visual, ada pula yang mendorong aksi massal.
Cek lima channel lingkungan yang harus kamu follow, lengkap dengan pengikut dan pencapaiannya:
1.Environment Institute Indonesia
Fokus podcast edukasi kebijakan dan isu lingkungan serius. Followers environment institute Indonesia di YouTube mencapai 5,75 ribu subscriber. Selain itu mereka lebih dikenal lewat format diskusi formal yang menjangkau kalangan profesional dan akademik.
2. Celia Siura
Celia menjabat sebagai Chief Operating Officer Common Seas Indonesia, sebuah lembaga yang fokus menekan polusi plastik di perairan. Jejaring global ini memberdayakan komunitas lokal untuk mengurangi sampah plastik, termasuk di Sungai Brantas.
Celia juga dikenal lewat konten peduli sungai. Misalnya lewat video untuk ABC Australia, yang membahas realitas popok sekali pakai mencemari sungai dengan solusi inovatif Bumbi sebagai alternatif masuk akal.
3. EcoNusa Foundation
EcoNusa Foundation hadir sebagai organisasi nirlaba yang konsisten memperjuangkan konservasi, pemberdayaan masyarakat, dan sustainable development di wilayah Papua dan Maluku.
Fokus terhadap iau perubahan iklim dan keragaman alam Indonesia Timur (Papua & Maluku). Channel ini mengarusutamakan topik iklim ke publik melalui konten informatif dan relevan.
4. Jeremy Owen
Bagi generasi muda yang peduli lingkungan, nama Jerhemy Owen sudah tak asing lagi. Aktif sebagai content creator, Owen menjadikan isu lingkungan sebagai tema utama kontennya dengan gaya yang relevan, edukatif, dan mudah dicerna.
Fokus pada reportase humanis mengenai pelestarian lingkungan. Lahir di Jakarta pada 29 April 2002, Owen menempuh pendidikan di Avans University of Applied Sciences, Belanda, jurusan Teknologi Lingkungan dan Energi Terbarukan.
Ia mengelola kanal YouTube “Jerhemy Owen” dengan 2,26 juta subscriber serta total tayangan mencapai 1,3 miliar kali. Selain itu, akun TikTok-nya memiliki 4,7 juta pengikut, dengan total likes mencapai 230 juta.
5. Pandawara Group
Fokus aksi bersih-bersih sungai dan pantai Indonesia yang viral. YouTube memiliki sekitar 425 ribu subscriber dari kanal @pandawaragroup. Sedangkan di media sosial di YouTube, 427 ribu subscriber dengan tagline kampanye “Not Cleaning but Reducing”.
Pandawara pernah melakukan mobilisasi lebih dari 3.700 relawan dalam aksi bersih-bersih Sukaraja, Lampung. Dan terpilih sebagai People of the Year 2024 atas upaya menjaga ekosistem lokal rakyat.

Amirudin Zuhri
Editor
