Industri

Strategi Karawang Kurangi Potensi Badai PHK

  • Ditengah pemulihan ekonomi nasional, beberapa industri seperti alas kaki, tekstil dan padat karya belum sepenuhnya bangkit dari COVID-19. Hal ini nampak dengan masih adanya badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri padat karya.
da81ca52-cb98-46e2-bede-02617a62f8bc.jpg
Ilustrasi industri padat karya. (TrenAsia.com)

JAKARTA - Ditengah pemulihan ekonomi nasional, beberapa industri seperti alas kaki, tekstil dan padat karya belum sepenuhnya bangkit dari COVID-19. Hal ini tampak dari masih adanya badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri padat karya.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, daerahnya terus berbenah memperbaiki dan memitigasi serangan PHK yang mengintai industri khususnya di Karawang. Salah satunya dengan transisi dari industri padat karya ke padat modal dan teknologi.

"Kita beralih dari padat karya ke padat teknologi. Kami memang akui ada beberapa yang tutup," katanya saat ditemui di Karawang pada Selasa, 15 Agustus 2023.

Menurut Cellica, permintaan produk yang kurang berdampak pada produksinya yang membuat tenaga kerjanya ikut terdampak PHK. Meskipun Kabupaten Karawang menjadi daerah dengan Upah Minimum Kabupaten atau Kota (UMK) tertinggi di Indonesia pada 2023, sayangnya badai PHK tak terhindarkan.

Proyeksi Industri Karawang

Cellica memproyeksikan kedepannya industri yang tumbuh di daerah Karawang akan didorong menjadi industri padat modal dan teknologi.

Sebagai informasi, Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal yang besar untuk kegiatan operasi dan pengembangan. Industri yang dibangun dengan modal besar dan didukung dengan teknologi tinggi. Industri padat modal termasuk industri dasar atau indutri hulu seperti mesin, logam dasar, industri elektronik.

Secara aspek perekrutan tenaga kerja harus link = and match dengan kurikulum di SMA dan SMK. Hal ini dimaksudkan agar  para pelajar dapat masuk ke industri yang telah disiapkan sehingga dapat langsung memulai kerja dan tak harus banyak adaptasi.

Menurut Cellica,  membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul memerlukan proses sehingga perlu dorongan dan persiapan pemerintah daerah untuk membuat SDM ini bisa unggul untuk daerah tersebut.

Bupati Karawang mendorong investor untuk segera merapat ke daerahnya dan meminta para jajarannya untuk mempermudah akses bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Karawang agar proyeksi industri di daerah tersebut terus bertumbuh.